"unda." Panggil Melly membuat Oliv menatapnya.
"Kenapa nak?" Tanya Oliv. Melly mengerakkan kelima jarinya berisyaratkan agar Oliv mendekat ke arahnya. Oliv yang mengerti pun mendekat ke arah anaknya.
Oliv menaikkan alisnya
"Nda, dari tadi ayah lihatin nda telus. Apa ayah lapel nda. Kok ngeliatin nda Mulu." Ucap Melly polos membuat Oliv tersenyum kikuk. Tangan Oliv mengusap rambut anaknya sembari menatap tajam Carles yang tersenyum miring melihatnya."Gak papa. Kamu duduk dulu di sofa, ok?" Melly mengangguk dan kembali ke sofa lalu memainkan bonekanya.
"Maaf pak, apa ada yang aneh dengan saya. Hingga bapak melihat saya seperti itu." Carles menggeleng kepalanya pelan.
"Lalu kenapa bapak melihatku seperti itu?"
"Karena kamu cantik." Ucap Carles cepat saat Oliv sudah menyelesaikan perkataannya. Tanpa bisa di cegah pipi Oliv memerah.
"Lucunya.." gumam Carles masih bisa dapat didengar Oliv. Oliv tersentak dan langsung saja menuju kamar mandi yang ada diruangan itu.
Sedangkan Carles tertawa puas melihat Oliv yang memerah.
"Sayang.." panggilnya pada Melly.Davera mengalihkan pandangannya dari mainannya ke arah Carles.
"Pa yah?" Ucap Melly berjalan menghampiri Carles."Princess ayah, laper?" Tanya Carles sembari mengendong Melly ke pangkuannya. Melly mengangguk antusias.
"Ya yah, Lyza sangat lapal." Ucap polos Melly membuat Carles terkekeh dan mengusap hidungnya ke hidung mungil Melly membuat Melly tertawa geli.
"Hahaha, geli yah." Ucapan Melly membuat Carles menghentikan kegiatan.
"Baiklah, prinses ingin makanan apa?"
"Heumm...yah, lendang." Ucap Melly membuat Carles bingung.
"Lendang?" Tanya Carles bingung. Davera menggeleng kepalanya mendengar pertanyaan ayahnya.
"Bukan Lendang, tapi Len..Len...hiss kenapa susah sekali, bukan lendang yah. Tapi pake elll." Ucap Melly kesal karena tak bisa mengucapkan R membuat Carles tertawa.
"Ah ayah mengerti, Rendang?" Tanya Carles yang diangguki antusias oleh Melly.
"Ya yah itu. Yang banyak yah, em sama chicken ya yah?" Carles mengangguk dan mengecup wajah anaknya. Tapi tidak dengan bibir.
Sedangkan di kamar mandi.
Oliv berdiri menatap wajahnya di kaca sembari memegang wajahnya yang memerah.
"Dasar murahan, di bilang cantik saja kau langsung memerah. Astaga, apakah aku ini sudah berkarat hingga di puji dikit langsung terbang. Bodoh." Makinya pada dirinya sendiri sembari memukul pelan kepalanya.
Ia membuka kran dan membasuh wajahnya.
"Sadarlah..kau jangan sampai terjatuh lagi hanya karena gombalan. Benar-benar lemah." Gumamnya sembari mengoleskan bedak dengan tipis dan memberikan lipstik Natural di bibirnya.Ia segera merapihkan penampilannya dan keluar dari kamar mandinya, matanya langsung menuju ke arah bangku Carles, Dimana Anaknya dan Carles sedang tertawa bersama.
Entah kenapa hatinya menghangat melihat pemandangan indah itu. Tawa yang dia rindukan dulu sudah ia dengarkan sekarang. Tawa yang membuatnya ikut tertawa, tawa yang membuat merasa bahagia, tawa yang selalu membuat menjadi seperti spesial karena ia alah yang sering mendengarnya.
Hingga suara teleponnya yang berdering membuatnya tersadar. Dan membuat kegiatan Carles dan Melly teralihkan.
Oliv mengangkat Telepon tersebut, keningnya mengerut melihat nama Geo tertera disana. Ia mengangkat telepon tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
De TodoSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya yang selama ini dibanggakan ternyata adalah orang tua angkat. Pantaslah dia merasa aneh dengan sikap mereka, mereka seolah-olah tak peduli bahkan seperti membenci. Namun ia...