•-•013•-•

30.4K 1.3K 52
                                    

"Geo.." pekik Oliv. Sedangkan Geo ia mengelap bibirnya yang keluar darah akibat pukulan seseorang.

Oliv menatap orang yang telah memukul Geo. Hingga dia membelakakan matanya terkejut dan menjatuhkan rahangnya.

"Carles.."

•-•-•-•-•-•

FLASHBACK...

Carles menarik rambutnya kasar. Frustasi.

Setelah penolakan Oliv membuat Carles ragu jika Oliv masih mencintainya, sebenarnya Carles mengetahui jika Oliv mencintainya saat mereka masih bersahabat, namun Carles tak memperdulikan itu.

Dia baru saja mendapatkan Telepon dari bawahannya jika, Oliv bertemu seorang pria di halte kemarin. Karena itu yang membuatnya ragu.

Apakah itu suaminya?
Pacarnya?

Hanya itu yang dipikiran Carles, sungguh itu membuat Carles Frustasi dengan langkah berat ia keluar dari kantor. Semenjak memikirkan kejadian dimana ia bertemu Oliv ia tak berkonsentrasi untuk bekerja.

Ia mengambil telepon yang berdering saat sudah didalam lift.
"Hallo Tn.Smith saya melihat Ny,Millane sedang berada di pantai**** Bersama dengan anaknya."

Carles tersenyum bahagia, dia harus kesana untuk bertemu dengan anaknya beserta dengan Oliv, namun perkataan dari bawahannya membuat ia emosi

"Dan bersama dengan pria yang di halte kemarin, tuan." Dengan tangan mengepal ia membanting handphonenya dan keluar saat liftnya terbuka. Rahangnya mengeras dengan gigi bergemelatuk sangat kentara sekali jika ia sangat marah. Dengan kecepatan yang diatas rata-rata ia membelah kota, tangannya menggenggam erat setir untuk menahan amarahnya.

Saat sampai disana, ia segera keluar dari mobil dan menutup pintu mobil dengan tergesa-gesa. Matanya meneliti dimana dia berada hingga matanya tertuju pada kedua orang yang sedang berpelukan, dengan emosi yang tak terkendali Carles berjalan ke arah kedua orang itu dan bugh...

"Geo.."

Flashback off..

Carles meninju kembali Geo yang baru saja terbangun, dan membuat Oliv terkejut. Segera Oliv memisahkan mereka berdua.

"Berhenti... Jika kalian tak berhenti. Aku akan berbuat hal gila.." Ucap Oliv dengan sedikit ancaman. Dengan masih emosi Carles menghentikan pukulannya dan segera Oliv berlari ke arah Geo.

"Kau tak apa?" Oliv bertanya dengan nada khawatir, membuat Carles menatap mereka dengan tangan mengepal. Geo menggeleng kepalanya kecil dan menatap tajam Carles, Sedangkan Carles sama sekali tak terpengaruh akan tatapan tajam Geo.

Hingga kesabaran Carles habis dengan kasar Carles menarik tangan Oliv hingga Oliv terbangun dan meringis sakit.
"Lepas!! Apa-apaan kau ini!! Apa kau gila!!? Setelah memukul orang yang tak memiliki salah Sekarang kau ingin menyakitiku!!??" Bentak Oliv sambil berusaha melepaskan genggaman Carles namun Carles menggenggamnya begitu erat.

Geo merasa emosi melihat seorang perempuan yang tersakiti dihadapannya. Dengan kasar ia melepaskan genggaman Carles membuat Carles menatapnya tajam dan Oliv memegang tangannya yang memerah.

"Jangan kasar sama Cewek." Geo menatap tajam Carles yang menatapnya datar. Sungguh jika Dimata mereka terdapat peserta dapat membuat ledakan karena benturan.

"Mommy.." teriakan itu membuat badan Oliv menegang. Sedangkan Carles dan Geo membalikkan badannya.

Hingga dimana mata Carles terpaku pada anak kecil yang menatapnya datar bahkan raut dingin terlihat jelas. Sungguh ia seperti melihat masa kecil dulu. Sangat mirip.

Apakah itu anaknya? Anaknya yang dulu ia buang? Jika ia sekarang dia sangat menyesal. Sangat menyesal. Dia bahkan melewatkan pertumbuhan ketiga anaknya. Dimana anaknya mulai berbicara, berjalan dan membaca. Tanpa sadar setetes air mata keluar dari mata Carles.

Sedang Matt terkejut melihat orang yang ada didepannya, namun ia sangat pintar menyembunyikan ekspresi wajahnya. Orang itu sangat mirip dengannya namun dengan versi lebih dewasa.

Dengan jakun yang lumayan besar, rambut-rambut tipis di sekitar rahang, mata yang menatapnya terkejut, rahangnya yang tegas dan badannya yang perawakan gagah. Sungguh jika sekarang ia perempuan akan sangat terpesona akan karya Tuhan didepannya. Namun segera ia tepis pikiran itu, tangannya mengepal. Ia baru kepikir jika orang yang ada didepannya ini sangat mirip dengannya berati dia adalah ayahnya. Orang yang selalu membuat Mommynya menangis saat tengah malam, saat ditanyakan oleh kedua Adiknya.

Namun tangannya kembali seperti biasa, amarahnya mereda saat melihat setetes air mata keluar dari orang yang ia perkirakan adalah ayahnya.
Matt mengalihkan pandangannya dari tatapan mata itu, dengan tangan mengepal. 

Sedangkan Carles menghapus air matanya dan tersenyum tipis melihat ketiga anaknya dan matanya tertuju kepada anak perempuan yang menatapnya polos. Dia..dia anak tiri Vella.

Hingga tiba-tiba Ken datang.
"Tuan.."

"HM."

"Nona Muda Virly kecelakaan. Tadi tuan Carli sudah menelpon tuan, tapi sepertinya tuan tak mengetahuinya."

"Shit.., baiklah kita kesana dan kau suruh beberapa pengawal untuk menjaga gadisku dan anakku, antarkan sampai ke rumah dengan keadaan selamat, jika tidak maka akan terjadi sesuatu yang buruk pada kalian." Setelah mengatakan itu, Carles mengecup kening Oliv dan langsung pergi dari sana Sedangkan Oliv membulatkan matanya terkejut.

Dan Ken menelan ludahnya susah payah mendengar ancaman dari majikan kejamnya itu.

Haiiiii....

Akhirnya up juga. Maaf banget aku lagi Fokus ke mid semester. Dan setelah mid semester pun aku sibuk karena ada hari batik, jadi mohon pengertiannya jika Vivi jarang up ok.

Walaupun gitu, ceritanya masih tetap jalan kok.

Sebenarnya aku tuh mau curhat, kalian tauh kan kalo aku tuh K-Pop. Nah kalo KPop identik sama dancenya. Ya ampun aku pingin banget bisa nge-dance tau, huaaaa...

Tapi karena tempat tinggal aku yang jauh dari jangka elit jadi susah kalo punya keinginan seperti itu. Jadi akhir-akhir ini aku sedih karena itu. Padahal aku sangat ingin...

Makasih udah mau membaca curhatan ku, semoga selalu semangat untuk menantikan chapter selanjutnya...

BABY TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang