Minho berlari di sepanjang koridor. Tujuannya saat ini adalah ruang rawat Jisung. 134, batinnya.
Minho langsung mendorong pintu bercat putih dengan penanda 134 di atasnya.
Ada Jisung di sana, tengah terbaring sambil memejamkan matanya.
"Ji—"
Ucapan Felix terhenti ketika Minho menatapnya dinngin.
"Aku nggak tau apa-apa,Kak. Dia subuh-subuh ngetok pintu terus pingsan tiba-tiba."
Minho menghela napas perlahan. "Iya, terima kasih udah bawa kesini."
"Hubungi orang tuanya jangan?"
"Ya."
Felix bergidik ngeri, tunangan sahabatnya sangat dingin.
wey, aku double up ehehehhee
oh iya
mau baca?
KAMU SEDANG MEMBACA
heart and soul | minsung
Fanfiction"Marga kita sudah sama, rumah dan bahkan kamar pun sudah sama. Bersama. tapi, kenapa perasaan kita tetap berbeda?" - Lee Minho "Sampai kapan pun gue gak akan jatuh ke pelukan seorang brengsek seperti lo. jangan pernah bermimpi bahwa perasaan lo akan...