Chapter 3

7.4K 463 7
                                    

‘Tak tahukah kau kalau aku sedang menyiapkan kejutan untukmu?’ Batin Irene.
“Ini hanya perkara sepele. Maafkan aku” Jawab Irene pada akhirnya.
“Ini bukan perkara biasa! Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Lami? Kau mau bertanggung jawab?!” Suho agak meninggikan suaranya.
“Kenapa kau semarah ini?” Irene berkata lirih.
“Bukankah sudah kutegaskan untuk menjaga Lami dengan benar?”
“Sebegitu besarkah arti Lami untukmu? Sebegitu sayangnyakah kau pada Lami? Aku tahu Lami memang anak kita, tapi bukan berarti kau selalu perhatian padanya. Lalu seberapa rasa sayangmu padaku? Kau tidak pernah menghawatirkanku sampai sejauh itu Kim Suho, Kau tahu apa yang kurasakan?” ucap Irene pada Suho, membuat rahang Suho mengeras.
“Lami adalah anakku! Aku harus melindunginya. Seharusnya kau tahu itu. Kau istri yang tak bertanggung jawab dengan benar” Ujar Suho.
Irene yang mendengarnya langsung menatap Suho. Ia berusaha menahan air matanya. Kenapa Suho bisa berpikiran seperti itu. Irene tahu, ia juga bersalah dalam hal ini.

“Kau juga ceroboh. Seharusnya kau seperti Krystal. Kau ti...”
“Benar! Ya, kau benar! Aku istri yang tak bertanggung jawab, bodoh, ceroboh, tak berguna, bahkan saking bodohnya Aku menyiapkan sesuatu yang spesial untuk suami yang tak pernah mengertiku. Baiklah, Aku salah. Semuanya saja, salahkan semua masalah padaku. Dan jangan kau banding-bandingkan aku seperti Krystal? Kalau begitu menikahlah dengan Krystal! Lagipula dia belum menikah. Kenapa kau mau susah-susah bertahan denganku jika kau ingin istri seperti Krystal?” Irene berkata dengan perasaan sangat hancur. Ia tidak bisa menahan air matanya, pipinya juga merah padam. Sampai akhirnya...

PLAK!!
Suho menampar Irene tanpa sadar. Irene menatap mata Suho. Seumur hidup, ini kali pertamanya ia ditampar.
Sekian detik Irene menatap Suho dengan air matanya, selanjutnya ia langsung mengambil tasnya dan pergi dari rumah. Suho menghela nafasnya kasar. Ia hendak mengejar Irene tapi ia merasa kakinya terasa berat. Melihat kepergian Irene, Suho hanya menatap tangannya yang baru saja Ia gunakan untuk menampar Irene. "Apa yang sudah aku lakukan"
.
.
.
Irene keluar rumah dengan air matanya. Ia langsung masuk ke mobil dan melajukannya sambil menangis di sana. Bagaimana bisa suaminya sendiri menamparnya? Perkara Lami hanya hal sepele, Suho terlalu berlebihan menanggapinya. Irene tahu dia salah, tapi apakah Suho tidak bisa membicarakannya dengan baik?
Tempat tujuan Irene adalah rumah Seulgi, sahabatnya. Ia tak mau pergi ke rumah karena tidak mau membuat orang tuanya khawatir saat melihatnya pulang dengan keadaan kacau.
Sesampainya dirumah Seulgi, Irene memencet bel yang tak jauh dari pintu. Tak lama, pemilik rumah keluar dengan wajah bingung.
“Ada apa Irene? Astaga, kenapa Kau menangis?” Tanya Seulgi cemas.
“Bagaimana ini?” Irene malah mengucapkan sesuatu yang membuat Seulgi tambah bingung.

• My Heart Always Will Be Yours || SureneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang