Bagian 1

14.8K 702 1
                                    

Hujan deras disertai angin memukul mukul badan kereta dengan keras saat kereta masuk stasiun Tugu Yogyakarta.

Bulan November memang memiliki curah hujan yang lebih lebat di banding bulan sebelumnya, yang lebih didominasi oleh hujan tropis dengan kapasitas yang lebih ringan.

Hujan dan angin sepertinya ikut mengiringi suasana hati Laras saat diturunkan bersama penumpang lainnya di stasiun terbesar kota gudeg ini. Suara derit rem dan roda kereta yang bergesekan menimbulkan suara yang khas sebelum akhirnya pintu kereta membuka dengan sendirinya.
Suara gumaman manusia dan suara hiruk pikuk juga pemberitahuan dari loudspeaker  stasiun membuat suasana kian gaduh ditengah curah hujan yang semakin deras mengguyur kota Yogyakarta.

Sepertinya Laras harus memanggil taksi untuk melanjutkan perjalanan meskipun jarak berikutnya sebenarnya tidak terlalu jauh, namun dengan turunnya hujan Laras tidak berani menggunakan andong karena takut air hujan justru akan membuatnya terserang Flu.

Sebuah taksi biru meluncur meninggalkan stasiun tugu menuju alamat yang diserahkan Laras kepada sang sopir, membelah hujan di kota Yogyakarta.

Lima tahun tidak berkunjung dikota ini, banyak sekali gedung tinggi bermunculan dengan berbagai macam desain disepanjang jalan yang dilewati, setelah sempat tertahan di tiga lampu merah dan genangan air yang meninggi karena hujan, akhirnya Laras berhenti di sebuah gedung yang dulu merupakan kantor ayahnya.

Perut Laras melilit perih saat memasuki foyer berlantai marmer digedung mewah, jika boleh memilih dia akan memilih menghadapi segerombolan siswa SMA yang penuh dengan perubahan hormon dengan memberikan tugas sebagai guru bahasa inggris dari pada bertemu dengan orang yang mengenggam nasib ayahnya.

Membayangkan siapa yang akan dia temui hari ini, seseorang yang ingin dia lupakan dimasa lalu meskipun nama itu setiap hari nya selalu muncul dalam mimpinya.

Atta Handoko atau yang biasa dipanggil pak Atta oleh ayahnya adalah sosok cinta pertamanya yang tidak menginginkan cintanya, mereka berpisah dengan penuh kebencian hingga Laras memutuskan untuk mengabdi sebagai guru disebuah kabupaten kecil disebelah barat daya kota Yogyakarta.

Atta Handoko adalah menjelma dari seorang remaja urakan jago electronic yang dititipkan oleh ayahnya dikantor cabang, selama enam tahun terakhir bermetamorfosa menjadi pengusaha muda yang diperhitungkan.

Mengawali usaha hanya dengan sebuah komputer tua dan kini  gurita usaha Atta hampir berada disetiap kota besar yang ada dijawa dan Sumatra.

Memiliki jaringan di lima besar kota yang ada di Indonesia dengan jumlah karyawan yang mencapai puluhan ribu. Dengan aset yang terus meningkat setiap tahunnya, Atta menjadi kolega bahkan salah satu  bujangan yang paling diminati saat ini, itu hasil rating dari beberapa majalah gosip. Jenis pria yang bahkan dengan mudah mampu membuat batu menjadi emas,  pria dengan reputasi bisnis yang gemilang, pria yang hebat di ruang direksi dan pria yang hebat dalam membuat luka di hati Laras.

Sebenarnya terluka bukan bagian yang menyakitkan, karena cinta memiliki dua sisi tipis antara bahagia dan luka. Perasaan menyakitkan adalah hal yang tidak bisa dihindari dari luka yang ditimbulkan dari sebuah hubungan dan Laras bahkan tak yakin ia pernah memiliki hubungan dengan pria itu.

Kecuali hubungan utang piutang yang ditinggalkan oleh ayahnya. Masalah pelik yang akan menyeret mereka kedalam ruang tahanan jika ia tidak bisa  menegosiasikan dengan kepala dingin kondisi sulit yang  ia jalani saat ini  kepada pria itu.
Meski bisa dikatakan Laras tidak punya alibi atau kekuatan apapun untuk membuat negosiasi itu berhasil, semoga pria itu mau mempertimbangkan masa kerja ayahnya yang puluhan tahun sebagai bentuk kompensasi atas perjanjian pembayaran yang mungkin membutuhkan waktu seumur hidup Laras.

Membeli Pengantin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang