" Sayang..."Sehun merasakan seseorang mengelus lembut seluruh wajahnya. Tapi Sehun masih nyaman dengan alam bawah sadarnya.
" Park Sehun..."
Kali ini Sehun merasakan hembusan dan kecupan hangat di seluruh wajahnya. Sehun merasa tergelitik. Refleks bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman tapi matanya tetap nyaman terpejam.
" Hei pemalas... Kalau kau tidak mau bangun juga, aku serang lagi yaa.." Bisik seseorang yang sejak tadi berusaha mengganggu tidur manisnya Sehun. Dan kini Sehun merasakan bibirnya dilumat.
" Hmmm.." Sehun melenguh. " Chanyeol hyuungg.. Aku masih ngantuk." Sehun menolehkan kepalanya, berusaha melepaskan pagutan Chanyeol, suami sahnya. " Dan berhentilah berbuat mesum. Aku masih lelah."
Sehun bisa mendengar kekehan Chanyeol. " Apa itu artinya hari ini jadwalku membuat sarapan ya?"
" Hm.." Sehun hanya bergumam. Dia hari ini benar-benar lelah dan mengantuk. Karena tadi malam Chanyeol terus saja mengganggunya, membuatnya terus bergerak bersama, hingga Sehun lelah dan terlelap.
" Baiklah. Baiklah. Aku akan bertanggung jawab seperti biasanya." Ujar Chanyeol masih dengan kekehannya.
Sehun tersenyum dengan mata masih terpejam. " Itu harus. Kalau tidak, aku tidak mau hyung ganggu lagi malam-malam." Gumam Sehun.
Chanyeol tertawa. " Okay, your highness.."
Sehun ikut tertawa. Chanyeol selalu memanggilnya seperti itu kalau Sehun sedang menginginkan sesuatu. Dan dapat dia rasakan kalau Chanyeol telah beranjak dari tempat tidurnya.
Senyuman masih menghiasi wajah Sehun. Sudah lebih dari dua tahun mereka hidup bersama sebagai pasangan suami yang sah di mata hukum. Apakah Sehun bahagia? Saat ini Sehun akan berani menjawab dengan lantang.
Sangat! Sehun merasa sangat bahagia. Karena Chanyeol selalu mengusahakan kebahagiaannya setiap saat.
Sehun akhirnya membuka matanya, karena rupanya dia sudah tidak bisa kembali terlelap. Chanyeol telah berhasil membangunkannya dengan lumatan lembutnya tadi. Sehun melihat ke sekeliling kamarnya dan ternyata Chanyeol benar-benar telah keluar. Sepertinya Chanyeol sudah sibuk berkutat di dapur untuk menyiapkan sarapan mereka berdua.
Sehun perlahan beranjak dari kasurnya, sedikit meringis saat dia menggeser bokongnya. Entah kenapa, Sehun masih saja merasa ngilu setiap dia habis bercinta dengan Chanyeol. Apakah adik Chanyeol terus bertumbuh besar atau memang hole nya saja yang terlalu sensitif. Entahlah. Yang jelas Sehun akan selalu merasakan pedihnya setelah selesai bercinta, tapi memang tidak sesakit seperti pertama kali.
Sehun bangkit dari tempat tidur lalu langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Walau ini hari minggu dan Chanyeol telah mengatakan akan bertanggung jawab untuk membuat sarapan, bukan berarti Sehun akan benar-benar diam saja di atas tempat tidur. Dia sudah bangun dan sudah merasa segar. Jadi dia ingin mengganggu suaminya di dapur. Tapi sebelumnya dia harus bersih dan wangi.
***
Di dapur Chanyeol bersenandung riang sambil mengaduk adonan pancake yang hampir jadi. Lalu dia mulai memanaskan wajan masih sambil bersenandung. Chanyeol bisa masak? Tentu saja. Semenjak menikah dengan Sehun, dia merasa bahwa tanggung jawab rumah tangga bukan hanya tugas Sehun, melainkan juga dirinya. Dia dan Sehun sama-sama bekerja dan menghasilkan uang, itu artinya urusan rumah tangga juga harus mereka lakukan sama-sama.
Jadi Chanyeol perlahan mulai belajar banyak hal mengenai urusan rumah tangga, seperti memasak, bersih - bersih dan mencuci. Dia ingin jadi suami yang baik, agar Sehun betah hidup bersamanya. Itu menurut Chanyeol. Padahal Sehun tidak pernah masalah jika dia yang harus mengurus urusan rumah tangga. Karena dia sudah terbiasa. Tapi Chanyeol selalu bersikeras ingin melakukannya dan Sehun tidak bisa membantah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
We've Lived in a Perfect Life
FanfictionSeason kedua dari You Must Live in a Better Life.