Tanggal Merah

504 106 45
                                    

-

Pukul 2 pagi,
Di jam wekernya terpampang.

Eunsang tiba-tiba terbangun,

Dengan mata sayu yang masih mengantuk, ia meraih jam weker yang berada di meja kecil samping kasurnya, kemudian mematikan alarm yang dia tentukan untuk membangunkannya jam setengah 6 pagi setiap hari.

Setelah selesai mematikan alarmnya, ia menaruh kembali jam weker tadi pada tempatnya.

Lalu ia membalikkan badannya lagi, membelakangi posisi jam weker. Matanya menatap ke bawah,

Kepala Dongpyo mendusel ke dada bidangnya, tangan Dongpyo masih memeluk erat Eunsang yang merupakan pasangan dominannya.

Telinga Eunsang dapat mendengar dengkuran kecil halus dari kekasihnya, Dongpyo masih tertidur nyenyak.

Itulah mengapa ia mematikan alarm, ia tidak ingin membangunkan kekasih manisnya di hari libur. Nanti Dongpyo bisa sakit jika kurang tidur dan ia tidak menginginkan hal itu terjadi.

Tapi ide merawat Dongpyo yang sedang sakit juga terkesan menyenangkan untuk Eunsang, membayangkan Dongpyo yang tergantung padanya untuk sepenuh hari lalu tertidur sambil mengenggam tangannya membuat Eunsang merasa gemas. Meski hanya fantasi, itu cukup menghibur.

Namun tentu saja lebih baik menghabiskan waktu bersama Dongpyo dalam keadaan sehat, mereka bisa melakukan lebih banyak hal kebanding ketika sakit.

Tangan Eunsang yang sedang bebas kini mendekati surai halus rambut Dongpyo, ia mengusap dan menyisirnya dengan lembut.

Dia milikku

Eunsang lalu memejamkan mata dan mengecup dahi kekasihnya. Setelah itu Eunsang mencoba untuk terlarut dalam tidur dan mungkin jika beruntung ia dapat memimpikan kekasihnya.

• ☀️ •

Kelopak mata Dongpyo terbuka karena diketuk oleh hamparan cahaya pagi, telinganya lalu  disambut oleh lantunan dari kicauan burung.

Matanya mengerjap-ngerjap, mengatur banyaknya cahaya yang masuk dan memperjelas penglihatan. Merasa hampa, ia menoleh ke sebelahnya

Dia tidak ada

Tak ada Eunsang dalam pelukannya ketika bangun, itu sebabnya ia merasa hampa.

Dongpyo mengucek matanya karena gatal seraya kakinya bergeser dan turun ke lantai untuk bangkit dari atas kasur.

Ia melangkah keluar, mencari Eunsang untuk mengisi hampa yang ia rasakan.

Begitu keluar, Dongpyo mencium bau makanan yang digoreng.

Baunya seperti telur

Ia ingat kalau dapur rumah Eunsang ada di lantai satu, Dongpyo pun menyusuri koridor dan menuruni tangga.

Setelah beberapa langkah ia ambil, ia menemukan Eunsang. Dugaannya benar, Eunsang ada di dapur.

Sepertinya sedang memasak. Dongpyo mengambil langkah lagi, mendekati Eunsang,

Dongpyo sekarang berada di belakang kekasihnya, tanpa aba-aba, Dongpyo segera memeluk erat Eunsang dari belakang.

"Maaf ya, aku nggak bisa masak macam-macam," respon Eunsang begitu merasakan dekapan dari kekasih mungilnya.

Dongpyo menempelkan kepalanya pada punggung Eunsang, lalu menggeleng-geleng tanda ia tidak masalah dengan masakan yang biasa, kepalanya bergesekkan dengan punggung Eunsang.

"Jadi aku cuman bikin telur gulung dan menghangatkan sup sayuran kemarin."

Setelah itu kompor dimatikan, Eunsang yang masih dipeluk Dongpyo menaruh telur gulungnya di atas sebuah piring.

"Dongpyo, aku nggak mau kamu lepas pelukanmu  tapi aku butuh bergerak," ucap Eunsang sambil menampilkan senyum.

Dongpyo menggeleng, "Kamu harus melakukan password nya untuk melepas kunci ini."

Eunsang menaikkan sebelah alisnya, "Melakukan password? Bukan mengatakan?"

Dongpyo mengangguk.

"Aku harus apa?" tanya Eunsang karena ia tidak punya ide.

"Itu kan password, aku nggak boleh ngasi tahu." Dongpyo menyahut, masih dengan kepala yang ia usel-usel ke punggung Eunsang.

Eunsang diam, melamunkan jawabannya.

Karena tidak sabar, Dongpyo menusuk perut Eunsang dengan jari kecilnya, "Berbaliklah."

Eunsang berbalik, tubuhnya masih dikunci dalam pelukan Dongpyo.

"Passwordnya ini."

Dongpyo menjijitkan kakinya, setengah melompat, ia mengecup sekilas bibir Eunsang.
Dengan senyuman, Dongpyo meraih telur di tangan Eunsang dan berjalan ke meja makan.

Membiarkan Eunsang yang masih diam di tempatnya dan memproses kejadian barusan.

-
Tbc

Author Note

Halooo, Keychin disini.
Rencananya aku mau bikin fanfic baru lagi hehe, mungkin ku upload pas fanfic yang ini udah tamat.

Tapi nggak tau besok, mungkin aku berubah pikiran

Pairingnya Hyunbin x Dongpyo x Dongbin.

Hehe.

Hehehe.

Sampai jumpa pada chapter selanjutnya💜

Sampai jumpa pada chapter selanjutnya💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ʟιĸᴇ ᴀ ғʟᴏᴡᴇʀ, нᴇ ᴡιтнᴇʀᴇᴅ | ᴇυɴᴘʏᴏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang