Bagian 13

8.5K 582 9
                                    

Karena akhir pekan, Laras menemani Atta jogging pagi ini, tidak jauh hanya keliling kebun mawarnya oma yang ada dibelakang rumah.

Kata Atta bertahap karena baru belajar , cukup 4 kali putaran sudah cukup membuat tubuh berkeringat.

Sudah lama sekali Laras tidak pernah jogging, biasanya dia ikut klub memanah bersama teman teman hijaber lainnya. Ingin ikut berkuda tapi sepertinya Laras masih takut dengan kuda.

Wajah Laras yang merah dadu berpeluh entah mengapa pagi ini justru kelihatan semakin cantik, Atta bahkan sesekali melirik istrinya yang sepertinya tidak menyadari itu. Memakai kerudung bahan kaos, tetap memakai tunik kaos dan memakai rok celana bahan lotto, Atta bahkan baru tahu klu ternyata celana itu apapun bahannya termasuk pakaian dalam untuk wanita, karena modelnya yang tetap menampakkan lekuk tubuh, membuat nya tidak boleh dipakai keluar rumah untuk dilihat anjabi, kata Laras, saat Atta bertanya tentang celana olahraganya yang belum pernah Atta lihat sebelumnya.

Sebenarnya Atta lebih suka mengajak Laras berenang, sepertinya lebih asyik daripada selalu memakai kolam renang yang ada diteras samping sendirian tapi Laras beralasan tidak punya baju renang.

Ah, mungkin siang nanti perlu mengagendakan untuk membelikan istrinya baju renang, kata Atta dalam hati.

Selesai sarapan pagi, Laras pamit untuk mandi lagi karena tidak pede dengan badannya yang lengket oleh keringat sehabis jogging tadi.

"Mau ditemani ras? " tanya Atta manis tanpa rasa bersalah.

" Nggaaaak, " jawan Laras spontan sambil kabur kekamar.

" ihh, semangat jail Atta sudah mulai kembali, "omel Laras dalam hati.

Meski malu dan berjalan cepat kekamar mandi, Laras masih sempat mendengar suaminya minta ditemani jalan ke Hartono Mall untuk mencari barang.

Laras jarang sekali pergi ke Mall, apalagi memang di Jogja baru dalam 5 tahun terakhir ini banyak Mall yang berdiri, dulu Jogja hanya punya Galeria dan Malioboro Mall.

Dan selepas dhuhur barulah mereka meluncur menuju HM, Atta meminjam mobil oma sekalian manasin mobilnya karena oma ada acara menginap bersama teman teman yang dulu pernah umroh bersama di Kaliurang.

Setelah menerima kunci dari petugas valet, Atta menggandeng Laras untuk mencari gerai yang menjual pakaian renang muslimah, meski sempat ternganga bengong karena tidak tahu kalau barang yang dicari adalah pakaian renang untuknya, tapi Laras diam diam merasa bahagia, karena ternyata Atta menyempatkan diri menemaninya.

Saat membayar di kasir, Laras teringat nasehat almarhum ibunya, bahwa untuk membuat seorang pria jatuh hati padamu, mulailah dengan memanjakan perutnya, karena lambung itu dekat dengan hati.

Laras tersenyum kecil dan ingat rahasia yang ia bagi bersama oma tentang masakan kesukaan Atta, kemudian menarik tangan suaminya untuk berbelanja bahan makanan digerai supermarket yang ada di basement.

Kruyuk... Kruyuk... Wajah Laras merah padam mendengar suara perutnya, baru teringat klu tadi belum sempat makan siang karena selepas dhuhur langsung berangkat, akhirnya Atta mengajaknya makan di salah satu gerai restoran klasik yang ada di lantai teratas.

Memilih meja yang untuk berdua, namun tiba tiba dikejutkan oleh keluarga yang menyapa dan meminta mereka gabung dimeja mereka.

Atta memandang Laras minta persetujuan dan tentu saja Laras mengiyakan dengan mengikuti ke meja mereka karena setahu Laras mereka adalah teman dalam lingkaran sosial suaminya, seorang Atta Handoko.

Keluarga Pramono yang terdiri dari istri dan putrinya, Galih yang sepertinya terlahir sebagai orang yang selalu dispesialkan.

Bahkan Laras beberapa kali melihat pandangan mata galih yang sepertinya memendam sesuatu terhadapnya.

Membeli Pengantin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang