Hai balik lagi, jangan lupa vote sama komennya yaa🐛
Komen tiap paragraf biar aku update lagi cepet💜✨
....
Anna menghela napasnya untuk kesekian kalinya, perlahan kakinya melangkah untuk memasuki pekarangan sekolahnya. Semua sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang sedang piket, ada yang sedang bercanda ria di depan kelas, ada yang sudah stay di lapangan untuk pelajaran pertama olahraga, dan yah, semuanya sibuk dengan diri mereka sendiri. Anna tidak melihat tanda-tanda ketiga lelaki itu, Anna harap ketiganya tidak masuk sekolah hari ini jadinya ia bisa terbebas.
Sudah hampir menuju kelasnya, tidak ada satu pun yang mengganggunya membuat senyum Anna tanpa sadar mengembang. Anna bersorak dalam hati, semoga saja doanya terkabul untuk membuat ketiga lelaki itu lelah mengejarnya, yah semoga saja. Anna duduk di kursinya, teman-temannya yang lain sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri, dan bagaimana dengan dirinya? Ia sekarang bebas untuk membaca buku dan lain sebagainya. Anna menulis di belakang bukunya.
I feel so free...
Sampai pelajaran pertama di mulai, Anna tidak juga melihat batang hidung tiga sekawan itu. Entah dia harus bersyukur atau bersujud. Ahaha sama saja, intinya dia senang. Selesai pelajaran pertama hingga bel pergantian jam berbunyi pula, senyum Anna masih mengembang membuat Anna kena tegur bu Puspa yang sedang menjelaskan, dirinya malah asik tersenyum sendiri.
"ANNA!" panggil bu Puspa refleks membuat Anna menegapkan tubuhnya. Kini ia menjadi sorotan anak kelas.
"Dari tadi saya menjelaskan dan kamu malah asik ngelamun aja, kamu tahu nggak saya ngomong apa barusan?" Tanya bu Puspa. Anna langsung mengangguk bodoh.
"Coba jelaskan ulang!" Seketika Anna pucat pasi, Anna bahkan tidak tahu ibu Puspa sedang menjelaskan apa. Pikirnya tadi bu Puspa masih berbasa-basi. Astaga sepertinya ia akan di hukum.
"Bisa tidak?"
"Enggak, Bu."
"Keluar!" Anna tersentak dan refleks terdiam kaku, pasalnya ia belum pernah di keluarin dari kelas seperti ini.
"Denger saya nggak?" Refleks Anna mengangguk.
"Saya minta maaf, Bu," ucap Anna lalu bangkit dari kursinya dan perlahan melangkahkan kakinya keluar kelas. Hanya memikirkan ketiga lelaki itu dia jadi kena sial seperti ini, dia tidak bermaksud memikirkannya, namun dalam hati Anna yang terdalam, jujur dia sangat bahagia. Bahagia karna hampir 4 jam dia tidak di pertemukan oleh tiga most wanted sekolahnya tersebut.
Anna menunduk di saat ia melewati kelas yang masih berlangsung KBM-nya. Tidak dengan dirinya yang malah di keluarkan dari kelas, eh emang dasarnya bodoh, untuk apa tersenyum-senyum sendiri dan ke-gep sama bu Puspa. Anna berniat untuk ke kantin, namun langkahnya terhenti di saat melihat lelaki sedang bermain basket sendiri, dan dia Alvito, lelaki dari salah satu most wanted di sekolahnya. Dengan wajah jutek, dan sok tentunya, tangannya begitu lihai dalam mendribbling bola, sampai tanpa sadar ia malah menonton lelaki itu sedang bermain.
Ah, pikirnya ketiga orang itu tidak sekolah hari ini. Anna melengos pelan lalu terkejut saat seseorang menepuk bahunya, sontak Anna menoleh dan sudah mendapati Fabian yang tersenyum ke arahnya. Kenapa mereka bisa berada di luar kelas padahal Kegiatan belajar mengajar sekarang masih berlangsung?
"Kak Bian?" Bian dengan singkat langsung mencium pipinya refleks Anna menahan napasnya, dengan cepat ia menengok kanan dan kiri untuk memastikan apakah ada yang melihat kejadian barusan? Ketika dengan menyebalkannya Bian langsung mencium pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA (SELESAI)
RomanceYoung adult romance (sudah terbit bisa beli bukunya di shopee : De gibadesta) #1 fiksi || "Mereka aneh, mereka memaksa, dan mereka menginginkanku. Tiga lelaki itu...yang sangat ingin kuhindari..." -Annaqilla- (17+) Publish : 13/juli/2019 End : 8/Ja...