Carles tersungkur saat mendapatkan bogeman di rahangnya oleh kakaknya.
"Bangsat Lo, Les. Lo tahukan Oliv sebaik apa? Lo...ARGHHH.." Carli menjambak rambutnya frustasi. Sedang yang lainnya melotot tak percaya.Vella menangis memeluk Tania yang sama tak percayanya. Sedang Caroline, Mama Carles menangis di pelukan suaminya. Derry menatap anaknya iba yang sedang tersungkur dengan raut bersalah. Nina menenangkan suaminya untuk tak menghajar adiknya lagi, walaupun ia tau jika bahwa adik iparnya ini bersalah, tapi tetap saja ia merasa iba kepada Carles.
"LA.." ucapan Derry membuat mereka semua menatapnya.
"Oliv berada Di LA, selama ini papa meminta suruhan papa untuk mengintainya, karena Dani telah menitipkan Oliv kepada papa. Tapi malah kamu merusak anak yang papa jaga." Ucap Derry membuat Carles menunduk salah. Sedangkan keluarganya menghembuskan nafasnya lega.
"The M Baby Triplets, Oliv melahirkan anak kembar tiga dan itu laki-laki semua. Matthew, Marcell dan juga Markvin. Dan baru-baru ini Oliv mengangkat anak perempuan yang ia temui di taman, Mellyza." Semua keluarganya tersenyum bahagia mengetahui jika Oliv tak menggugurkan kandungan dan mempertahankan.
"Besok kita pindah kesana, lagi pula kantor pusat juga berada disana. Dan kamu Carles harus mendapatkan Oliv bagaimana pun juga. Kamu juga harus mencari dimana letak tempat tinggalnya karena sudah tiga tahun ini papa kehilangan mereka. Suruhan papa pasti selalu gagal saat akan mencari rumah Oliv, seperti ada yang menyembunyikan nya." Carles mengangguk mantap sambil tersenyum bahagia.
"Pa, kita berangkat sekarang saja. Aku sungguh tak sabar melihat cucu tampanku." Ucap Cintia tersenyum bahagia sambil merajuk ke suaminya. Derry tersenyum lalu mengangguk.
"Vella.." panggil Carles merasa tak enak. Vella tersenyum dan mengangguk.
"Kamu tenang saja, kejarlah Oliv. Temui pangeran mu." Carles tersenyum bahagia. Tania memeluk anaknya memberi kehangatan.
"Tantangan dari siapa?" Tanya Carli tiba-tiba membuat mereka menjadi hening setelah menangis haru.
"Lo bilang, lo memperkosa Oliv karena tantangan. Tantangan dari siapa?" Tristan dan juga James, Sahabatnya menunduk. Carles menatap mereka maaf.
"Dua curut itu." Ucap santai Carles membuat keluarganya menatap Tristan dan James murka.
"Tristan, James!!!!!" Teriak keluarganya membuat Tristan dan James menutup telinganya. Dan hanya cengengesan membalas teriakan mereka.
Skip....
Mereka, keluarga Carles. Sedang berjalan keluar bandara. Ya mereka baru saja sampai di LA, mereka menjadi sorotan karena siapa yang tak kenal dengan keluarga Smith. Keluarga berpengaruh di dunia. Banyak orang wartawan yang mengikuti mereka untungnya Dery membawa bodyguard lebih dari lima belas.
Mereka memasuki mobil, disana sudah ada empat mobil. Carles mengendarai mobilnya sendiri karena dia akan langsung ke kantor. Sedangkan keluarganya menuju mansion yang ada di LA. Tristan dan James pun juga ikut ke La, ia juga karena ada urusan. James karena proyeknya, sedangkan Tristan mencari seseorang.
Carles memakirkan mobilnya di parkiran khusus. Saat ia keluar mobil para karyawan langsung terkejut karena bos nya sangat jarang ke kantor di LA. Bahkan sangat jarang sekali. Namun mereka kaget karena bos mereka akan di sini lama.
Smith Company, nama itu terpampang besar di depan kantornya. Ia merasa bangga karena perusahaan keluarganya yang ia pimpin sepuluh tahun sudah sangat berjaya.
Saat dia akan masuk ke dalam kantornya tiba-tiba seorang anak perempuan berumur sekitar tiga tahun berlari ke arahnya dan menabraknya hingga anak itu terjatuh.
"Huaaaaa..." Tangisnya. Carles memandang anak itu dan menjajarkan tingginya.
"Kamu gak papa?" Tanya Carles. Anak itu mendongakkan kepalanya menatap Carles imut. Membuat Carles menyunggingkan senyumnya. Anak itu menunjukkan lututnya sambil meringis. Carles menatap bersalah anak itu dan menggendongnya. Sedangkan anak itu melupakan sakitnya dan memainkan jengot tipis Carles.
"Baiklah, Om minta maaf. Ayo obati luka kamu." Anak itu mengangguk. Namun tiba-tiba seorang anak laki-laki sekitar sepuluh tahun memanggil seseorang nama.
"Melly." Anak yang digendong Carles yang tak lain Melly menegok dan menemukan kakaknya. Dengan semangat ia berusaha turun dari Carles sehingga membuat Carles menurunkan Melly. Ia langsung berlari ke arah Kakaknya.
"Kak Mark..."panggilnya dan memeluk Markvin. Mark pun membalas sambil mencium pucuk kepala adiknya. Dan entah kenapa Carles tersenyum bahagia melihat adegan didepannya. Namun otaknya berpikir keras. Kerana apa? Wajah laki-laki itu mirip seseorang yang tak asing lagi buat Carles. Tapi siapa. Tiba-tiba matanya membulat seketika ia teringat.
"Oliv.." pekiknya. Segera ia menatap kedua bocah itu tapi disana sudah tak ada siapa-siapa. Dengan segera Carles menelpon seseorang.
"Ken, cari identitas kedua anak tadi yang bersama ku di depan kantor." Sebelum Ken menjawabnya, Carles mematikan telephonnya.
"Semoga mereka adalah anakku." Gumamnya dan masuk ke dalam kantornya.
Sedang di tempat lain.
Terdapat tiga orang berbeda usianya. Mereka adalah Oliv serta Marcell dan Matthew yang berada di sebuah kedai es krim tampak wajah khawatir di muka bertiga kerana anaknya, Melly dan Markvin pergi entah kemana. Hingga suara seseorang membuat mereka menghela nafas lega..
"Nda..." Panggil Melly berlari ke arah Oliv dengan imutnya. Oliv tersenyum dan menangkap tubuh Melly yang berlari menabrakkan ke dirinya.
"Huh..Lihatlah Bun, Melly terlalu aktif. Mark capek dari tadi ngejar Melly yang berlarian terus." Mark menyeka keringat yang ada di dahinya. Sedangkan Melly menatap kakaknya dengan rasa bersalah karena membuat kakaknya lelah. Melly turun dari gendongan Oliv dan berjalan ke arah Mark yang kelelahan. Melihat itu Mata Melly berkaca-kaca, dengan tangan kecilnya ia memegang tangan kakaknya yang duduk di kursi cafe itu.
"Maap, kak. Lyza uat akak yeyah. Maap kak." Dengan kata berkaca-kaca Mellyza meminta maaf kepada Markvin membuat Markvin tersenyum dan mengendong sang adik. Ia menghapus air mata di pipinya adiknya yang mengalir.
"Hustt.. udah jangan nangis. Lihat tuh dilihatin kak Matt, mau dimarahin kalo Melly nangis?" Melly langsung menghentikan tangisannya karena bisikan dari kakaknya. Ia menatap kearah Matthew yang ternyata benar sedang menatapnya dengan tatapan datar. Membuat Melly langsung memeluk Markvin.
Oliv tersenyum melihat keakraban anaknya kepada Melly.
"Baiklah anak-anak saatnya kita pulang. Melly biar digendong kak Matt aja ya? Kasihan kak Mark capek." Ucap Oliv membuat Melly mengeleng takut di pelukan Markvin."Enapa Ndak kak Alcell?"
"Kak Marcell nya kan lagi bawa paper bag bajunya Melly dan makanan. Sama kak Matt aja ya?" Dengan takut Melly mengangguk. Matthew segara mengendong Melly yang langsung memeluknya dan menutupi wajahnya di dada sang kakak karena takut melihat wajah sang kakak. Oliv tersenyum dan mengajak mereka berjalan ke apartemennya. Apartemen mereka tak jauh dari cafe yang mereka kunjungi.
Melly meringis dan menangis kelas saat kakaknya mencengkram erat pinggang Melly.
"Hiks.." Matthew tersenyum puas melihat adiknya menangis dipelukan atau gendongannya.
TBC...
![](https://img.wattpad.com/cover/192687228-288-k33195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
RandomSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya yang selama ini dibanggakan ternyata adalah orang tua angkat. Pantaslah dia merasa aneh dengan sikap mereka, mereka seolah-olah tak peduli bahkan seperti membenci. Namun ia...