Sehun terus menunggu Chanyeol pulang, tapi sampai malam menjadi semakin larut, Chanyeol belum juga kembali membuat perasaan Sehun semakin gelisah. Saat malam sudah begitu larut dan mata Sehun mulai memberat karena rasa lelah setelah menangis seharian, barulah Sehun mendengar pintu depan terbuka. Sehun melirik jam di dinding ruangan.Pukul sebelas malam. Sehun menghela napasnya, lalu dia bangkit dari sofa menuju pintu depan untuk menyambut kepulangan Chanyeol. Sehun berusaha bersikap sewajarnya di depan Chanyeol.
" Selamat datang." Sambut Sehun di lorong menuju pintu depan dengan senyum yang sangat ia paksakan. Chanyeol yang sedang melepaskan sepatu sedikit tersentak, lalu menoleh ke arah Sehun.
" Sehunie... Sayang, kau belum tidur?" Chanyeol masuk sambil menarik koper kecilnya.
Sehun menggeleng. " Tadi aku sempat hampir tertidur di ruang tengah. Aku menunggumu pulang." Sehun mengambil koper dari tangan Chanyeol.
Chanyeol terlihat merasa bersalah. " Maaf. Aku terpaksa pulang larut. Tadi saat ingin pulang, ada sedikit kendala yang cukup rumit."
" Hmm. Aku mengerti." Jawab Sehun yang sudah mulai terbiasa dengan alasan Chanyeol. " Apa hyung sudah makan?" Sehun dan Chanyeol berjalan memasuki ruang tengah.
" Sudah. Tadi aku makan malam dengan rekan ku sebelum kembali ke Seoul."
" Baiklah." Sehun membantu Chanyeol melepas jaketnya. Koper Chanyeol dia letakkan di samping sofa.
" Apa kau mau mandi, hyung?"
Chanyeol mengangguk.
" Akan kusiapkan air hangat."
" Tidak perlu, Hun. Aku bisa melakukannya sendiri. Kau tidurlah. Ini sudah malam, kau pasti lelah."
" Aku tidak lelah." Sehun bersikeras.
" Aku bisa sendiri, Sehunie. Kau tidur..."
" Aku akan menyiapkannya!" Tegas Sehun lalu langsung beranjak meninggalkan Chanyeol sambil kembali menarik koper kecil Chanyeol ke kamar mereka.
Chanyeol mengerutkan keningnya, menatap kepergian Sehun. Ada yang aneh dengan suaminya itu. Apakah Sehun marah karena ditinggalkan dua hari berturut-turut? Chanyeol mulai merasa bersalah. Masalah baru, kembali timbul dalam rumah tangga mereka.
Sedangkan Sehun di kamar mandi mulai menyiapkan air hangat setelah itu dia duduk termenung di atas kloset. Dia menutup wajahnya dengan telapak tangannya.
Apa yang kulakukan? Aku rasa ada yang tidak benar... Kenapa saat menatap wajahnya hatiku kembali ragu? Sehun terdiam sejenak lalu menitikkan air matanya.
Dia bergegas mengusapnya. Setelah itu mematikan air yang sudah siap dan langsung keluar kamar mandi.
" Airnya sudah siap, hyung. Mandilah." Gumam Sehun saat melihat Chanyeol ternyata sudah ada di kamar mereka.
Chanyeol mengangguk dan membuka kemejanya. " Terima kasih, sayang."
" Hm." Sehun berjalan menuju lemari. " Aku akan menyiapkan baju tidurmu."
" Tidak perlu... " Chanyeol langsung menghentikan ucapannya saat melihat Sehun tidak memperdulikan nya dan sibuk mengambil pakaian di lemari.
Chanyeol akhirnya memilih untuk mengalah dan memasuki kamar mandi.
Sehun meletakkan pakaian Chanyeol di atas ranjang. Setelah itu dia membaringkan dirinya di ranjang tersebut. Dia tidak tidur, dia ingin menunggu Chanyeol selesai mandi.
Sekitar beberapa puluh menit kemudian Chanyeol keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggulnya.
" Kau masih belum tidur, Hun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
We've Lived in a Perfect Life
FanfictionSeason kedua dari You Must Live in a Better Life.