"Sudah mengakui kesalahanmu?" tanya pak kepsek. Sargas terdiam tidak mempedulikan ucapan siapapun.
"Sudah lama saya ingin hukum kamu karna kelakuan mu yang selalu menentang dan sesukamu, untungnya ayahmu memberiku kesempatan untuk itu." Sargas masih diam.
"Saya akan selesaikan hukumanmu, kamu minta maaf sama saya dan mengakui semua kesalahanmu."
"Enggak akan pernah." mendengar itu pak Kepsek tertarik.
"Bagaimana jika pak Anton tau tentang gadis bernama Annaqilla?" seketika Sargas tersentak.
***
"Bu, saya enggak ngapa-ngapain dia," kukuh Sara kesal sedari tadi disuruh mengakui kesalahan.
"Saya liat sendiri Sara kamu menampar Ladeya."
"Ibu tahu kamu suka sama Sargas," seketika Sara menoleh.
"Maksud ibu apa?"
"Kamu cemburu karna hubungan Sargas dan Ladeya kan makanya kamu menamparnya?"
"Bu, ck! Salah paham, Bu. Dia bohong dia—"
"Nggak apa-apa, Bu. Ini resiko Ladeya tunangan sama kak Sargas. Ladeya udah maafin kak Sara kok," selanya membuat Sara membelalak.
"Lo itu—" Sara benar-benar habis kesabaran.
"Saya mempermudah saja. Kamu minta maaf sama Ladeya sekarang," ujar bu Tuti. Minta maaf? Itu tidak pernah ada di daftar Sara.
"Saya nggak salah, nggak mau, Bu."
"Kamu mau saya telpon orangtua kamu sekarang?" Sara tersentak. Kenapa ia harus bertemu dengan orang selicik Ladeya ini.
Lain dengan Anna yang kini berada di kelasnya. Sampai bel istirahat berbunyi ia sama sekali tidak konsentrasi. Pikirannya terus tertuju pada Sargas yang sedang dihukum oleh ayahnya sendiri.
Seseorang menghampirinya.
"Nggak ke kantin?" saat menoleh, Vito sudah masuk ke dalam kelasnya membuat orang-orang dengan cepat keluar kelas.
"Kamu nakutin banget sih, Kak. Sampe pada pergi."
"Yaelah, gue udah males jadi pembully, udah pensiun," ujar Vito lalu menarik kursi lain dan duduk di samping Anna.
"Kenapa nggak ke kantin?" tanyanya. Anna terdiam lalu menggeleng.
"Nggak laper."
Saat Vito hendak berbicara, Anna sudah menyela.
"Kakak tingginya berapa?" tanyanya. Vito menimang sejenak.
"186."
"Gila! Pantes dari kak Sargas sama kak Bian, Kakak yang paling tinggi."
"Lo tingginya berapa?" tanya Vito, Anna terdiam sejenak.
"159," jawabnya.
"Aduh pendek banget."
"Segitu tinggi tau, kalian aja yang ketinggian."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANNA (SELESAI)
RomanceYoung adult romance (sudah terbit bisa beli bukunya di shopee : De gibadesta) #1 fiksi || "Mereka aneh, mereka memaksa, dan mereka menginginkanku. Tiga lelaki itu...yang sangat ingin kuhindari..." -Annaqilla- (17+) Publish : 13/juli/2019 End : 8/Ja...