"Orang yang kau anggap sebagai sumber kebahagiaanmu, adalah orang pertama yang akan membuatmu bersedih"
-Anonim-
✨Happy reading
Hari ini adalah hari minggu. Hari dimana Ara biasa bermalas malasan di dalam kamarnya seharian. Sayangnya niat baiknya itu hanyalah tinggal kenangan, sebab Reno menyuruh Ara agar menggerakan tubuhnya untuk berolahraga, mau tak mau kan Ara tetap harus melaksanakan perintah mutlak itu.
"Ara berangkat A, Teh, Assalamualaikum, " Pamit Ara kepada dua pasangan yang tengah bersantai di depan tv itu. Ara mendengus, bilang saja Aa nya itu tak ingin diganggu ketika berduaan dengan istrinya, pakai alibi ia harus berolahraga lah. Dasar pasutri.
"Wa'alaikumussalam. Tau jalan pulang kan Ra? Takut takut kamu nyasar nanti," Tanya Reno yang sedang dielus kepalanya oleh tetehnya.
Ara membalikan tubuhnya, "Ya taulah A. Dikiranya Ara anak kecil apa yang gatau arah jalan pulang," Jawab Ara sebal. Memangnya dia anak kecil apa? Sampai jalan pulang ke rumahnya sendiri saja tak ingat.
"Ya takutnya kan kamu ngalamin lirik lagunya cakra khan yang 'Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang. Aku tanpamu bu-"
"Yang udah ihh, adeknya digangguin terus sih," Potong Raya membuat Reno langsung membungkam mulutnya. Ara yang melihatnya pun tertawa puas.
"Marahin aja terus Teh. Punya Aa kok pecicilan banget sih suka godain adek nya terus," Kata Ara lalu seraya menjulurkan lidahnya.
"Awas ya kamu, Ra," Ancam Reno.
Raya menggeleng heran, "Yang udah deh, " Tegur Raya lagi.
Ara pun langsung menutup pintu setelah puas mendengar Reno yang diomeli oleh Raya. Selama jogging, Ara tak henti hentinya tertawa mengingat kejadian tadi. Entalah, pagi harinya terasa lebih menyenangkan ketika bercanda dengan Reno.
Tujuan Ara saat ini adalah jogging di taman komplek. Taman ini adalah salah satu spot olahraga yang paling digemari di sekitar rumah Ara. Bukan hanya luas, udara disini juga sangat asri karena banyak pepohonan yang menjulang mencapai langit. . Tak heranlah, banyak pasangan yang menghabiskan hari liburnya kesini.
Pandangan Ara tiba tiba terfokus pada seorang lelaki yang sedang berlari santai dengan earphone di telinganya. Ara menyipitkan matanya, melihat sosok tersebut memastikan.
Ara mendekat menuju arah lelaki itu ketika ia sedang duduk di salah satu bangku taman. Mungkin sedang beristirahat batin Ara.
Ara mencoba menyapanya, tapi tak ada jawaban. Namun Ara tak patah semangat, ia mencoba menyapanya lagi dan akhirnya ia merespon. Walau dengan tatapan terkejutnya.
"Hai," Sapa Ara manis.
Lelaki itu melepas earphone-nya, "Lo ngapain disini? " Bukannya menjawab sapaan Ara, lelaki itu malah memberikan Ara pertanyaan.
"Ya mau jogging lah. Lo ga liat pakaian gue sekarang? Masa mau ke kondangan sih," Jawab Ara sebal.
Lelaki itu menatap penampilan Ara. Lalu memperhatikan sekeliling, "Lo sendirian? "
Ara tersenyum remeh, "Kenapa? Aneh ya gue jogging sendirian? "
"Engga kok biasa aja. Gue juga sendirian, "
Ara mengangguk.
"Lo sering jogging ke daerah ini, Rey? "
Ya, lelaki yang tengah duduk bersama Ara adalah Reynand. Entah kebetulan atau memang takdirnya, mereka dipertemukan kembali setelah insiden di rumah Reynand satu minggu yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END
JugendliteraturAra menyukai Reynand. Namun Reynand yang masih terbayang cinta masa lalunya sulit untuk membuka hati. Hingga satu persatu masa lalunya terkuak. Apakah kelak cinta baru itu akan tumbuh untuk Ara? Ara bagaikan jari manis, dan Reynand jari tengah. Mud...