Hari ini hari yang ditunggu-tunggu banyak orang, termasuk Jisung.
Hari minggu, hari tercinta sepanjang masa.Jisung yang asyik mencelupkan kakinya dipinggir kolam langsung membuka handphone kala benda pipih itu berbunyi menandakan ada pesan masuk.
Brengsek Lee
|Pagi, Jisung.
|Maaf hari ini saya gak bisa anter kamu ketemu Seungmin, Felix, dan Jeongin.
ReadSetelah membaca pesan dari 'Brengsek Lee' Jisung hanya mendengus dan mengucapkan beberapa kata umpatan untuk si tampan.
Padah beberapa hari lalu Minho telah berjanji akan mengantar Jisung ke kedai teh sebrang rumah sakit untuk bertemu tiga sahabatnya.
"Emang dasarnya tukang php, bajingan bener dah lo Ho."
"Hust, kamu apasih sayang masa orang ganteng gitu di sebut bajingan?"
Jisung langsung gelagapan mendengar perkataan Mama Han,
"Mama? Kok tiba-tiba muncul sih?"
"Ngalihin pembicaraan aja kamu."
"Hehe," Jisung yang tak tahu harus menjawab apa akhirnya menunjukan cengiran kuda sambil bergegas menghampiri Mamanya.
"Makan yuk? Aku lapar."
Mama Han hanya geleng kepala melihat tingkah Jisung.
Mereka berdua berjalan menuju meja makan kediaman Han. Di meja makan tersedia beberapa lauk dan dua piring kosong. Ada beberapa bangku putih yang kosong di sana, tak terisi karena Papa Han sedang bertugas ke luar kota dan Jisung sendiri adalah anak tunggal.
Mereka makan dengan tenang, hanya terdengar suara alat makan yang menemani.
"Kamu jadi pergi di anter Minho, Sung?" Mama Han buka suara.
"Perginya jadi, tapi gak sama si Minho, ma."
"kenapa?"
Jisung langsung mendongak dan meminum airnya perlahan. "Tau, sok sibuk kali tuh amoeba tengil."
Mama Han geleng kepala, lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
heart and soul | minsung
Fanfiction"Marga kita sudah sama, rumah dan bahkan kamar pun sudah sama. Bersama. tapi, kenapa perasaan kita tetap berbeda?" - Lee Minho "Sampai kapan pun gue gak akan jatuh ke pelukan seorang brengsek seperti lo. jangan pernah bermimpi bahwa perasaan lo akan...