Seorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya yang selama ini dibanggakan ternyata adalah orang tua angkat. Pantaslah dia merasa aneh dengan sikap mereka, mereka seolah-olah tak peduli bahkan seperti membenci.
Namun ia...
Oliv menegang melihat seseorang di depannya yang menatapnya. Oliv tersadar dan langsung berlari membuat Carles kaget dan mengejar Oliv yang berlari keluar.
Memang karena Carles kakinya panjang jadi dia mudah menangkap tangan Oliv membuat Oliv berhenti namun memberontak.
"Lepas.." bentak Oliv berusaha melepaskan cengkraman tangan Carles. Namun bukannya melepaskan tangannya malah menarik Oliv kedalam pelukannya. Membuat Oliv menegang.
Aroma ini, Aroma khas Carles yang masih sama seperti dulu, aroma yang sangat ia rindukan. Sejenak ia menikmat pelukannya dan menghirup dalam-dalam aroma yang sangat ia rindukan. Namun ia tersadar dan membuatnya memberontak, sontak membuat Carles mempererat pelukannya.
"Lepas!!! Lepas!! Carles Lepas!!" Bentak Oliv, namun Carles tak menghiraukan dan mempererat pelukannya.
"Hiks..Lepas" Lirih Oliv dengan isakan yang membuat Carles kaget dan melepaskan pelukannya. Sontak saja Oliv langsung berlari dan memberhentikan taksi.
Carles yang melihat itupun mengejar Oliv, namun Oliv sudah memasuki taksi tersebut. Carles hanya bisa menatap sendu taksi itu. Namun yang membuat Carles terkejut adalah penampilan Oliv. Oliv berubah banyak. Yang dulunya gendut berkacamata, dengan wajah berjerawat dan kusam. Namun yang ia lihat adalah kebalikannya wajah dan tubuh yang putih, badannya body goals dan lebih feminim. Namun Carles sedikit takut karena Oliv berubah menjadi lebih cantik membuat para lelaki menatap Oliv. Memikirkannya saja membuat Carles emosi dengan perasaan tak menentu ia kembali ke apartemen mengambil mobilnya dan menuju kantornya.
Sedangkan di tempat lain.
Oliv terisak melihat orang di masa lalunya, orang yang telah menipunya, orang yang telah membuangnya dan anaknya. Sungguh Oliv merasa takut sekarang. Ia sungguh khawatir jika anaknya mengetahui bahwa ayahnya sudah kembali, sudah mulai menampakkan dirinya.
Seharusnya ia tak keluar dari apartemen. Namun ia tak boleh egois masih ada orang yang membutuhkannya. Selain Oliv berkerja di kantor, Oliv juga membuat sebuah apotek yang hanya buka malam saja dan paginya akan tutup.
Oliv baru membuat tiga cabang, hanya tiga karyawan di setiap apotek nya. Namun ia harus mengambil obat sesuatu untuk langganan. Karena langganannya itu hidup tergantung obat tersebut.
Oleh karena itu, Oliv harus segera ke apotek. Namun naas dia malah bertemu dengan cintanya dulu. Orang yang telah mengabaikan cinta bahkan menghinanya. Apakah karena penampilannya dulu, yang gendut, dan berkacamata. Semua lelaki sama saja, hanya penampilan yang ia lihat bukan ketulusan, kesetiaan dan perjuangannya. Apakah orang yang berpenampilan sedemikan rupa tak boleh merasakan cinta. Cih!! Mengingat itu membuat Oliv muak akan laki-laki.
Taksi yang ditumpangi Oliv terhenti di sebuah apotek yang tutup. Segera ia membayar taksi tersebut dan mengambil kunci yang ada di sakunya. Kenapa Oliv tak menghubungi karyawannya saja? Karna memang langganannya meminta siapa tidak ada yang mengetahuinya selain dia.
Setelah mengambil obat yang di pesan oleh pelanggan Oliv menutup kembali apoteknya. Ia menghela nafas sambil menatap ke arah awan yang sangat terik membuat ia kepanasan. Oliv melangkahkan kakinya menuju halte bus dekat apoteknya.
Ia merasa kesal karena tak membawa mobilnya sendiri gara-gara jadian tadi. Namun ia tak bisa membohongi dirinya sendiri yang senang melihat dia didepannya dan mengunakan matanya sendiri. Perasan senang dan takut tercampur menjadi satu. Takut? Takut jika dia menyakiti atau mengambil anaknya. Mengambil? Oliv sudah tahu jika Carles belumlah memiliki anak. Setiap hari ia akan mengikuti berita tentang keluarga Smith yang sangat terkenal dimana-mana bahkan setiap berita pasti akan memberitakan tentang keluarga Smith.
Oliv bahkan tahu jika Carles memiliki empat istri yang telah meninggal tiga karena mengandung anaknya. Disamping itu juga Oliv merasa bersalah karena telah menyumpahi Carles dan membuat ketiga wanita itu meninggal dunia karena mengandung anak Carles. Dia juga sangat merasa bersalah kepada Carli kakak Carles, karenaya dia juga terkena sumpahnya yang membuat Carli belum memiliki anak dan kabar beritanya dia sedang sudah mengadopsi anak perempuan berumur 4 tahun.
Namun belum jelas karena belum di konfirmasi oleh keluarga Smith sendiri tapi ia juga sangat terkejut jika Carles sudah resmi bercerai dengan Vella. Bahkan dikabarkan sebelum bercerai Vella sudah menikah dengan pria pengusaha. Sungguh Oliv sangat tak menyangka bahwa Vella sang adik sudah menikah terlebih dahulu dibelakang Carles yang berarti mengkhianati suaminya.
Tapi ia juga tak munafik karena mendengar berita bahwa Carles dan Vella bercerai. Entahlah dia merasa bahagia. Namun ia takut akan perasaan, ia takut jika ia masih mencintai lelaki bajingan yang tak mau bertanggung jawab. Sungguh hatinya tak bisa diajak kompromi olehnya, kenapa? Karena setiap dia dekat dengan lelaki lain ia merasa risih dan agak jijik namun jika ia mengingat Carles dan bahkan tadi bertemu hatinya berdegup kencang dengan perasaan bahagia.
Ia merutuki dirinya dulu yang sangat mudah terlena oleh Carles, sehingga ia mudah percaya dengan Carles yang memintanya menjadi sahabatnya. Namun dulu gilirannya tak bisa berpikir logis karena dirinya dulu sangat susah mencari teman bukan karena dia kurang bergaul atau susah bergaul tapi karena bentuk tubuh dan penampilannya yang sering diejek dan di cibir oleh temannya.
Tapi lihatlah sekarang dia berubah dan jika bertemu dengan teman sekampus merak bahkan tak percaya jika Oliv bisa berubah sebegitu cantiknya dan bahkan lelaki yang dulu menghinanya sekarang mendekatinya karena kecantikan dan keindahan tubuhnya.
'Dasar lelaki' sungguh ia sangat tak suka jika lelaki yang hanya melihat dari segi penampilannya bahkan sekarang banyak sekali orang berpenampilan cantik menarik namun dipergunakan salah oleh mereka. Seperti merebut pacar atau suami orang lain, menjual tubuhnya sendiri. Oliv sangat jijik melihat itu. Bahkan dulu Cintia primadona di kampus sekarang telah menjadi Jalang, dan sering membanggakan diri sendiri. Cih, wanita tak memiliki kehormatan.
Sungguh wanita seperti hanya bisa membuat dunia kotor akan karenanya, akan dosa dan perilaku jeleknya.
Oliv merutuki dirinya karena memikirkan hal yang tak berfaedah dengan segera dia melirik jam tangannya.
Sudah setengah dua. Ia menghela nafas dan mengelap keringat yang ada di dahinya, sungguh hari ini begitu panas membuat Oliv berkeringat dan haus. Hingga terdapat botol minum didepannya yang disodorkan oleh tangan seseorang.
Oliv mengerutkan keningnya dan melihat siapa yang menyodorkan minum kepadanya. Ia terperangah melihat seorang pria di hadapannya.
Badannya tegap, rahang tegas, dengan jenggot di tipis didagu, tapi hanya wajah datar dan tatapan dingin yang pria itu berikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Oliv tersenyum canggung dan menunjuk dirinya. "Emm..buat saya?" Tanya Oliv ragu. Pria itu mengerutkan keningnya bingung.
Pria itu mengangguk sekilas. Dengan senang Oliv mengambil minuman itu dan meneguknya hingga rasa hausnya hilang. Sedangkan pria itu hanya menatap Oliv yang minum seperti tidak minum tiga hari. Tanpa sadar ia tersenyum tipis, Senyuman yang bahkan tak terlihat seperti senyuman benar-benar tipis.
"Emm..makasih.." Ucap Oliv dijeda karena tidak mengetahui namanya. Pria itu yang mengerti pun memberitahukan mamanya.
"Geovino Emerald Vincent, Geo." Oliv mengangguk
"Makasih Geo." Geo hanya mengangguk dan langsung pergi meninggalkan Oliv yang bingung.
Wah ada pemeran baru tuh, haha. Tamvan gak?
Maaf lama banget up nya dan aku lagi nulis Miracle jadi tunggu ya kalo mau lihat chapter selanjutnya. Haha Byee...