Bab 13 - Terbongkar

635 70 7
                                    


" Paman Sehun.."

Sehun sedikit terkejut saat mendengar seseorang memanggilnya dari balik pintu pagarnya. Sehun yang sedang sibuk menata taman di halaman depannya langsung menoleh ke arah sumber suara, lalu senyum Sehun merekah.

" Eoh.. Taeil-ah.." Sehun bergegas berlari menuju pintu pagarnya dan membukanya untuk bocah yang akhir-akhir ini sering berkunjung dan semakin dekat dengan Sehun.

Semenjak Taeil melihat Sehun terluka, Taeil mulai sering berkunjung ke rumah Sehun dengan alasan ingin membantu merawat Sehun yang saat itu sedang terluka. Karena Sehun sangat memanjakannya dan selalu memberikan apa yang Taeil inginkan, Taeil jadi betah dan akhirnya makin sering berkunjung hingga menjadi begitu dekat dengan Sehun. Boa pun tidak melarang anaknya bermain di rumah Sehun, dia justru merasa senang Taeil bisa dekat dengan Sehun dan merasa sedikit terbantu saat dia sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya, Taeil punya tempat untuk menghalau bosan.

" Taeil sudah pulang sekolah?" Sehun membawa Taeil memasuki rumahnya.

" Sudah, Paman." Taeil mengangguk.

" Tumben sekali pulang cepat.."

" Hari ini ada rapat guru di sekolah, jadi Taeil dan teman-teman Taeil diperbolehkan pulang."

" Oh begitu ya.." Sehun tersenyum manis sambil mengusap kepala Taeil penuh kasih sayang. " Apa Taeil sudah makan?"

" Sudah, Paman.."

" Apa Taeil mau cemilan?"

Taeil terlihat bersemangat. " Cemilan apa, Paman?"

Sehun menaruh jari telunjuk di dagunya, pura-pura berpikir. " Hmm.. Apa ya?"

" Puding coklat ditambah krim strawberry ya, Paman.. Ya? Ya? Ya?" Taeil menunjukkan wajah memohonnya. Sehun tertawa.

" Paman harus bertanya dengan Eomma mu dulu ya.. jika Eomma mengijinkan, Paman akan berikan. Oke?"

" Okeee..." Taeil terlihat riang.

Mereka berdua lalu memasuki kediaman Sehun sambil sesekali bercanda. Sehun senang dengan kedatangan Taeil, membuatnya tidak merasa kesepian dan selalu terhibur dengan semua celotehan Taeil saat bocah itu menceritakan soal kejadian seru yang dialaminya di sekolah.

***

" Sayang.. Aku pulang.." Chanyeol melonggarkan dasinya sambil memasuki rumahnya.

" Sayaang.." Panggil Chanyeol memasuki ruang tengah. Chanyeol mengerutkan dahinya saat melihat ternyata Sehun sedang tertidur di karpet ruang tengah bersama Taeil.

Tatapan Chanyeol menyendu saat melihat betapa dekatnya Sehun dengan anak tetangga mereka itu. Chanyeol juga beberapa kali sering melihat betapa Sehun begitu bahagia saat bercengkrama bersama Taeil.

Melihat hal itu membuat Chanyeol makin tidak sabar menantikan rencananya membuahkan hasil. Chanyeol tidak menyangka bahwa untuk mendapatkan anak butuh proses yang rumit dan lama hingga berbulan-bulan.. Dia sudah tidak sabar ingin memberi kejutan tersebut untuk suami tercintanya itu. Chanyeol yakin Sehun akan bahagia jika bisa mempunyai anak yang bisa mereka jaga berdua dengan menyandang marga Park sama seperti mereka.

Perlahan Chanyeol mendekati Sehun, duduk di sebelah Sehun lalu menunduk untuk mengecup keningnya. Sehun yang memang peka dengan gerakan sekecil apapun langsung terbangun dari tidurnya.

" Eoh.. Hyungie.." Rengek Sehun yang masih setengah sadar. Chanyeol terkekeh melihat wajah menggemaskan Sehun saat baru bangun tidur.

" Maaf membuatmu terbangun ya, sayang.."

We've Lived in a Perfect LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang