•-•003•-•

34.1K 1.5K 30
                                    

•-•BABY TRIPLETS•-•

Aku memandang tak percaya dengan apa yang aku pegang, air mataku keluar dengan deras.

"A..aku ha..hamil." gumam ku dan menjatuhkan taspack yang aku pegang. Aku menjatuhkan diriku dan memeluk lututnya dan terisak.

"Tenang sayang. Bunda janji akan menjaga kamu. "Gumam Ku dan mengelus perutku yang terdapat sebuah kehidupan. Aku tersenyum bahagia, walaupun anak ini hasil dari kesalahan tapi apa salahnya? Dia tak bersalah bahkan jika dia lahir pun tak ingin dilahirkan dengan keadaan seperti ini.

Aku menghela nafas, apakah Carles akan menerima ini? Atau dia akan menyuruhku menggugurkan kandungannya. Ku jalankan kakiku menuju kasur dan membaringkan tubuhku lalu memejamkan mata sambil mengelus perutnya yang masih datar.

Ku genggam erat-erat tanganku, "ya aku harus memberitahunya bagaimana pun keadaan, dia harus mengakui anak yang ku kandung ini, harus." Batinku dengan penuh tekad.

Keesokan harinya...

Ku langkahkan kakiku menuju ke ruang Carles. Aku baru pertama kali kerumahnya, karena setiap kali aku kesana, Carles melarangku dengan berbagai alasan. Aku pun mengetahui alamatnya dari teman sekelasnya dulu.

Mataku terpaku melihat rumah mewah yang ramai dengan berbagai hiasan seperti ada acara.

"Permisi pak, mau tanya disini ada acara apa ya? "Tanyaku pada penjaga di rumah ini. Penjaga itu menatapku.

"Oh ini acara pernikahan, tuan muda , mbak." Jawabnya.

Deg..

Tiba-tiba detak jantung berhenti sejenak, nggak-nggak bukan Carles, berulang kali aku bergumam kata-kata itu. Pasti Carlu ya, pasti Carli. Carli adalah adik kembaran Carles.

Aku memasuki rumah itu setelah menemui penjaga tadi. Ku langkahkan kakiku menuju kedalam. Setiap langkah ku, ku ramalkan doa semoga itu bukan Carles.

Tatapan ku terpaku, ku hentikan menapas, air mataku turun tanpa kusadari melihat pemandangan didepanku. Carles sedang berciuman di altar pernikahan dengan VELLA, adikku. Mataku dan mata Carles bertemu, aku melihat ia seperti terkejut. Aku hanya diam dengan air mata menetes deras.

Sampai akhirnya suara tepuk tangan membuatku tersadar, hanya miris lah yang menggambarkan keadaan ku sekarang. Ku tatap Carles yang menatapku dengan tatapan tak diartikan hanya ku balas dengan senyuman tipis. Ku lihat ia pergi dari altar entah kemana. Ia memandang ku seperti ingin memberitahuku untuk mengikutinya.

Ku langkahkan kakiku menuju ke arah yang Carles tuju. Ia mendorong ku ke tembok dan menatapku murka. Aku hanya menatapnya kecewa dengan air mata turun.

"Ngapain lo kesini? "Tanyanya dengan nada dingin.

"Aku ha..hamil." ucapku menunduk ku lirik ia. Matanya menatapku tak percaya.

"gugurkan." Ucap santai Carles membuatku menatap Carles tak percaya.

Tanganku mengepal erat menahan emosi mendengar perkataan.
"Tapi dia darah daging kamu, anak kamu." Ucapku penuh penekanan menatap emosi Carles. Entahlah tiba-tiba rasa takut dan gugub tiba-tiba hilang mendengar ucapannya tadi.

"Denger ya, gue gak sudi punya anak dari lo. Bahkan gue ngelakuin itu dengan Lo terpaksa karena tantangan sahabat gue, dan itu sih terserah lo mau gugurin atau gak." Ucap Carles santai, sangat santai. Ku tatap tak percaya Carles bahkan aku sampai menggelengkan kepala.

"Kamu bohong kan, jangan bilang kamu deketin aku dua tahun ini cuma karena tantangan juga? "

Dengan santai ia mengangguk, ku jatuhkan tubuhku dengan duduk dengan terisak pelan.
"Baiklah, aku juga gak sudi anakku punya papa yang tak bertanggung jawab dan brengsek kaya kamu." ucapku dengan nada tajam dengan melanjutkan di dalam hati. Ia terpaku mendengar ucapan ku.

BABY TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang