" Sayang.." Chanyeol langsung menghampiri Sehun yang sedang sibuk memasak makan malam mereka di dapur lalu dia langsung memeluknya dari belakang." Eoh, hyung.. Kau sudah pulang?"
" Hm."
" Ada apa?" Sehun langsung menghentikan kegiatannya lalu berbalik menghadap Chanyeol. " Apa kau lelah, hyung?"
Chanyeol mengangguk sambil mempoutkan bibirnya, membuat Sehun terkekeh lalu mengecup sekilas bibir tebal tersebut.
" Kadang hyung bisa jadi sangat imut kalau sedang kelelahan dan cemberut seperti ini.." Sehun mencubit pipi Chanyeol. " Apa hyung mau ganti posisi denganku? Biar hyung jadi uke ku."
Chanyeol melebarkan matanya lalu menggeleng ribut. " Jangan macam-macam.."
Sehun tertawa lalu memeluk Chanyeol.
" Aku bercanda.. Mana mungkin aku sanggup menggagahi mu, hyung.."
Chanyeol ikut tertawa. " Kau sangat pandai membuatku melupakan rasa lelahku, sayang.."
Sehun terdiam lalu mengeratkan pelukannya. Tidak berapa lama kemudian Sehun melepaskan pelukannya dan menatap Chanyeol.
" Sebaiknya hyung segera mandi, biar aku menyelesaikan masakanku, setelah itu kita makan malam bersama, oke?" Sehun mencubit hidung mancung Chanyeol.
" Baik, your highness." Canda Chanyeol, Sehun tersenyum.
Setelah itu Chanyeol benar-benar pergi meninggalkan dapur dan Sehun melanjutkan masakannya sambil melamun.
Entah apa yang sedang dipikirkan pria berkulit putih susu itu.
***
" Hunie, apakah minggu depan kau ada acara?" Tanya Chanyeol saat mereka sedang menikmati makan malam mereka.
" Hm? Minggu depan?" Sehun berusaha mengingat-ingat. " Seingatku tidak ada, hyung. Kenapa?"
" Kai mengundang kita untuk menghadiri acara pelepasan masa lajangnya. Apa kau mau datang bersamaku?"
Sehun mengerutkan keningnya lalu matanya membulat lucu. " Kai? Dia akan menikah?"
Chanyeol mengangguk.
" Astaga? Ternyata dia laku juga.." Canda Sehun sambil terkekeh. " Apakah dengan wanita yang waktu itu pernah dibawanya ke pesta Kyungsoo hyung?"
Chanyeol mengangguk.
" Siapa namanya? Nari? Kari?"
" Yeri, sayang.." Koreksi Chanyeol.
" Ah ya, Yeri." Sehun tersenyum malu. " Dia wanita yang sangat manis dan baik.. Kai sangat beruntung.."
Chanyeol menaikkan sebelah alisnya. Wajahnya langsung mengerut mendengar Sehun memuji calon Kai.
" Sayang.. Apa kau baru saja memujinya?" Tanya Chanyeol. Sehun langsung menghentikan suapan nya lalu menatap Chanyeol, bingung. Saat melihat wajah tidak senang Chanyeol, Sehun langsung mengerti. Sehun tersenyum.
" Tenang saja, hyung.. Kau itu jauh lebih baik darinya, dalam segala hal. Dan aku jauh lebih beruntung dari Kai.. Kau tau aku hanya mencintaimu seorang. Tidak bisa tergantikan dengan yang lain." Bujuk Sehun sambil tersenyum sangat manis. Chanyeol selalu saja cemburu dengan hal-hal tidak masuk di akal seperti itu. Tapi Sehun tidak keberatan. Bukankah itu artinya Chanyeol sangat mencintainya dan tidak ingin kehilangan dirinya..
Tanpa diduga wajah Chanyeol langsung bersemu mendengar ucapan Sehun. Sudah lama dia tidak mendengar Sehun menggombali dirinya. Biasanya dia yang selalu menggombali Sehun dan membuat Sehun merona hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
We've Lived in a Perfect Life
FanfictionSeason kedua dari You Must Live in a Better Life.