Malem💕 happy reading!
...
Anna mengerjapkan matanya beberapa kali, sampai pada akhirnya Anna menyadari lalu hendak menjauh, sayangnya tangan Sargas sudah menahan tengkuknya lalu mulai melumat bibirnya. Anna tadi sempat terkejut dengan apa yang dilakukannya, mencium Sargas? Betapa beraninya ia melakukan hal tersebut.
"Kak—"
"Kali ini gue lepasin," ujar Sargas setelah melepaskan ciumannya lalu beralih menatap ponselnya. Anna menunduk dengan pipi merona, percayalah, ia sangat malu.
"kak Sargas." Anna memberanikan diri untuk memanggil Sargas.
"Hm?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel genggamnya.
"Kak Sargas kemarin ngomongin apa sama kak Sara?" Seketika pandangan Sargas teralihkan.
"Kapan?" Tanyanya dengan wajah datar, tapi sumpah demi apapun Anna lebih deg-degan ketika Sargas tanpa ekspresi ketimbang sedang bawel, lagipula Sargas bawel ketika ia sedang marah saja atau sedang berada dalam mode posesif.
"Yang waktu Anna...hm...sama kak Bian," ujarnya, Sargas terdiam meresapi ucapan Anna. Namun tak lama ia kembali memainkan ponselnya.
"Ngomongin soal tugas." Anna merasa tidak puas dengan jawaban Sargas, please lah.
"Tu-tugas apa?" Sargas menoleh membuat jantung Anna berdegup kencang.
"Kok lo kepo?"
"Maaf." Setelahnya Anna menunduk. Sontak Sargas menghembuskan napasnya pelan lalu mendekati Anna. Tanpa Anna ketahui Sargas sudah berada tepat di samping gadis itu.
"Gue nggak ada apa-apa sama Sara," ungkap Sargas dengan suara beratnya seraya mengelus puncak kepala Anna.
"Lo nggak usah khawatir. Gue masih pacar lo," ucap Sargas kali ini menarik dagu Anna untuk menatapnya. Anna langsung melihat raut keseriusan yang dimiliki Sargas, entah mengapa saat Sargas seperti ini, hatinya bergetar. Ia tidak mengerti, Anna takut...takut jatuh cinta sama Sargas dan akhirnya menyakiti yang lain.
"Kak Sargas, Anna mau nanya." Sargas duduk di samping Anna.
"Tanya aja."
"Kak Sargas itu, cuma...main-main kan sama Anna?" Sargas terdiam merasa aneh dengan pertanyaan Anna.
"Kok nanya gitu?"
"So-soalnya, waktu awal pertemuan kita, kakak bilang kalian bertiga suka sama Anna. Seperti taruhan," jujurnya. Ya, memang sebaiknya ia jujur dari pada harus menahan rasa penasarannya.
"Lo mau ending yang kayak gimana?" Sontak Anna mengernyitkan dahinya.
"Maksud kakak?"
"Lo mau sama siapa?"
Anna tidak mengerti dengan ucapan Sargas. Namun saat ia hendak menjawab, Audina datang membawa semangkuk bubur untuk Anna.
"Maaf ya tadi nyarinya susah." Ucapan Audina langsung di tanggapi oleh Anna.
"Enggak apa-apa, Ma. Anna malah nggak mau makan—"
"Makasih, Tante. Biar saya aja yang suapin," sela Sargas membuat Anna mengerjapkan matamya beberapa kali sedangkan Audina langsung tersenyum manis sekali. Betapa beruntungnya ia bisa bertemu dengan anak setampan Sargas dan semanis Sargas.
"Ya ampun, kamu setia banget sih. Oh ya Tante ada sedikit bocoran nih," ujar Audina, "sini Tante bisikin."
"Ma, ih...mau ngapain sih?" Anna merasa kesal saat Audina mulai usil.
![](https://img.wattpad.com/cover/193908902-288-k452680.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA (SELESAI)
RomanceYoung adult romance (sudah terbit bisa beli bukunya di shopee : De gibadesta) #1 fiksi || "Mereka aneh, mereka memaksa, dan mereka menginginkanku. Tiga lelaki itu...yang sangat ingin kuhindari..." -Annaqilla- (17+) Publish : 13/juli/2019 End : 8/Ja...