Prolog

32.5K 830 7
                                    

Assalamualikum warohmatullahi wabarokatuh, kembali lagi bersama author dicerita anaknya Aby dan Asa ya... mohon dukungannya dengan memberikan vote dan coment nya disetiap Bab... terimakasih...

*  *  *

Disebuah rumah megah tengah ada perdebatan antara Ibu dan anak, Ibunya yang ingin melihat anaknya berubah menjadi lebih baik lagi sedangkan anaknya yang tak mau diatur terus menerus oleh sang Ibu.

"Pokoknya setelah kamu lulus Bunda gak mau tau, kamu harus ke pesantren secepatnya." Suara dingin nan tegas terdengar melengking didalam ruang keluarga, ada empat orang yang berada disana namun sepertinya dua orang lainnya tak ingin ikut campur yang berakhir dengan kemarahan sang Ratu, alhasil mereka hanya saling tatap dan menghela nafas secara bersamaan.

"Tapi Bun Ica gak mau ke pesantren, semua yang ada disana norak dan katrok semua beda sama Ica yang gaul begini. Gak level banget lah Bun buat Ica." Sang Bunda yang mendengar suara putri kecilnya yang terkesan angkuh itupun memelotokan matanya, sedangkan kedua orang yang sedari tadi memperhatikan menutup mulutnya rapat-rapat, berusaha menahan tawa.

"Bunda gak mau tau pokonya kamu harus mau, atau kamu gak Bunda akuin lagi sebagai anak. Itu mulut siapa yang ngajarin? Bicaranya sombong begitu." Perempuan itu menatap Bundanya dengan tatapan memelas agar Bundanya menarik kembali semua kata-katanya yang akan membawanya ke pesantren.

"Maaf deh Bun, Ica janji gak akan nakal lagi. Tapi jangan bawa Ica ke pesantren yah Bun?"

"Keputusan Bunda gak bisa diganggu gugat, suka atau tidak suka kamu harus mematuhinya. Bunda capek ngajarin kamu tapi kamu gak pernah dengar omongan Bunda." Setelah mengatakan itu semua, wanita yang umurnya hampir memasuki kepala empat namun masih terlihat cantik itupun pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya sambil mengibaskan jilbab nya kebelakang membuat semua yang disana melongo kecuali dirinya sendiri pastinya.

Tak dapat menahan tawa lagi, dua laki-laki yang berbeda generasi itupun menyemburkan tawanya membuat perempuan yang bernama Nissa itu mengerucutkan bibirnya menatap Ayah dan Adik kembarnya yang menurutnya menertawakan dirinya.

"AYAH, KALAU MAU KETAWA NANTI MALAM TIDUR DILUAR!!!" Teriakan membahana sang ratu rumah membuat seorang laki-laki yang merasa dirinya diancam pun segera berlari menuju kamar dimana istrinya sedang berada, ia harus membujuk sang istri agar tak menyuruhnya tidur diluar.

Kedua anaknya yang tengah memperhatikan kedua orangtuanya pun menggelengkan kepalanya, heran dengan tingkah kedua orangtuanya. Pandangan Ica mengarah kepada sang adik kembarnya yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Dek bantuin gue bujuk Bunda ya?" Tanya Ica penuh harap, laki-laki itu menatap Ica sekilas lalu melengos.

"Ogah." Dengan santainya ia meninggalkan Ica yang sedang mencak-mencak melihat kelakuan adiknya.

"ADEK LAKNAT YA LO!!"

"ICA JANGAN TERIAK-TERAK!!!"

Ica gelagapan mendengar suara sang Bunda, dengan segera ia berlari menuju kamarnya sendiri.

Assalamualaikum Pak UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang