Part 12 : Sandiwara

1.4K 111 0
                                    

"Kamu mungkin bisa mematahkan hati seseorang. Tetapi kamu tidak berhak membunuh cinta yang ada didalamnya."

-Anonim-

Happy reading

Mobil milik Reynand terhenti di depan rumah mewah bernuansa hitam putih yang Ara yakin, ini adalah rumah Reynand. . Rumah ini bergaya eropa, sama halnya dengan rumah rumah lain diperkomplekan ini.

"Yuk turun," Reynand berucap, seraya melepas seatbelt-nya.

Ara menengok sejenak ke luar jendela, "Ini rumah lo? " Tanya Ara memastikan.

Reynand mengangguk, "Iya. Kenapa emangnya? "

"Gapapa, " Padahal dalam hati Ara ingin memuji desain rumah ini. Benar benar seperti seleranya.

Reynand menoleh ke belakang. Ternyata gadis yang ia bawa malah berdiri dengan tatapan menelusuri rumah orang tuanya .

"Lo kalau masih berdiri disitu terus, gue masuk duluan, "

Ara menoleh, lalu tersenyum kikuk.

"Sorry sorry. Gue lagi ngeliatin desain rumah lo, bagus banget sumpah! "

Reynand tak menanggapi, lalu berjalan memasuki rumahnya. Memangnya desain seperti ini hanya ada pada rumah Reynand saja? Padahal sepanjang blok ini, hampir seluruhnya bernuansa sama.

"Eh! Tungguin gue dong, " Ara berjalan cepat mengejar Reynand.

Ara bisa melihat, bahwa Reynand terdiam di depan pintu rumahnya. Ada apa sebenarnya?

"Kok diem sih? "

Reynand memberi isyarat pada Ara untuk melihat apa yang ada di dalam rumah Reynand. Dan Ara dapat melihat, seorang wanita paruh baya yang tampak masih muda, sedang tertawa renyah bersama seorang gadis seumuran Reynand di sampingnya.

"Gue ga suka sama dia, " Sinis Reynand menatap gadis di samping mamanya.

Ara menatap Reynand, "Kenapa? Keliatannya dia cewe baik baik,"

Reynand tersenyun miring, "Baik cuma di depan mama gue aja. Kalau di belakangnya, dia kaya moster yang langsung berubah gitu aja, "

Ara mengernyit bingung, "Kok bisa sih dia kaya gitu? " Ara menatap gadis yang dimaksud oleh Reynand. Memang benar pendapat Ara tadi, bahwa gadis itu terlihat baik, apalagi cantik. Rambut kecoklatan yang digerai sebahu menampilkan kesan dewasa pada dirinya. Dan lagi, cara nya duduk benar benar membuat hati kecil Ara insecure.

"Dia salah satu fans gue yang terabaikan. Ya, ga heran sih ketika saatnya tiba dia bakal nunjukin taringnya, " Kekeh Reynand.

"Tingkat percaya diri lo udah mencapai level maksimal asal lo tau, "

Reynand terkekeh, "Gue belajar dari lo tau,"

Ara mendengus, "Lah! Kapan sih gue ngajarin lo? Yang ada gue yang mau berguru sama lo tau, "

Reynand tersenyum tipis.

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang