Lami terbangun saat Suho keluarga Irene datang kerumah. Mungkin ia bangun karena merasa terganggu karena suara ibu Irene yang terus mencemaskan putrinya sejak ia sampai tadi. Setelah berusaha membujuk Lami dan menidurkan gadis kecilnya itu, Suho pergi keruang tamu untuk menemui keluarga Irene lagi.
"Suho, bagaimana ini? Kenapa Irene belum juga pulang? Ini sudah tengah malam, ibu jadi cemas"
"Aku juga bingung, bu. Mungkin sebentar lagi Irene ak..."
Belum sempat Suho menyelesaikan kata-katanya, pintu rumahnya terbuka dan Irene muncul dibalik pintu itu."Irene! Darimana saja kau sayang" ucap ibu Irene saat ia mendekati putrinya, kemudian ia memeluknya. Irene yang ditanya hanya diam, tatapannya kosong kedepan.
"Jawab ibu, Irene"
"Aku ingin bercerai dengan Suho"Deg!
Seketika, semua yang ada diruang tamu terdiam mendengar perkataan Irene.
Apa yang baru saja dikatakan Irene? Apakah ia sadar dengan apa yang ia katakan? Bercerai?"Ada apa sayang? Apa yang kau katakan?" Ujar Suho saat mendekati Irene.
"Aku ingin bercerai denganmu" ucap Irene tanpa menatap Suho. Pandangannya masih kosong kedepan.
"Tapi kenapa? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?" Suho mencoba meminta Irene untuk memberinya penjelasan. Tidak mungkin tiba-tiba ia meminta cerai tanpa suatu alasan kan?
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi"
Apa? Sudah tidak mencintaiku lagi? Alasan macam apa itu?
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi, Suho!?""IRENE!!" Teriak ayah Irene. Ia sudah tidak bisa menahan emosinya. Ia tidak habis pikir apa yang dikatakan putrinya sungguh membuat emosinya memuncak.
"Apa yang ada dipikiranmu, Irene!? Apa kau sadar apa yang kau katakan!?" Ucap ayah Irene mencoba mengontrol emosinya. Irene yang ditanya pun hanya diam, kini ia hanya bisa menundukkan kepalanya bukan tatapan kosong beberapa saat tadi. Suho kemudian menghampiri Irene lalu berkata..."Irene, dengarkan aku" Suho memegang kedua pipi Irene agar Irene bisa melihat wajahnya. Irene berusaha menahan sesak yang ada didadanya. Sungguh, ia tak mau melihat wajah sedih Suho saat ini.
"Kau ingin kita bercerai?" Tanya Suho masih dengan menatap mata Irene. Irene yang ditanya hanya mengangguk pasrah. Suho yang melihat jawaban istrinya itu hanya bisa tersenyum kecut.
"Jika kau menginginkan itu, aku akan memberikannya" dengan susah payah Irene mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Tapi aku ingin tanya sesuatu padamu. Jika kita bercerai...""Apa kau tidak kasihan dengan Lami?"
Seketika air mata yang Irene tahan sejak tadi keluar begitu saja. Tentu, tentu saja ia kasihan dengan Lami. Bahkan ia tidak rela kalau pun ia harus berpisah dengan putrinya. Ia terpaksa melakukan ini, ia terpaksa.
"Katakan Irene, apa kau rela meninggalkan putrimu?"
Irene hanya bisa menangis, rasanya sangat kelu untuk menjawab pertanyaan Suho. Jujur, ia sangat sakit. Hatinya sakit ketika Suho mengatakan itu, apalagi tentang Lami.
"Tapi aku harus, aku harus melakukan ini" ucap Irene disertai tangisannya.
"Kenapa? Katakan sejujurnya Irene. Apa kau tak bahagia hidup denganku?" Irene hanya menggeleng, ia terus menangis.
"Irene, untuk terakhir kalinya aku ingin jawaban darimu. Katakan yang sejujurnya, Irene" ucap Suho sambil menekankan perkataannya. Ibu Irene hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil menangis, ia berharap agar Irene tidak mengambil keputusan yang salah. Yaitu bercerai dengan Suho.
"A-aku melakukan i-ini, karena u-untuk menyelamatkan Lami" seketika Suho, dan keluarga Irene menatap Irene bingung. Untuk menyelamatakan Lami?
"Apa maksudmu, sayang?"
"Sebenarnya, saat aku tidak berada dirumah tadi, Krystal menculikku" Suho dan keluarga Irene dibuat kaget. Krystal?
"Tapi, bagaimana bisa?" Tanya Suho bingung. Bagaimana bisa Krystal, wanita yang waktu itu mengantarkan Lami pulang ternyata menculik Irene dan memintanya untuk menceraikan Suho?
"Dia memintaku agar aku berpisah denganmu, karena dia..."DOR!!
Tubuh Irene limbung, lalu dengan cepat Suho menahannya. Apa yang barusan terjadi?
"IRENE!"
Darah segar itu mengalir dari punggung Irene. Semua orang panik, mereka berusaha menghentikan darah itu agar tidak mengalir.
"Irene, bertahanlah sayang" ucap Suho.
"Ma-afkan a-ku" air mata itu menetes dengan sendirinya saat Irene berusaha berbicara.
"Tidak, kau tidak melakukan kesalahan sayang. Kau..."
"Sa-yang" panggil Irene lirih.
"Ya, sayang" jawab Suho lembut.
"Ja-ga dan ra-wat Lami ya?" Pinta Irene. Ia menggenggam tangan Suho dan sedikit meremasnya.
"Tentu, kita akan menjaga dan merawat Lami bersama" Suho tersenyum untuk meyakinkan Irene bahwa dia akan baik-baik saja."A-ku tidak bisa me-lakukan i-tu..."
"Semua akan baik-baik saja sayang. Kau bertahanlah sayang, aku akan membawamu ke rumah sakit" ucap Suho, ia tidak bisa membendung air matanya. Bagaimana ia tidak menangis melihat istrinya yang saat ini keadaanya dalam bahaya.
"Sayang, ber-janjilah padaku tentang su-atu hal"
"Apa itu sayang?"
"Jika a-aku tidak bi-sa disampingmu lagi, kumohon cari-lah sese-orang yang bisa jadi peng-gantiku dan ibu un-tuk Lami" permintaan Irene membuat Suho seketika kaku.Tidak! Tidak ada yang bisa menggantikan Irene darinya, hanya Irene ibu untuk Lami.
"Cepat bawa Irene kerumah sakit, Suho. Ia berada dalam bahaya saat ini!" Ucap ibu Irene. Suho mengangguk kemudian menggendong tubuh Irene.
"Aku akan membawamu ke rumah sakit Irene. Bertahanlah"'Siapa yang melakukan ini padamu Irene? Apakah Krystal?'
.
.
.
Ditempat lain"Bagaimana Sehun? Apakah kau sudah melakukan apa yang aku minta?" Tanya orang itu lewat telpon kepada orang suruhannya yang bernama Sehun itu.
"Tentu saja Krystal, aku sudah melakukan apa yang kau minta"
"Bagus!"Mereka tertawa bersama didalam telpon seolah mereka merayakan sesuatu yang membuat mereka merasa bahagia.
Huhu, maapkeun aku karena udah buat nyai Irene begitu zeyenkk😭😂
Tiba-tiba terlintas begitu aja di otak aing😆
Maaf kalo jalan ceritanya jadi aneh atau gimana😢, aku hanya seorang penulis yang ingin membuat readers senang dengan hasil karyaku. EAAAAAA LEBHAY🤣😂JANGAN LUPA VOTE & COMMENT ZEYENKK😆
AKU SAYANG KALIAN SEMUA😘🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
• My Heart Always Will Be Yours || Surene
FanfictionSuho Irene "My Heart Always Will Be Yours"