Extra Part

4.2K 123 8
                                    

"Aku belajar dari kamu. Bahwa memperjuangkan sama artinya dengan mengikhlaskan"

Reynand & Avara

Udah siap baca extra part dari pasangan ini?

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri, sebagai ucapan perpisahan untuk REYVARA

Happy reading

Dada bidang itu berdebar sangat kencang. Hingga gadis yang bersandarkan pun, salah fokus pada detak jantung yang menjadi irama baru baginya.

Malam yang gelap bertabur bintang kemerlap. Menjadi latar yang menyejukan bagi dua insan yang saling menatap langit.

"Ga nyangka ya Rey. Kita udah sejauh ini bersama, " Ara mendongak, menatap mata menyejukan yang selalu membuatnya jatuh hati itu.

Reynand mencium lembut pucuk rambut Ara, "Kita bisa. Karena kita saling percaya. Dan kepercayaan itu yang harus selalu kita tumbuhkan dalam hubungan kita Ra, "

Ara mengangguk. Lalu kembali bersandar pada dada bidang Reynand, "Selalu tegur aku kalau aku salah. Jangan pergi apalagi menghilang. Karena yang aku butuhin cuma bahu untuk bersandar, dan telinga yang mau mendengar, "

Reynand mencium pucuk rambut Ara, lagi. Begitu memabukannya aroma vanila itu, hingga membuat Reynand selalu ketagihan untuk menciumnya.

"Aku juga sama. Kalau aku salah, tegur aku. Jangan malah tambah ngambek. Cowo itu ditakdirkan dengan kadar kepekaan yang rendah Ra, makanya kalau bisa ngomong langsung mending langsung. Gausah deh pake kode kodean, kita kaum adam mana paham Ra, "

Ara terkekeh, "Ya kodratnya cewe kaya gitu Rey. Pingin dimengerti, tapi ga mikirin apa orang lain bakal ngerti dia juga atau engga. Tolong dipahami lah, "

"Bantu aku buat memahami isi hati wanita ya Ra, " Kekeh Reynand.

"Eh, kamu duduk bentar deh Ra, "

Ara langsung duduk. Sementara Reynand langsung masuk ke dalam rumahnya, sebelum ia sempat bertanya. Yaps, mereka berdua kini tengah berada di teras depan rumah Reynand. Ara tak mau masuk ke dalam rumah ketika Reynand mengajak, takut takut ada yang melihat dan menjadi fitnah. Sebab kedua orang tua Reynand masih berada di Makassar. Dan hanya mereka berdualah saat ini.

Ara terkekeh, "Ngapain bawa gitar? Emangnya kamu bisa mainin? "

Reynand duduk disebelah Ara dengan gitar dipangkuannya, "Kamu ga tau aja. Siapa sih pacar kamu ini. Main gitar doang mah udah biasa buat aku Ra, "

Ara mendekat pada Reynand, "Coba aku mau denger. Seberapa jago pacar aku ini memainkan gitarnya, " Tantang Ata

"Nih ya dengerin. Aku mau bawain sebuah lagu khusus buat pacar aku ini. Dan kamu lihat ke atas sana, " Reynand menunjuk langit yang saling memancarkan bintang bintang terbaiknya.

"Bintang bintang itu jadi saksi kisah cinta kita malam ini," Ara langsung menoleh pada Reynand yang mulai memetik gitarnya.

Reynand menatap Ara terlebih dahulu.

"Teruntuk kamu, hidup dan matiku..." Reynand berucap, seraya memetik gitarnya. Jangan lupakan tatapan yang begitu menusuk relung hati Ara.

"Aku tak tahu lagi. Harus dengan kata apa aku menuliskannya..."

"Atau dengan kalimat apa aku mengungkapkannya..." Petikan gitar itu semakin terdengar

"Karena untuk keberkian kalinya..." Reynand menjeda ucapannya.

𝐑 𝐄 𝐘 𝐕 𝐀 𝐑 𝐀 | END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang