Oliv berserta anaknya berencana sarapan diluar dan akan jalan-jalan karena hari ini adalah lhari weekand dan mereka akan merencanakan pergi ke pantai. Markvin dan Melly sangat antusias karena jarang-jarang mereka pergi ke pantai.
Sedangkan Matt dan Melvin mereka tampak biasa saja, mereka sebenarnya sangat senang tapi hanya saja mereka tak bisa mengekspresikannya.
"Ayo bun kita belangkat, Melly dah iyap.." pekik Davera semangat sambil memegangi topi pantai. Oliv tersenyum dan mengendong Melly.
Mereka berlima pun keluar dari apartemen dengan wajah semangat dan bahagia kecuali dua orang es, maksudnya Matt dan Melvin.
Oliv membukakan pintu belakang untuk Twins M. Sedangkan Melly dia anaknya duduk di depan bersamanya. Saat Oliv akan menutup pintu mobil tiba-tiba Matt berkata yang membuat Melly terkejut.
"Biarkan Melly Matt pangku, Bun." Ucap Matt membuat Melly langsung memeluk Oliv dan menggelengkan kepalanya pelan. Namun Oliv tak menggubris penolakan Melly ia malah senang karena berfikir jika Matt telah menerima Oliv, Karena Oliv sering melihat Matt mencaci Melly dan menyakitinya bahkan berbicara kasar kepada Melly.
Tapi apa yang di lakukan Oliv membuat Melly takut dan Matt senang karena Oliv memberikan yang berada di gendongannya kepada Matt.
Kemudian menutup pintu dan Oliv memasuki kursi kemudi.
"Let's Go..." Pekik mereka.Oliv menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang, walaupun ia merasa senang karena sekian lama ia tak ke pantai tapi ia masih memikirkan nyawanya dana anaknya jika ia menggunakan kecepatan lebih rata-rata.
Mereka melakukan perjalanan itu dengan hati yang senang, namun berbeda dengan Melly yang hanya diam sekali-kali tertawa paksa menanggapi candaan konyol kakaknya. Entahlah kenapa semenjak dia bertemu dengan, bukan bertemu tapi dekat Matt membuatnya menjadi lebih dewasa sebelum umurnya. Bahkan sekarang ia lebih mengetahui dimana suasana serius dan bercanda. Sungguh pengaruh kak Matt sangat besar untuknya.
Melly menahan napas dan geli saat Matt menenggelamkan wajahnya di ceruk lehernya sekali-kali mengendusnya.
"Bersikaplah tenang, baby. Kau dapat membuat mereka kecewa, paham?" Bisik Matt ketika melihat adiknya tampak gelisah, sedangkan Melly ia menahan geli saat deru nafas Matt menyentuh lehernya."Melly kenapa? Kok daritadi diam? Sakit?" Tanya Oliv membuat Melly tersentak, ia tersenyum dan mengelengkan kepalanya
"Nda Bun."
"Kamu ngantuk?" Tanya Melvin disampingny saat Melly akan menggelengkan kepalanya, Matt membisikkan sesuatu membuat ia mengangguk. Melvin menatap tajam Matt yang tak peduli dengan tatapannya.
Matt menarik kepala Melly agar bersandar di dadanya, Melly hanya terdiam pasaran saat Matt menariknya kedalam pelukannya. Sedangkan Oliv tersenyum melihat pemandangan itu lewat kaca kecil yang berada didalam Mobilnya.(kalian taulah.)
Melly menutup matanya saat rasa nyaman hinggap saat dia berada dipelukan sang kakak, rasa nyaman, hangat, seakan melindungi membuatnya mengantuk menghampirinya belum lagi tangan Matt mengelus punggungnya membuat ia merasa lebih nyaman.
"Apakah Melly tertidur?" Marcell Menganggguk
Hingga setengah jam kemudian mereka telah sampai ditempat yang mereka tuju.
Tawa dan candaan teriring di liburan mereka, hanya ada tawa, tawa dan tawa. Mereka tak menyadari jika terdapat seseorang yang memperhatikan mereka sedari tadi.
Oliv tersenyum melihat dimana anak-anaknya saling bercanda tawa bahkan Matt ikut tertawa walaupun kaku.
"Apakah kau sangat senang Hinga sedari tadi tersenyum?" Tanya seseorang."Aku sangat senang melihat mereka seperti itu apalagi Matt dia-" Ucap Oliv sadar jika ada seseorang di sampingnya.
"Kyakkk.." Teriak Oliv tanpa sadar memukul lengan seseorang disampingnya.
"Geo.." ya orang itu adalah Geo. Orang yang sedari tadi menatap kebahagiaan mereka.
Sedangkan Geo menaikkan alisnya melihat Oliv begitu terkejut menatapnya."Kenapa kau sangat terkejut?" Tanya Geo tanpa menatap Oliv.
"Aku tak menyangka jika kau ada disini, ada urusan apa kau kesini?" Tanya Oliv menatap Geo.
"Aku.. Memperhatikan Gadisku lebih tepatnya milikku " Ucap Geo tiba-tiba menatap Oliv (itu ya yang digaris bawahi saat Geo menatap Oliv)
Oliv hanya terdiam menatap mata Geo yang menatapnya intens terkesan Rindu. Dia mengerutkan keningnya.
"Ada apa dengannya?" Batin Oliv
Tiba-tiba Geo menghadap kembali.
"Gadisku yang telah meninggalkanku 18 tahun yang lalu disini." Ucap Geo dengan kata seperti menekankan 'meninggalkanku'. Dan entah kenapa Oliv merasa bahwa ucapan itu untuknya. Bukannya ke PD an ya, dilihat dari tatapannya, nada bicaranya. Oliv pun menggelengkan kepalanya kecil, bahkan dia dulu tak pernah mempunyai teman bernama Geo.Hening..
Tak ada yang berbicara setelah Geo mengucapkan kata-kata yang mulai memasuki hal Pribadi, namun Oliv tak menyadari jika sedari tadi seseorang yang di sampingnya menatapnya dengan senyuman tipis.
"Geo.." Ucapan Oliv menyadarkan Geo dan mengalihkan pandangannya ke depan kembali.
"Hm."
"Apa alasan dia meninggalkanmu?"
"Entahlah dia bahkan meninggalkanku tanpa pamit, namun sebelum itu dia mengatakan jika dia sangat ingin pergi ke Negri dimana memliki makanan terenak didunia. Tapi dia kembali lagi kesini. Dan yah aku menemukannya sekarang." Ucap Geo dengan menatap mata Oliv dengan tersenyum Rindu terkesan Lega.
Sedangkan Oliv bingung. Ya dia bingung entah kenapa dia merasakan jika ucapan itu untuknya. Akhirnya Oliv tersenyum kecil menenangkan Geo.
Sedangkan Geo terdiam melihat senyuman itu, senyuman yang amat ia rindukan.
Hingga tiba-tiba ada yang mendorong Oliv sehingga dengan refleks Oliv memeluk Geo supaya tak terjatuh.Geo terdiam menegang, badannya tiba-tiba kaku hingga tersadar saat Oliv berusaha melepaskan pelukannya. Segera Geo memeluknya erat, sangat erat membuat Oliv tersentak kaget dan berusaha melepaskan pelukannya.
"Sebentar saja." Lirih Geo membuat Oliv berhenti memberontak. Geo memejamkan matanya menikmati pelukan tersebut. Pelukan yang amat ia rindukan, pelukannya yang membuatnya nyaman.
Hingga tiba-tiba mereka terpisah dengan paksaan dan Geo merasakan bahwa wajahnya terkena bogeman hingga ia tersungkur. Oliv yang melihat itu menjerit melihat Geo tersungkur dengan darah disudut bibirnya.
"Geo..."
Ckckck Mbak Oliv enaknya di peluk bang Geo, uhuyyy..
Haha Author kepingin dah.. Readers jangan ya, hahaha.
Akhirnya bisa Up setelah lama kita libur, maaf banget aku jarang up ya sekarang, aku banyak kegiatan.
Mana aku ikut OSIS, paskibra, Pramuka. Jadi maaf ya kalau aku jarang Up.Bye...
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TRIPLETS
AcakSeorang wanita yang harus menerima kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya yang selama ini dibanggakan ternyata adalah orang tua angkat. Pantaslah dia merasa aneh dengan sikap mereka, mereka seolah-olah tak peduli bahkan seperti membenci. Namun ia...