" Bagaimana dengan yang ini?" Tanya seorang pria berbadan gempal dan berpipi tembam.Chanyeol dan Sehun telah memasuki rumah ketiga yang ditawarkan oleh agen properti yang mereka percayakan untuk mencarikan mereka rumah hunian. Dan pria yang tadi bertanya adalah penanggung jawabnya.
" Bagaimana, Hun? Apa kau suka?" Chanyeol menatap Sehun yang kini tengah sibuk mengelilingi satu persatu ruangan di rumah tersebut.
Sehun menggeleng. " Rumah ini terlalu luas, hyung. Kita hanya hidup berdua, bukankah akan sia-sia kalau kita membeli rumah sebesar ini." Ujar Sehun sambil merentangkan tangannya menunjuk ke sekeliling ruangan.
" Tapi, bukankah kau menginginkan rumah yang memiliki halaman luas agar bisa kau hias?"
Sehun mengangguk. " Aku suka halaman luas, tapi tidak untuk rumah yang terlalu luas."
Chanyeol mengangguk mengerti. " Baiklah." Lalu dia menatap pihak properti tadi.
" Hee-sii..."
Pria tersebut tersenyum. " Panggil saja saya Shindong, Chanyeol-ssi. Tidak perlu sungkan."
" Baiklah. Shindong-ssi, bisakah anda carikan kami rumah yang tidak terlalu besar tapi memiliki halaman yang cukup luas?"
Pria bernama Shindong itu terlihat berpikir dan mengingat-ingat lalu dia tersenyum dan mengangguk. " Ada beberapa rumah yang seperti itu. Tapi lokasinya cukup jauh dari pusat kota, apakah anda tidak keberatan?"
Chanyeol menatap Sehun dan Sehun langsung mengangguk antusias.
" Baiklah. Apakah anda ingin melihatnya sekarang atau kapan?"
" Sekarang!" Sehun terlihat sangat bersemangat. Chanyeol terkekeh, lalu merangkul Sehun dengan erat.
" Sabar, sayang." Bisik Chanyeol. Sehun tersenyum.
" Aku ingin melihatnya."
" Tentu." Chanyeol kembali menatap Shindong. " Ayo kita berangkat."
" Baik, Chanyeol-ssi, Sehun-ssi. Saya akan antarkan anda berdua kesana."
***
Sehun menatap takjub rumah dua lantai bercat cream tersebut. Pagarnya berwarna putih dan tidak terlalu tinggi. Sehun yakin Sehun bisa melihat jalanan atau saling menyapa dengan tetangga dari dalam halamannya. Belum lagi taman di depan rumah sederhana tersebut yang terlihat sangat luas serta di penuhi berbagai tanaman hias serta ada kebun sayur kecil-kecilan di halaman samping rumah.
" Ini indah, hyung."
" Kau menyukainya?"
Sehun mengangguk.
" Tidak mau lihat ke dalam dulu?"
Sehun lagi-lagi mengangguk dan dia senang, bagian dalam rumahnya juga tidak mengecewakan. Walau terlihat lenggang karena tidak ada perabotan apapun di dalam rumah tersebut, tapi Sehun yakin, rumah tersebut tidak terlalu berlebihan untuknya berdua.
Tiga kamar tidur dengan kamar mandi di dalam, serta satu kamar mandi tamu di luar. Dapur, ruang makan, ruang tamu, ruang keluarga, perpustakaan kecil, ruang kerja dan gudang.
" Aku menyukainya."
" Tidak mau lihat rumah yang lain dulu?"
Sehun menggeleng. " Aku suka rumah ini, hyung."
Chanyeol terkekeh. " Baiklah. Ayo kita nego harga dengan Shindong-ssi.." Chanyeol menggandeng Sehun. Sehun tersenyum lebar sampai menampakkan eye smilenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We've Lived in a Perfect Life
FanfictionSeason kedua dari You Must Live in a Better Life.