WARNING!
18+
🤣🤣🤣"Aish, aku harus bagaimana?" gumam Irene. Ia kemudian membasuh mukanya.
"Haruskah aku melakukannya? Ahh apa yang harus aku lakukan" gerutu Irene pada pantulan dirinya didepan cermin.
"Sayang, kenapa kau lama sekali? Apa yang kau lakukan didalam?" Ucap Suho dari balik pintu kamar mandi.
Irene menghembuskan nafasnya kasar, terpaksa ia harus membuka pintunya karena mungkin Suho sedang menunggunya didepan pintu kamar mandi."Kenapa ini? Pintunya tidak mau terbuka" Ucap Irene, ia panik. Irene mencoba membuka pintu, tapi usahanya gagal.
"Aish, susah sekali. Sayang!!! Bisakah kau membuka pintu ini?! Apa kau menguncinya?!" teriak Irene dari dalam kamar mandi.
"Tidak? Ada apa dengan pintunya?" tanya Suho dari balik pintu kamar mandi.
"Pintunya tidak bisa terbuka! Aku harus bagaimana ini" Irene khawatir. Ia terus berpikir, bagaimana kalau tiba-tiba muncul makhluk yang mengerikan dari dalam seperti yang ia dan Suho liat di tv waktu itu.
"Aku akan mendobrak pintunya, bisakah kau mundur beberapa langkah menjauh dari pintu?" Irene kemudian menjauh beberapa langkah dari pintu menuruti apa yang dikatakan Suho.Suho kemudian berusaha mendobrak pintu kamar mandi itu dengan sekuat tenaganya. Setelah mencoba beberapa kali, akhirnya pintu itu terbuka. Saat pintu terbuka, begitu terkejutnya Suho saat melihat Irene terduduk disebelah washtaffel dengan memegang selang air sambil menangis.
Suho yang melihat itu hanya bisa berpikir, apakah ia harus khawatir atau harus tertawa melihat istrinya yang menangis seperti itu.
Irene langsung berdiri dan memeluk Suho begitu Suho menghampirinya.
"Aku takut" ucap Irene. Suho mengelus punggung istrinya lembut, berusaha menenangkannya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Suho cemas. Irene hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Sebenarnya apa yang kau lakukan didalam, sayang?"
"Ti-tidak ada. A-aku hanya malu" jawab Irene membuat pipinya memerah seketika.
Suho yang melihat tingkah istrinya seperti itu tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Malu tentang apa?" Tanya Suho masih dengan senyumannya.
"Aish, kau ini pura-pura tidak tahu atau memang bodoh?" Kesal Irene. Suho yang mendengar itu hanya bisa tertawa. Bagaimana bisa sikap Irene berubah dalam sekejap. Beberapa menit yang lalu ia terlihat konyol menangis sambil memegang selang air.
"Ehm, apa kau benar-benar menginginkannya?" Tanya Irene.
"Apa maksudmu sayang?" Irene memutar malas bola matanya. Suaminya ini pura-pura tidak tahu atau memang bodoh? Bukankah tadi dia bilang menginginkan sesuatu yang membuat Irene menahan malu seperti ini?Irene yang sudah kesal hendak meninggalkan Suho yang masih berada didekatnya. Saat akan keluar dari kamar mandi, Suho menarik tangannya lalu ia membungkam bibirnya. Ia melumat bibir Irene lembut.
Setelah beberapa menit Suho dan Irene melakukan kegiatan itu, ia melepas tautan bibirnya sambil menatap mata Irene dalam.
"Bisakah kita melakukannya" bisik Suho ditelinga Irene.
Irene tersenyum malu lalu mengangguk. Suho yang merasa diberi lampu hijau tersenyum kemudian kembali melumat lembut bibir Irene.
Ia mengangkat tubuh Irene dengan bridal style lalu Suho menjatuhkan tubuh Irene diatas ranjang. Ia menindih tubuh Irene dengan kedua tangan yang menahan tubuhnya. Suho semakin memperdalam ciumannya yang membuat Irene meloloskan desahannya dan itu membuat Suho semakin menggila.
"Haahh" desah Suho dan Irene bersamaan. Suho melepaskan tautan bibirnya untuk melihat wajah cantik istrinya.
"Lami pasti akan senang kalau bundanya akan memberikan seorang adik untuknya" ucap Suho, lagi-lagi Irene hanya bisa menahan malu mendengar ucapan suaminya.
Hingga akhirnya Suho dan Irene melepaskan semua pakaiannya hingga mereka berdua benar-benar tidak memakai sehelai benang pun ditubuh mereka.Apaan ini woy!! Sekian lama gak update tiba2 udah kayak gini aja ceritanya😂
Gimana menurut kalian?
Next/End?JANGAN LUPA VOTE & KOMEN YA GUYS!
AKU SAYANG KALIAN SEMUA😘
KAMU SEDANG MEMBACA
• My Heart Always Will Be Yours || Surene
FanficSuho Irene "My Heart Always Will Be Yours"