•-•007•-•

37.1K 1.7K 76
                                        

Sepuluh tahun kemudian...

"Bunda sakit, nda." Ringis seorang anak kecil, saat sebuah salep menempel di luka.

"Suruh siapa mainan di dapur? Tuh kenakan tangannya. Masih perih?" Ucap lembut Oliv. Anak itu mengangguk lucu dengan wajah bersalah.

"Maaf bunda."anak itu menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca, membuat Oliv segera menariknya ke dalam pelukannya.

"Cup..Cup..jangan nangis dong, anak bundakan kuat gak cengeng, heum?" Dengan kedua tangannya Oliv mengusap air mata anaknya yang jatuh dari mata anaknya. Anak itu yang tak lain Markvin mengangguk.

"Nda.." panggil anak kecil. Oliv menengok ke arah tangga disana terlihat anak pertama dan keduanya sudah turun dari kamarnya setelah selesai membersihkan diri. Ketiga anaknya sudah berumur sembilan  tahun, wajahnya pun sangat tampan-tampan.

Anaknya memiliki sifat yang berbeda, jika Markvin anaknya ceria, cerewet, Matthew adalah anak yang berbicara seadanya, sangat dingin kepada siapa pun kecuali bunda berserta orang yang dekatnya.

Matthew adalah anak yang berbeda dengan anak lainnya, karena Matthew mudah tanggap dan berfikir dewasa. Sedangkan Marcell pun sama ia juga irit bicara tapi ia sangat cerewet ketika bersama kedua saudaranya dan Bundanya.

Yang paling manja adalah Mark, anak ketiganya.
"Uluh,uluh anak bunda tampannya." Puji Oliv melihat anaknya yang tampan dengan seragamnya. Mereka bertiga sudah bersekolah kelas 6 Sd karena kepintarannya.

Sebenarnya Oliv belum mau memasukkan anaknya ke Paud saat umur tiga tahun hingga membuatnya lebih cepat masuk sekolah, namun anaknya begitu memaksa ketika melihat temannya sudah masuk ke dalam paud. Mereka selalu mengikuti akselerasi karena kecerdasannya.

Oliv pun telah bisa berbuat apa-apa jika anaknya sudah meminta sesuatu secara kompak, dengan berat hati ia memasukkan anaknya ke Paud, namun ia sangat bangga karena anaknya begitu mencolok dengan anak lainnya, bahkan ia mereka sering menjawab pertanyaan yang di berikan gurunya.

Selama tujuh tahun ini dia hidup di LA, sendiri. Merissa dan Vino mereka ada di California. Namun sesekali mereka akan menjenguk Triple M. Oliv sangat bersyukur karena telah di berikan malaikat kecil kepadanya walaupun ini dilakukan salah. Tapi jika ia menggugurkan kandungannya, maka ia akan menambah dosanya.

Carles dan Vella? Ia sudah tak mengetahui tentang mereka, ia sangat terkejut mengetahui kenyataan tentang dirinya saat ia bertanya tentang kebenarannya. Namun yang ia dengar dari cerita ibunya sangat membuatnya terkejut bukan main.

Flashback..

"Sebenarnya kamu bukan anak dari Anton, kamu adalah anak kandung dari Dani, suamiku. Dulu waktu kemudian berlima adalah sahabat, mama, papamu, Anton, james dan
Derry-"

"Om Derry.." sebelum Merissa Melanjutkan perkataannya, Oliv terkejut mendengar bahwa Om Derry, ayah dari Carles ternyata adalah sahabat mama dan papanya.
Berarti Om Derry sudah mengenal mama Tania sejak lama.

Merissa mengangguk menjawab keterkejutan anaknya, Namun ia agak bingung karena anaknya seperti mengenal Derry sahabatnya.
"Kamu kenal Om Derry?" Lagi-lagi Oliv terkejut mendengar pertanyaan bunda, badannya kaku dan lidahnya Kelu. Merissa menangkap keterkejutan anaknya mendengar pertanyaan membuat ia semakin penasaran.

"Nan..nanti Oliv jelasin, sekarang mama jelasin dulu." Merissa mengangguk, walaupun ia sangat penasaran bagaimana anaknya kenal Derry.

"Papa Anton dan Mama Tania adalah Orang yang menikah pertama kali. Dan Selama kami bersama, mama lebih dekat dengan papamu. Sehingga menimbulkan rasa lebih dari pertemanan. Mama juga dekat dengan om James. Papa dan mama akhirnya menjalin hubungan, namun mama tak mengetahui bahwa Om James memiliki perasaan lebih terhadap mama, sehingga James sangat marah karena merasa di bohongi oleh papamu. Hingga saat mama menikah, Om James tak menerimanya.

BABY TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang