Bagian 2

9K 633 2
                                    

Laras tiba tiba menggigil saat memutar kembali 5 tahun terakhir yang tiba tiba hilang tanpa bekas, seakan waktu kembali saat berada pada waktu makan malam selepas wisuda dalam jamuan kantor di Hans Corporation.

Atta Handoko termasuk bujangan yang paling diminati, bukan hanya karena fisiknya yang lumayan tampan namun juga karena nilai bisnisnya yang kian menggurita, dan diantara sekian wanita yang bersedia menjadi kekasihnya, perhatian Atta tertuju pada Laras. Sebuah perhatian yang sangat menyenangkan ditengah masa remaja Laras yang masih naif.

Sebagai seorang putri yang sangat tekun, masa remaja Laras hanya diisi dengan pergi kuliah dan sesekali hangout bersama Rara sahabatnya sejak SMP yang memilih jurusan seni di ISI.

Minimnya pengalaman lawan jenis membuat perhatian Atta menjadi prioritas berikutnya dalam hidup Laras, apalagi restu sang ayah Arif Hartono yang menjadi kepala bagian akuntansi di perusahaan Atta terbuka lebar, Atta dan Laras mendapatkan ijin untuk melewatkan waktu bersama sekedar untuk makan diluar ataupun nonton film bersama. Meski tetap dengan pengaturan pengawasan yang tidak disadari oleh Laras.

Ayahnya tidak mungkin melepaskan putri satu satunya yang masih sangat lugu untuk pergi dengan pria yang memiliki reputasi seperti Atta, meskipun pria itu banyak diincar  karena mapan secara ekonomi.

Meski berada dilingkungan yang cenderung hedonis, ayah Laras berhasil mendidik putrinya menjadi seorang gadis yang tidak menitikberatkan kualitas calon suami hanya pada kemapanan ekonomi.

Setelah 3 bulan bersama hingga akhirnya Laras dengan polosnya menyatakan cinta dan Atta hanya tertawa masam sambil berkata bahwa dia tidak pernah percaya akan cinta.

Laras merasa malu dan patah hati karena terlalu percaya diri mengartikan perhatian dan kebersamaan mereka lebih dari sekedar teman.
Untuk menyembunyikan dan  menyembuhkan hatinya, Laras memilih menerima tawaran menjadi guru honorer dipinggiran kabupaten sebelah barat kota Yogyakarta, dan 6 bulan kemudian Laras lolos tes PNS, hingga 2 tahun kemudian ibunya menderita kanker payudara yang membuat nya wira wiri antara tempat tugas dan rumah sakit yang berada ditengah kota Yogyakarta.

Bersama sang ayah menjaga sang ibu, meski sepertinya Allah lebih sayang dengan ibu Laras hingga memanggilnya 2 bulan yang lalu.

Dan disinilah ia berada saat ini, di kantor Atta, karena adanya surat pemberitahuan dari pengacara Atta terkait penggelapan uang yang dilakukan ayahnya. Meski ayahnya berkata bahwa ia melakukannya karena terpaksa, meminjam namun tanpa kata.

Laras menarik nafas panjang sambil melihat kembali amplop yang berisi lembaran cek dan surat permohonan penangguhan pembayaran, dia berharap Atta akan menarik tuntutan dan laporan dugaan penggelapan dan menjadikannya kasus hutang piutang yang bisa Laras cicil meskipun itu menghabiskan seluruh gajinya hingga berpuluh puluh tahun yang akan datang.

Laras hanya berharap Atta sudah melupakan apa yang terjadi diantara mereka berdua dan menerima pembayaran ceknya sebagai jasa atas pengabdian sang ayah yang hampir 15 tahun bekerja disana.

Enam tahun waktu yang lumayan panjang, apalagi ditengah kegundahan hatinya, Laras bertemu dengan komunitas Hijaber, perlahan namun pasti jiwanya yang kemarin gersang mulai tenang dan teduh, berada dikomunitas yang saling menguatkan membuat Laras paham betul apa sebenarnya hakikat hidup ini, masih harus banyak belajar namun setidaknya Laras berada diantara kawan yang senantiasa mendukung agar tetap berada dijalan yang benar.

Membeli Pengantin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang