Twenty 1 : He is Sargas

297K 24.8K 11.3K
                                    

Jangan lupa komen tiap paragraf ya guysss🤗💕

Kalo target komen terpenuhi aku up lagii❣️

...

Anna menatap Bian dan Sargas yang terlihat serius menatap satu sama lain membuat Anna deg-degan setengah mati. Apa yang harus dilakukannya sekarang? Vito malah terlihat biasa saja melihat Bian dan Sargas yang sudah panas satu sama lain.

"Anna," panggil Sargas tanpa ekspresi membuat jantung Anna berdegup tidak keruan. Anna menatap mata kelam Sargas dengan berani, mencoba membalas tatapan lelaki itu yang cukup membuat kakinya lemas.

"Sini!" panggil Sargas dengan nada kesal. Anna langsung tersentak membuat Bian menoleh ke arah Anna.

"Kalo lo gamau, bilang aja nggak mau, Ann." Anna menatap Bian yang sedang membelanya. Sedangkan Anna bingung harus melakukan apa, yang jelas tangannya gemetaran.

"Sini!" kali ini Sargas menariknya sampai ia menabrak dada bidang lelaki itu.

"Lo kalo mau kasar sama gue aja sini. Katanya mau baku hantam," ujar Bian hendak mendekat namun ditahan Vito membuat Bian kesal.

"Ngapain sih, Lo?!"

"Lo mau tau gak kalo bangunin macan tidur bisa kayak apa? Ngalah njeng!" bisik Vito menarik Bian untuk menjauh, dengan cepat Bian menepis tangan Vito.

"Bodo amat. Gue serigala mau apa lo?" hal tersebut membuat Vito menepuk jidatnya merasa sangat bodoh berdiri disini.

"Serah lo, sat!"

"Jangan gitu lah, Gas. Anna nggak mau sama lo," ucap Bian kembali mendekat. Sargas menaikkan sebelah alisnya, dengan cepat Anna menggeleng.

"A-anna...nggak apa-apa kok, Kak."

"Lo pucet gitu—"

Belum sempat Bian melanjutkan ucapannya, Sargas sudah menarik Anna dan membawanya ketempat yang sepi, sedangkan Bian menatap kepergian Sargas dan Anna dengan tatapan tak percaya.

"Anjinglah!" umpatnya kesal sendiri.

"Udah napa, Bi. Lo tuh ngebet banget sama si Anna sih, santuy aja napa kek gue," tutur Vito dari belakang.

"Gue udah cinta sama tuh cewek." balasan Bian membuat Vito terkejut.

"Jadi lo udah nggak tertarik sama permainan?? Anjaylah!"

"Bacot, udah sana lo pergi. Lagian juga kalo gue pemenangnya gue juga dapetin cinta sama bisa melakukan hal sesuka gue."

"Iya juga. Yaudah besok gue raba si Anna," ujar Vito langsung diberi pukulan keras di kepalanya oleh Bian.

"Anjing, Sakit!"

"Gue duluan!" pamitnya lalu pergi meninggalkan Vito sendiri.

Lain dengan Anna dan Sargas kini sudah berada di belakang sekolah, Sargas menghempaskan tangan Anna kasar membuat Anna tersentak dengan itu.

"Lo tuh pilih siapa sih? Gue atau Bian?! Jangan semuanya lo embat!" tukas Sargas emosi. Anna menundukkan matanya saat suara nyaring Sargas masuk ke dalam telinganya.

ANNA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang