Bagian 9

8.7K 620 2
                                    

Setelah mandi dan sholat ashar yang sangat sangat terlambat, Laras akhirnya keluar kamar menuju dapur, disana masih ada oma yang tengah memberikan petunjuk untuk pembungkusan catering yang berlebih untuk dibawa dan dihantarkan kepada tetangga yang kebetulan tidak bisa menghadiri walimatul ursy tadi siang.

"Eh, pengantin barunya sudah bangun tidur..... Sini sayang bantuin oma, " panggil oma dengan sayang.

Laras tersipu malu," Maafkan Laras oma, tadi nggak tau kenapa tiba tiba laras tertidur pas habis sholat. "

" Nggak papa sayang, tadi Atta juga bilang gitu pas mau pamitan, ada keperluan sebentar keluar, mo pamit ke kamu eh.... Ternyata kamu nya tidur di karpet bawah...

"sini oma mo kenalin kamu sama mbak indah... yang nemenin Oma, kalau bik sari ini yang bertanggungjawab atas kebersihan rumah, ada mang aden yang ngurusi kebun, tapi kadang jadi sopirnya oma, kemudian ini ada pak rahmat yang jadi sopirnya Atta kemudian ada heri dan agus yang jagain rumah gantian, laras ingin keliling melihat rumah? 
 Biar oma anterin, dah lama sekali rumah ini gak punya nyonya rumah, sekarang ada Laras jadi besok oma bisa santai menikmati hari sambil menunggu buyut oma lahir. "

Laras tersipu malu mendengar perkataan oma yg terakhir, untungnya oma tengah sibuk menerangkan segala hal tentang ruangan yang ada dirumah itu sehingga tidak sempat melihat muka Laras yang seperti kepiting rebus.

Sementara itu Atta bertemu dengan Hendra, teman SMA namun kuliah beda jurusan di sebuah kedai kopi di daerah sagan, tempatnya nyaman, tidak terlalu ramai dan sangat terkenal pastry nya. Hendra mengambil jurusan hukum sehingga sering Atta memakai jasanya menjadi lawyer pribadi.

" Hai bro, gimana kabar? Aku dengar kamu nikah ya.... Gak ngundang ngundang, trus gimana dengan perjanjian pranikahnya? "

" weis.... Santai aja hen, entar klu aku butuh saran hukum darimu aku akan minta advice mu....

Mengobrol banyak hal karena lama tak berjumpa, karena Hendra mengambil S2 di Jakarta, Hari sudah menjelang maghrib saat derum mercedes Atta masuk garasi, Laras sudah bersiap memakai mukena menunggu adzan dan mengisi senja itu dengan tahsin. 

Mendengar langkah kaki Atta mendekat, Laras pura pura tidak mendengar hingga tiba tiba Atta mendekap pipinya dan mencium keningnya.

Laras kaget karena tidak menduga hal ini akan terjadi, namun sesaat sebelum mendebat hal itu, terdengar suara Oma, " Atta, temenin oma sholat ya, oma sering lupa rakaat kalau sholat sendiri."

"Baik oma, Atta mandi dulu ya...

Dan Maghrib pertama Laras sebagai istri malam ini dihabiskan dengan sholat berjamaah bersama oma dan suaminya, kemudian menyaksikan Atta meluangkan waktu menyimak tahsin oma karena ustadz muiz tidak datang, hingga selepas isya dan mereka makan bersama, Laras nyaris tidak membayangkan akan mendapat nikmat dari Allah yang tiada tara hari ini.

Mendapatkan seorang nenek sebagai pengganti figur ibu dan Atta yang ternyata sangat berbeda ketika berada diwilayah domestik.

Meski Laras tetap merasa ada yang masih kurang sreg dengan pernikahan nya, hanya saja Laras belum tahu apakah itu, mungkin seiring berjalannya waktu Laras bisa mengetahui nya.

Saat hendak melepas mukena, Laras merasa serba salah, dia belum nyaman harus melepas jilbabnya didepan laki laki meski Atta telah sah menjadi suaminya, hingga kemudian Atta berkata, " Laras sudah sholat sunnah sesudah akad nikah?"

"Kalau belum kita sholat sekarang ya, "

Laras ternganga tidak percaya dia bisa lupa sholat ini, entahlah... banyak sekali yang membingungkan hidupnya dalam 3 hari terakhir.

Membeli Pengantin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang