Part 42 : Kabar

1.4K 86 8
                                    

"Berulang kali aku mencoba melupakanmu. Namun berulang kali juga kata gagal memenuhi benakku. Apa ini yang dinamakan karma?

Karma karena terlalu dalam mencintaimu?"

Jangan lupa klik bintang

Happy reading

Setelah melewati hari hari penuh dengan drama, kini Reynand dan Ara bisa menikmati hari hari bersama. Bahkan kini keduanya tengah duduk santai di taman sekolah, dengan kepala Ara yang bersandar di bahu bidang Reynand.

Reynand sebenarnya bebas untuk ke sekolah atau tidak, karena dirinya telah dinyatakan lulus oleh sekolah. Namun karena ada magnet di sekolah yang membuatnya tak ingin melewatkan sisa harinya, siapa lagi jika bukan Ara.

"Pingin kaya gini lebih lama lagi bisa ga sih? " Ara mendongak pada Reynand.

"Bisa. Nanti kalau kita udah seatap," Reynand terkekeh ketika Ara tiba tiba menegakan tubuhnya.

"Mikirnya ke jauhan ih!" Ara menyikut pelan lengan Reynand.

"Bagus dong. Itu artinya aku memikirkan masa depan. Coba bayangin deh, masa depan aja ku pikirin, apalagi yang jadi pendamping aku dimasa depan coba? "

Ara mengulum senyumnya.

"Terserah deh terserah," Reynand terkekeh.

"Jaga diri kamu kalau aku gaada," Reynand tiba tiba mengucapkan itu.

"Emangnya aku anak kecil apa? Pake harus dijagain segala," Dengus Ara. Walaupun sebenarnya hati kecil Ara menghangat mengingat perhatian Reynand.

"Kamu itu kaya anak keluaran SD yang dipakein seragam SMA tau. Kalau ga percaya, tanya aja ke yang lain,"

Ara mendengus sebal. Masa iya dirinya disamakan dengan anak keluaran SD. Tak tau saja pikirannya sudah dewasa, eh!

"Biarin. Itu berarti aku masih imut imut,"

"Imut imut atau amit amit? " Goda Reynand.

"Imut lah. Emang kamu mau pacaran sama yang amit amit? " Balas Ara.

"Kalau yang amit amit modelan kaya kamu mah gapapa sih Ra,"

"Masa aku dibilang amit amit sih Rey! "

Suara kerumunan di koridor sekolah menggema memenuhi lorong itu. Ara yang penasaran pun membelokkan langkahnya menuju suara suara yang menimbulkan kegaduhan itu.

"Ra! " Ara membalikan badan. Dan terlihat lah kedua sahabatnya.

"Itu ada apa sih rame rame?" Tanya Navisha melihat kerumunan yang semakin ramai.

"Gue baru aja mau kesana. Yuk ah daripada kepo mending mastiin langsung," Ara langsung menggeret kedua sahabatnya itu.

"Pada liatin apa sih?" Tanya Kezia pada seseorang temannya.

"Itu di mading. Ada pengumuman kelas 12 yang dapet beasiswa," Ara, Kezia, dan Navisha menyimak.

"Terus kenapa heboh banget sih? Itukan pengumuman buat kelas 12," Kata Navisha.

"Nah yang bikin hebohnya itu. Sekolah kita dapet kesempatan buat ngirim perwakilan ke Harvard University sama Oxford University."

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang