Yerim dan Lami sedang bermain-main di ruang tengah. Suho melihat Lami antusias dengan Yerim, membuatnya ikut senang.
"Ayahh!" Lami yang melihat Suho langsung saja berlari menghampiri ayahnya itu dan Suho langsung menggendong Lami.
"Lami bermain apa dengan Kak Yerim?" Tanya Suho dengan menyembunyikan perasaan sedihnya.
"Tadi Lami bermain boneka, kak Yerim sangat lucu saat bermain boneka" Lami berkata antusias.
"Hmm, benarkah?" Lami mengangguk-angguk lucu.
"Ayah, Lami lapar. Lami ingin kue di meja makan itu. Pasti bunda yang membuatnya? Iyakan?"
Suho langsung teringat dengan kue buatan Irene tadi.
"Lami ingin kue buatan bunda?" Tanya Suho. Lami mengangguk.
"Baiklah. Ayo kita habiskaaan!" ucap Suho membuat Lami yang turun dari gendongan Suho langsung melompat kegirangan.
"Ayah, dimana bunda?" Tanya Lami.
Suho bingung menjawabnya. "Bunda sedang pergi keluar"
"Kemana?" Aleyna bertanya lagi.
"Tidak jauh kok. Pasti bunda akan segera pulang"
"Hey, kalian tak mengajakku untuk makan bersama?" Yerim menunjukkan wajah memelas pada Lami dan Suho.
"Tidak... Kak Yerim pasti akan menghabiskannya" ucap Lami pada Yerim sambil menjulurkan lidahnya, membuat Yerim tersenyum dan mengusap kepala Lami.
.
.
.
Irene terus memikirkan Suho dan Lami. Ia melamun, padahal di sebelahnya ada Seulgi dan televisi di depannya pun menyala.
"Jangan melamun Irene" Seulgi bersuara.
"Haruskah aku mengakhiri hubunganku dengan Suho?" Irene bertanya masih dengan tatapan kosong khas orang melamun.
"Apa!?" Seulgi bertanya keras, memastikan kalau pendengarannya tidak salah.
"Haruskah aku bercerai?" Ulang Irene.
"Jangan gila Irene. Aku tahu kau sangat mencintainya, begitupun Suho"
"Menurutku tidak. Suho tak mengerti padaku sama sekali. Ia juga jarang di rumah"
"Jangan lakukan itu Irene"
"Lalu aku harus terus bertahan begitu? Aku lelah Seulgi"
"Aku mengerti keadaanmu. Aku paham betul, tapi... Ada baiknya kalau kau berbaikan dengannya. Suho mencintaimu Irene, buktinya ia mau menemuimu ke sini untuk menjemputmu pulang"
"Tidak, kau tidak paham Seulgi"
"Ayolah Irene. Jangan membuat keputusan yang akan membuatmu menyesalinya. Suho sangat mencintaimu. Aku yakin itu" Seulgi terus berkata agar Irene tidak akan memutuskan perkara secara sembarangan.
Irene hanya diam. Ia menghembuskan nafas kasar. Memang benar kalau dirinya masih sangat sangat mencintai Suho, namun sikap Suho padanya menurutnya terlalu biasa.
.
.
.
21.00 KST
Suho menatap banyak sekali foto Lami yang sedang memakan kue buatan Irene. Ia tersenyum, namun senyumnya lenyap ketika teringat kalau Irene sedang tidak ada bersamanya sekarang. Ia menatap kursi di depan cermin yang biasa di duduki Irene.
Jari-jemari Suho menari bebas di layar ponselnya. Ia menatap layar foto Irene di layar ponselnya dengan tatapan sendu. "Kuharap kau cepat kembali. Aku mencintaimu" Lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
• My Heart Always Will Be Yours || Surene
FanficSuho Irene "My Heart Always Will Be Yours"