Chapter 11

2K 131 9
                                    

Jam menunjukkan pukul 8 pagi. Suho, dia masih belum bangun dari tidurnya. Mungkin ia lelah, karena kegiatan yang ia dan Irene lakukan tadi malam. Untung saja hari ini, ia libur bekerja. Suho memanfaatkan hari liburnya untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya dirumau.
Dan pagi ini, terlihat jelas mood Suho sedang sangat baik.

Setelah mandi, saat dirinya akan menuju kedapur, dilihatnya Irene sedang memasakkan sarapan untuknya dan juga Lami.
"Sayang?" Panggi Suho membuat Irene menoleh kearah sumber suara.
“Ah, kau sudah bangun. Ibu dan ayah pagi-pagi kemari menjemput Lami, mereka juga mencarimu tadi, tapi mereka sudah pulang. Mereka mengundang kita untuk makan malam nanti” ucap Irene tersenyum manis pada Suho, Suho pun hanya tersenyum dan mengangguk.
“Kau sedang membuat apa?” tanya Suho.
“Ahh aku sedang mencoba membuat bulgogi, kau pasti akan menyukainya" jawab Irene dengan percaya diri.
"Bukankah, kau payah memasak bulgogi, sayang?" Ucap Suho dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
"Apa!?"
“Ah, ti-tidak ada" ucap Suho. Ia ingat beberapa waktu lalu istrinya membuat bulgogi untuknya. Dan rasanya ahh bahkan Suho tidak ingin mengingat rasa masakan istrinya waktu itu.
"Ehm, apa ada yang bisa aku bantu?"
“Tidak, lebih baik kau duduk saja" Suho hanya menggeleng.
“Tidak apa-apa, aku bisa walau hanya bantu-bantu sedikit. Apa yang bisa aku lakukan?”
“Apa kau serius?” tanya Irene memastikan.
“Tentu saja, kau meragukanku hmm?”
"Hhh, tentu saja" ucap Irene kemudian tertawa sedangkan Suho hanya tersenyum menunjukkan giginya.
"Baiklah, kau boleh bantu. Bantu aku memotong daging ini" Suho mengangguk. Suho membantu Irene memilah-milah daging untuk sarapan mereka hari ini.
"Sayang?"
"Hmm?"
"Bagaimana kalau besok kita jalan-jalan? Sudah lama aku tidak pergi bersamamu?" ucap Irene. Suho terlihat berpikir. Memang benar, selama ini ia memang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak punya cukup banyak waktu untuk istri dan anaknya.
"Baiklah, kita akan pergi besok" ucap Suho membuat Irene tersenyum bahagia kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Ehm, tapi bagaimana dengan Lami?" Tanya Suho dengan hati-hati. Ia tidak ingin kejadian beberapa hari lalu terulang lagi hanya karena putrinya, Lami.
"Tentu saja kita akan mengajaknya, apa kau tega meninggalkan putrimu dirumah sendiri?" Jelas Irene. Suho hanya terkekeh mendengar perkataan istrinya.

‘Aku berjanji, akan selalu membahagiakanmu dan takkan pernah sekalipun keinginanku untuk menyakitimu, Irene. Aku mencintaimu’ ucap Suho dalam hati sambil memandang Irene yang tersenyum manis, Suho tersenyum lalu melanjutkan pekerjaannya.
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 7 malam, waktunya Suho dan Irene pergi kerumah keluarga Bae untuk makan malam.
Kini Suho, Irene dan Lami sudah berada dimeja makan bersama dengan keluarga Bae. Mereka makan sesekali membicarakan sesuatu yang membuat mereka semua tertawa. Sampai akhirnya...
"Apakah kalian tidak ada rencana memiliki anak lagi?"
"Uhuk.." pertanyaan ibu Irene membuat Irene tersedak oleh makanannya sendiri. Sedangkan Suho, ia hanya bisa tersenyum kecil melihat reaksi istrinya.
"Apa yang ibu bicarakan" ucap Irene sambil menundukkan kepalanya, mungkin ia malu.
"Apa salahnya ibu bertanya Irene? Bukankah bagus kalau Lami memiliki adik?"
"Adik?" Ucap Lami seketika, membuat semua yang berada dimeja makan menatap kearahnya.
"Apa Lami akan memiliki adik?"
"Ahh sayang, i-itu..."
"Tentu saja sayang, Lami akan segera memiliki adik sebentar lagi" ucap Suho, , membuat Irene menatap tajam kearahnya.
"Benarkah?" Tanya Lami memastikan.
"Tentu, apa Lami senang akan punya adik?" Tanya ibu Irene. Lami mengangguk antusias.
"Tapi jika Lami punya adik, ayah dan bunda tidak akan sayang dengan Lami lagi" ucap Lami kemudian mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa bisa begitu sayang?" Tanya ayah Irene.
"Karena Lami pernah melihat itu di tv"
Semua tertawa mendengar perkataan Lami. Bagaimana bisa ia berbicara seperti itu karena ia melihatnya di tv. Sungguh anak yang manis.
.
.
.
Acara makan malam selesai. Suho, Irene dan Lami memutuskan untuk pulang karena hari juga sudah malam.
"Kakek! Nenek! Lami pulang!" Ucap Lami saat berpamitan kepada kakek neneknya.
"Sampai jumpa sayang" ucap ibu Irene kemudian melambaikan tangannya saat mobil Suho keluar dari pekarangan rumahnya.

Ditempat lain...


"Mereka sudah pulang bos. Apa yang harus saya lakukan sekarang?"

Uuuuuu maafkan aku yang lama banget gak update😢😭
Aku habis sakit soalnya zeyenk😆 *mulai lagi dah lebaynya
Ayo tebak kira2 siapa yaaaa ituuu yang buntutin Surene😱😆

SEKALI LAGI AKU MINTA MAAF KALO UPDATE-AN NYA JELEK ATAU GIMANA YA HUHU😭

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA ZEYENKKK
AKU SAYANG KALIAN SEMUA😘🥰




• My Heart Always Will Be Yours || SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang