You Have to Answer [NelDhit] •Part 1•

515 29 24
                                    

Warning!! : 18+ garis keras!! //G

Entahlah ini bahasa biasa atau vulgar i don't know meh

Tapi enjoy ae ;)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Malam yang penuh gemerlap,bukan hanya gemerlap bintang yang menghiasi langit,tetapi gemerlap lampu yang menghiasi suatu area dimana lampu di are tersebut memperjelas tulisan yang ada pada gedung gedung tersebut.

Tulisan yang sebagian besar bertuliskan Pub,Cabaret Club,Hotel,dll
tersebut menunjukkan bahwa area ini merupakan tempat untuk orang dewasa.

Ditengah keramaian orang dewasa tersebut,lelaki bersurai hitam berdiri dan yang tidak lain adalah Adhit.Meskipun ia berpenampilan sederhana,hanya mengenakan kemeja putih polos dan celana berwarna navy blue.

Semua mata tertuju padanya,padahal penampilan orang-orang yang ada disana lebih jauh lebih mencolok daripada dirinya.

Hal ini mungkin dikarenakan sebagai seorang lelaki,bisa dibilang badannya itu pendek dan ia terlihat layaknya seorang perempuan,jangan lupakan juga iris grey nya menambah perhatian juga.

Adhit sendiri sebenarnya ingin segera pergi dari tempat ini,selain tidak tahan dengan orang orang yang menatapnya,.

ia tidak tahan dengan bau alkohol, kelakuan orang dewasa yang menjadi barbar akibat alkohol.Ia bahkan bersumpah tidak akan pernah menginjakkan kakinya ke tempat macam ini,tapi ia tidak punya pilihan lain,ia harus menyusuri tempat ini.

Untuk mencari Nelson

Adhit terus menelusuri setiap sudut area ini.di sela-sela ia menelusuri, mulai muncul berbagai pertanyaan. "Apakah ia sedang bersenang-senang dengan lelaki lain disini?" begitu pertanyaan itu muncul, ia langsung terbayang Takao yang sedang bersama lelaki lain,dan itu membuat dadanya terasa sesak seketika.

"Yo,cowok beriris grey.sendirian saja nih?"Seorang pria tengah baya berjalan menghampiri dirinya,Pria itu berjalan agak sempoyongan dan tercium aroma alkohol yang cukup pekat dari dirinya.

"Aduh,ada om om mesum pemabuk..." Pikir Adhit,ia sadar lebih baik dirinya tidak menghiraukan pria mabuk yang menghampirinya dan memilih untuk segera pergi meninggalkannya.

"Oii! Tunggu dong!"Meskipun jalan agak sempoyongan,pria itu tetap bisa bergerak dengan cepat dan langsung menarik lengan Adhit.

"Lepaskan aku,pria tua!"Mata yang berwarna grey tersebut menatap tajam ke arah pria mabuk tersebut.

"Oh,seram sekali.tapi aku suka lelaki sepertimu.Bagaimana kalau kita bersenang-senang?"Pria itu makin menarik lengan Adhit dan seolah-olah ingin membawanya ke suatu tempat.

Adhit pun berusaha mencoba untuk melepaskan diri.namun apa daya, sekuat apapun ia berusaha,jika dibandingkan,tenaga pria ini jauh lebih kuat darinya.

Adhit sudah hampir putus asa.ia merasa air matanya akan jatuh dari mata greynya itu.badannya gemetar karena takut.

Tiba-tiba ada sebuah pukulan yang melayang kearah pria mabuk tersebut.mata grey Adhit menangkap surai pirang dengan magenta milik seseorang yang ia kenal,yaitu Nelson.

Akibat pukulan dari Nelson tadi,pria pemabuk tersebut langsung jatuh dan pingsan begitu saja ditempat.

Nelson melihat ke arah lelaki bersurai hitam itu berdiri dan tanpa berkata apa-apa,ia segera menarik tangan lelaki tersebut dan membawanya ke suatu tempat.

"Nel-nelson?! Tu-tunggu!"Adhit bingung Nelson akan membawanya kemana,namun begitu ia tetap saja mengikutinya.

...

Di meja paling pojok,Adhit sedang duduk sambil meminum orange juice yang tersaji.saat ini dirinya sedang berada disalah satu bar kecil.bar ini tidak seburuk yang bar bar yang pada umumnya ada dipikirannya.

Mata grey milik Adhit saat ini hanya tertuju pada seseorang.Ya,orang tersebut tidak lain adalah Nelson.pria itu mengenakan kemeja putih dengan dasi kupu kupu berwarna hitam dengan celana hitam dan celemek putih yang menutupi bagian pinggang sampai lututnya.

Saat ini Nelson sedang membuat dan menyajikan minuman sesuai dengan pesanan dari para pelanggan.

Dari cara membuat minuman tersebut,bisa dibilang kalau ia cukup ahli dalam menjadi seorang bartender,mata Adhit tidak bisa lepas dari sosok Nelson walaupun hanya sedetik.

Sebenarnya sekitar 15 menit yang lalu,Nelson membawanya kesini tanpa berbicara apa-apa. Sesampainya disini,ia langsung membuat minuman untuk Adhit.

Lelaki bersurai hitam yang tak lain adalah Adhit dan pria yang berjalan disampingnya tak lain lagi ialah Nelson.

Suasana hening dan canggung menyelimuti mereka berdua. Sebenarnya,Adhit memiliki berbagai macam pertanyaan untuk Nelson, namun entah kenapa ia tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya itu.

"...Kenapa kau bisa ada disini?"ucap Nelson to the point

"Hanya kebetulan lewat saja"Jawab Adhit tanpa memandang wajah Nelson.mendengar jawaban seperti itu darinya,Nelson berusaha setengah mati untuk menahan agar dirinya tidak tertawa.

"Hee, begitukah...terus mengapa kau bisa berada tempat dimana kau sedang ditarik oleh pria pemabuk tadi?"Nelson mencoba mengalihkan pembicaraan namun dengan tujuan memancing agar Adhit berbicara.

"E-entahlah mungkin...aku tersesat..."
Balasan Adhit tersebut membuat Nelson tidak bisa lagi menahan tawanya,ia pun tertawa sekeras yang ia bisa.

"Apa? Apakah ada yang aneh?"tanya Adhit,kali ini ia melirik sedikit kearah Nelson yang sedang tertawa terbahak bahak.

"Haah,tidak...tidak ada yang aneh.." Nelson mencoba menjawab pertanyaan Adhit disela-sela tawanya.

"Kenapa kau bisa berada di bar itu?" kali ini Adhit yang terus bertanya kepada Nelson.

"Eh? Aku bekerja sambilan disana kok"Jawabnya dengan santai.

"Disebuah bar? Bukankah kau dibawah umur untuk bekerja disana?"Adhit akhirnya semakin terpancing untuk terus-terusan bertanya kepada Nelson.

"Pemilik bar itu adalah kenalanku, salah seorang pegawainya sedang cuti jadi ia meminta tolong kepadaku untuk bekerja sementara menggantikan pegawainya itu Bayarannya juga lumayan tinggi dan pada saat ini kebetulan aku juga sedang membutuhkan uang"Nelson menjawabnya tanpa ragu.

"Oh,begitu itu cukup masuk akal kalau begitu"Adhit terlihat sudah puas dengan jawaban dari Nelson.

"ku akan bertanya sekali lagi..."kali ini Nelson terlihat akan memulai sebuah pembicaraan baru.

"Hmm? Apa?"

"Kenapa kau kau bisa ada disini?"
.
.
.
.
.
To be continued

Oke segini dulu-
(Readers : MANA 18+ NYA WOY??? //Bawa pisau,golok,gergaji,dsb
Aku : WOE KALEM WOE GUE BELUM SELESAI NGOMONG
Readers : ALAH UDAH JANJI JUGA //Tebas author
Aku : *Modar*)

*Please stand by*

Oke jadi cerita ini baru permulaan nah aku ceritanya mau bikin ini twoshot,dan yang kedua bakal ku upload malam ini juga tenang aja kok

Asalnya mau kubikin oneshot tapi karena nulis gak ngira jadinya kebanyakan udah 800+ kata kalo selesai ini bisa 1500+ kata dan bakal susah buat kalian yang gak begitu suka alur tapi lebih suka langsung ke "anu"nya

Untuk part 2 nya bakal ku upload sekitar jam 11-12 lah
Jadi jangan lupa ditunggu yah :D

//Kalo gak mau baca permulaannya,
minimal kalian tinggalkan vote yah

Jaa nee~
(Readers : BELUM GBLK //Tampol
Author : :'( )

The BroTALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang