Twenty 8 : hide away

274K 22.2K 5K
                                    

Sorry lama up, lagi jarang pegang hp. Hope u like it! Jangan lupa vote dan commentnya💕

...

Anna menutup wajahnya dengan bantal, beberapa kali ingatan itu muncul ketika dengan beraninya ia meraba perut milik Sargas. Pasalnya hal tersebut sungguh tudak mungkin di lakukan olehnya, tapi di saat itu keberaniannya muncul begitu saja, seakan mendorongnya untuk berbuat hal tersebut.

Dan yah, pipinya kembali merah, tindakan yang bodoh. Tak lama suara ponselnya berbunyi membuatnya semakin seperti kepiting rebus, Sargas mengiriminya pesan.

Sargas :
Bsk gue jemput

Entah mengapa jantungnya berdetak lebih cepat. Astaga, untungnya ia tidak mempunyai penyakit jantung, tanpa membalas Anna memilih untuk memejamkan matanya agar hari ini cepat selesai.

Keesokan harinya, Anna sudah siap dengan seragam sekolahnya. Audina langsung masuk ke kamarnya.

"Ada calon menantu Mama di depan nungguin," ujar Audina membuat mata Anna sukses membulat, Anna melirik ke arah ibunya.

"Kak Sargas, Ma?"

"Iya, udah nungguin tuh." setelahnya Audina pergi, sedangkan Anna menarik napasnya dalam-dalam berusaha untuk terlihat biasa saja.

Anna mengambil bekal dari ibunya lalu segera keluar rumah, dan benar seseorang yang cukup tampan sudah stand by di depan rumahnya dengan gaya yang sanggup membuat Anna menahan napasnya.

Anna mengambil bekal dari ibunya lalu segera keluar rumah, dan benar seseorang yang cukup tampan sudah stand by di depan rumahnya dengan gaya yang sanggup membuat Anna menahan napasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anna sedikit bingung karna Sargas tidak memakai seragam sekolah.

Perlahan Anna menghampiri Sargas, lelaki itu yang semula tengah sibuk sendiri langsung mendongak, dengan segera ia melepas kaca matanya.

"Udah siap?" Anna mengangguk ragu.

"Kakak nggak pake baju sekolah?"

"Cuma classmeet doang, nonton aja." Sargas mengambil tangan Anna lalu menyuruhnya untuk masuk, Anna menurut saja. Dan saat itu juga Sargas tidak langsung ikut masuk ke dalam mobil melainkan menghampiri Audina.

Sargas dengan sopan berpamitan dengan ibunya membuat Anna refleks tersenyum tipis lalu memegang dadanya yang berdegup kencang.

Tak lama Sargas masuk ke dalam mobil membuat Anna refleks membuang mukanya ke arah jendela mencoba mencari objek yang menarik perhatiannya, melihat Anna yang sibuk sendiri, Sargas berdeham, sontak Anna menoleh.

"Nggak sapa-sapaan nih?" tanya Sargas seraya menatap ke depan. Anna gelagapan.

"Hm...sapa?"

"Lupain." Sargas dengan cepat menyalakan mesin mobilnya sedangkan Anna merutuki dirinya sendiri. Ia langsung mencari kesibukannya agar kesaltingan ini cepat hilang.

Teringat ibunya membawakannya bekal karna tadi ia bangun telat makanya dibuatkan bekal, dengan segera Anna mengeluarkannya.

Sandwich ini terasa hambar saat ia menoleh Sargas sempat memperhatikannya. Anna segera mengunyahnya.

ANNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang