Pagi di Senja

530 120 15
                                    

-

"Um... Halo?"

Laki-laki mungil di depan Eunsang melambai-lambaikan tangannya, "Apa ujung kertasnya menggores kulit atau matamu?"

Eunsang kini sepenuhnya sadar, "T-tidak, tidak tergores sama sekali."

"Baiklah, maaf ya, kalau begitu aku per--"

"Na-nama!" seru Eunsang dengan volume keras, mengagetkan laki-laki mungil di depannya dan menyebabkan beberapa lembar kertas lepas dari genggaman laki-laki sosok mentari itu.

Si Mentari menunduk, bergerak untuk meraih lembaran kertasnya yang jatuh tapi Eunsang bergerak lebih cepat,

"Maaf aku mengagetkanmu--" Eunsang merapikan tumpukan kertas tersebut, berdiri dan menyerahkannya pada si Mentari, "Aku Lee Eunsang dari kelas 2-1."

Mentari mengedip-ngedipkan matanya bingung, lalu ia tersenyum dan meraih lembaran-lembaran kertas itu dari Eunsang,

"Son Dongpyo, aku dari kelas 2-3."

Oh, namanya Dongpyo... Aku baru kali ini melihatnya...

Keduanya terdiam,

Satu detik, dua detik, tiga detik,

"Uh... Salam... Kenal?" ujar Dongpyo dengan nada yang terkesan seperti bertanya. Karena kenyataannya ia bingung dengan situasi mendadak seperti ini.

Eunsang menyahut, "Ah, salam kenal!"

"OH IYA!" seru Dongpyo, kini Si Mentari lah yang mengagetkan Si Bunga, "AYO BERGABUNG DENGAN KLUB DANCE KITA!" ia menyodorkan selembar kertas,

Eunsang menundukkan matanya untuk melihat kertas tersebut lalu ia melirik sebentar ekspresi Dongpyo,

Dongpyo tengah mengukirkan senyum penuh harap, matanya berkilauan seperti langit malam yang penuh bintang.

"KAU BOLEH PIKIRKAN DULU, NANTI AJA DIJAWABNYA, OKE!"

Dongpyo meraih tangan Eunsang cekatan dan membuat Eunsang menggenggam lembaran kertas promosi tersebut,

"AKU PERMISI DULUUUU!!!" lalu Dongpyo pergi berlalu dengan penuh semangat,

"HOREEE KERTASNYA BERKURANG SATU, GAJADI DIMARAHIN YUNSEONG!!" seru Dongpyo dari kejauhan,

Kini giliran Eunsang yang mengedipkan mata berulang kali, berusaha menyimpulkan informasi yang baru saja terjadi

"Apa nomor teleponnya tertera disini?"

Eunsang melirik kertas

"...Tidak ada?"

Lalu bagaimana aku menghubunginya??

• ☀️ •

Berperan sebagai matahari, namanya Son Dongpyo!

Dongpyo melangkah masuk ke dalam kamarnya, hari ini begitu melelahkan baginya, ia berlari-lari untuk mempromosikan klub dance miliknya, meski ia bukan ketuanya, ia yang paling aktif di dalam klub bersama Yunseong.

Biasanya setiap tahun klub Dance ramai dan banyak yang mendaftar, tapi entah mengapa angkatan tahun ini hampir semuanya tidak mendaftar klub non-akademik, semuanya banyak yang memilih akademik. Dongpyo bahkan tak bisa menghitung berapa banyak siswa baru yang berkacamata.

Berkacamata bukan berarti kamu pintar, tapi bagi Dongpyo, untuk angkatan tahun ini mungkin itu adalah kenyataannya.

Dongpyo tidak mengerti kenapa sekolah SMA 101 bisa didatangi anak-anak yang pintar dan berprestasi dalam bidang akademik. Padahal biasanya yang mendaftar adalah anak-anak yang berprestasi dalam bidang non-akademik, seperti olahraga, dance, serta paduan suara.

Kalau seperti ini, klub Dance bisa musnah. Sebab para senior akan lulus, dan anggota klub Dance yang tersisa hanyalah empat orang yang termasuk dirinya.

Siapa saja yang ada dalam anggota klub Dance?

Yunseong kini menjabat sebagai ketua klub, lalu anggotanya ada Hyungjun, Jinwoo adik kelasnya, dan dirinya sendiri.

Ia sempat dimarahi Yunseong karena tidak berhasil merekrut satupun anggota baru,

"Setidaknya, kertas promosimu berkurang satu."

Begitu yang diingat Dongpyo, asalkan kertasnya berkurang satu, besok dia bisa survive dari omelan Yunseong.

Ia berterimakasih pada Eunsang karena bersedia mengurangi stok kertas promosinya meski hanya satu digit.

Ternyata namanya Eunsang, ya?

Dongpyo pernah melihat Eunsang beberapa kali, ruang klub Dance berada di lantai dua dan Dongpyo seringkali menemukan Eunsang yang mondar-mandir sepulang sekolah, tepatnya ketika jam klub atau jam piket.

Pertama kali melihat Eunsang yang mondar-mandir dari jendela, Dongpyo pikir, Eunsang kehilangan sesuatu.

Sudah berbulan-bulan ia melihat Eunsang yang mondar-mandir dari balik jendela, membuatnya berpikir, Barang yang ia cari sepertinya sudah musnah...

Dongpyo sempat kagum atas tekad Eunsang yang sepertinya sedang mencari barang hilang berbulan-bulan, hal itu sudah seperti rutinitas Eunsang di mata Dongpyo.

"Sepertinya itu barang yang berharga, ya? Rajin banget nyarinya," gumam Dongpyo sambil merebahkan tubuhnya di atas kasur, menimbulkan bunyi.

Sepertinya dia tidak ikut satupun klub...

Dongpyo berguling-guling, lalu meraih bantal dan memeluknya.

Semoga dia ikut klub dance! Besok aku mau nanya deh barang apa yang dia cari, siapatau aku bisa bantu!!

Dongpyo tersenyum sambil memikirkan teman barunya,

Kelopak matanya lalu menurun secara perlahan, karena lelah dan kehabisan energi, ia tertidur, untung saja Dongpyo sudah mandi.

-
Tbc

ʟιĸᴇ ᴀ ғʟᴏᴡᴇʀ, нᴇ ᴡιтнᴇʀᴇᴅ | ᴇυɴᴘʏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang