"No,jangan lupa lo cari,"kebetulan gue ketemu Dino diparkiran. Dino mengangguk mantap.
"Bareng."ucap Dino,gue mengangguk dan berjalan beriringan bersama Dino,semua orang banyak berbisik tentang pertemanan gue dan Dino,ada yang salah gitu ya? gue punya temen gak boleh ya?. Untung Dino orangnya cuek jadi dia gak pedulian sama omongan orang,ah makin sayang sama Dino. Astagfirullah,sayang sebagai teman kok aku normal,kalian gak usah cemburu ya beb.
"Gue duluan,"ucap Dino sambil memasuki kelasnya,gue mengangguk sambil melanjutkan acara jalan gue menuju kelas juga. Geng Revan yang lagi kumpul dikoridor menatap gue,dengan tatapan yang gak bisa diartikan banget,gue tatap mereka balik,terutama Revan.
"Apaan lo?"ucap Revan melotot.
Gue mengerutkan kening,"dih."kesal gue dan langsung masuk kelas. Dasar,gak jelas,ucap gue ngedumel.
Gak kerasa jam istirahat udah tiba,gue melamun aja gak ada niatan mau kekantin. Dino datang kekelas gue,yang kebetulan kelas gue sepi.
"Lang!,gue nemu surat ini dari laci meja Dina,"ucap Dino sambil menunjukkan sepucuk surat dihadapan gue. Gue menatap surat itu dengan heran.
"Eummm...kita liat bareng bareng sama Pelangi aja,"saran gue,Dino mengangguk setuju.
"Lo ikut gue nanti istirahat kedua,"ucap Dino datar. Emang dasarnya orang datar lempeng kek gitu kali ya? Hahahaha.
Gue mengacungkan ibu jari gue dengan semangat. "Siap Om Dino,"
"Bacot Lo panggil gue Om. Lo kali pedo!"ucap Dino sambil menatap gue kesal. Gue berdiri dihadapan Dino. Dino mengerutkan kening.
"Om ikut Om,"ucap gue merengek. Hahaha,Dino pasti tambah kesal sama gue.
"Dasar gila!"ucap Dino dan berlalu pergi keluar dari kelas gue. Gue cekikikan dan kembali duduk lagi.
Hadeuh,Gue jomblo lagi dikelas,hening,kelas kosong,sini-sini deh yang mau temenin hayu,hahaha. Bercanda deh,gue udah terbiasa sendiri kok,santai aja.
"KINI....SENDIRI DISINI...." Tiba-tiba ada teriakan nyanyi masuk kelas gue. Kuping gue copot nih. "Aduh siapa sih yang nyanyi teriak-teriak,mana fals lagi!"omel gue sambil melirik pintu kelas.
"Anjir,Revan ternyata!,"ucap gue kesal setengah hidup.
"MENCARIMU.....TAK TAU DIMANA...."lagi-lagi Revan teriak dan masuk kelas sama antek-anteknya. Mereka berdiri didepan kelas.
"SEMOGA TENANG...KAU DISANA.."Revan lanjut teriak nyanyi.
"SELAMANYA..."kini antek-anteknya yang teriak. Gak ketuanya gak anggotanya sama aja anjir.
"Berisik!"ucap gue keras dan kesal.
Semuanya yang ada disana menatap gue dengan tatapan kaget. Gue menatap balik mereka heran."Hak dong!"ucap Revan ngeyel.
"Iyain aja,"ucap gue cuek.
"WAH LO NGEYEL!"Revan tiba-tiba meninggikan suaranya. Gue terhentak kaget,bukannya yang ngeyel itu dia? Ah entahlah,Revan selalu benar.
"Maksud Lo apa?!"Revan datang menghampiri gue sambil menggebrak meja.
"Maksud Lo apa?!"bentak Revan. Gue tatap Revan dengan tatapan heran. "Lah maksud Lo apa kali?,"gue balas dengan nada biasa aja,gak ngebentak ataupun lembut.
"Lah Lo kali maksud Lo apa?"Revan kebingungan. "Lah apa maksud Lo kali?"kok jadi berbelit gini ya.
"Lah?,"Revan menggaruk tengkuknya,dia pusing gue juga pusing anjir.
"VAN!VAN!,Pak Danang,"Teriak Dinda,Revan langsung heboh kembali ketempat duduknya.
"TAPI BOONG,"teriak Dinda tertawa ngakak. Gue ngelirik Revan yang udah kesal setengah mampus. Ngakak gila.
"DINDAA!"teriak Revan. "Hahahaha!"Dinda tertawa lepas. "Ehem..ehemm!"suara deheman terdengar didepan pintu kelas semua melirik kesumber suara.
"Pelajaran bapak kan?,"tanya Pak Danang sambil berjalan memasuki kelas.
"Iiiyyyaaa."ucap semua murid lesuh. Termasuk gue,udah nguap aja ini,belum aja Pak Danang cerita. Pak Danang itu guru pelajaran sejarah dikelas gue,kalau boleh jujur,belajar sama Pak Danang itu ngantuk,mata udah kayak di kasih lem aja.
"A. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA SERTA KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA
1. Masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha membawa perubahan kehidupan masyarakat Indonesia, antara lain :"pak Danang menjelaskan satu persatu.
"Ø Semula belum mengenal tulisan (masa praaksara) menjadi mengenal tulisan dan memasuki zaman sejarah (masa aksara).
Ø Semula hanya mengenal dan menganut kepercayaan animisme dan dinamisme kemudian mengenal dan menganut agama dan kebudayaan Hindu-Budha.
Ø Semula hanya mengenal sistem kesukuan dengan kepala suku sebagai pemimpinnya menjadi pengenal dan menganut sistem pemerintahan kerajaan dengan raja sebagai pimpinan pemerintahan yang bercorak Hindu-Budha."Pak Danang menghela nafas pengap dan menarik nafasnya lagi untuk melanjutkan materi.
***
"Ini dikunci No,"ucap gue sambil berusaha buka loker milik Dina. Dino yang ajak gue kesini,gue ngikut aja,siapa tau dapat jalan keluar.
"Kuncinya ada digue,"ucap Dino sambil merogoh sakunya.
"Yee..ngemeng dong,dapat dari mana Lo?,"tanya gue sambil mengambil kunci itu ditangan Dino.
"Dari laci meja Dina,"gue hanya ber-Oh ria.
Akhirnya loker Dina kebuka juga. Gue coba lihat-lihat yang ada di loker itu.
"Ada baju olahraga,"ucap gue sambil menyimpan baju itu di pundak gue. "ada ini juga,"ucap gue sambil memegang wadah kaca mata.
"Dan ada i...niii, ini apa ini,"gue berucap kaget sambil memegang pisau kecil yang berasal dari loker Dina.
"Itu pisau,"ucap Dino datar.
"Gue juga tau anjir,"ucap gue sambil mendorong bahu Dino keras."Hey kalian ngapain disitu!,"gue dan Dino menengok kebelakang. MAMPUS!.
_____
Kalian Hay hay,Hay kawanku...malam Minggu nih,yaudah sih ya malam Minggu aja gak usah lebay😂,maafkan aku yang sudah lama gak update. Gak ada yang nunggu juga kan? Huh. Gapapa. Maaf part kalau gaje.Mau berpesan:
Ada hati yang harus kamu bahagiakan. Siapa? Kamu mau tahu? Dia adalah orang mencintai kamu,menyayangimu dan itu adalah orang tuamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah ELANG!
Teen FictionElang,namanya Elang,lelaki yang sudah kalian tebak dari namanya cukup membuat buluk kuduk merinding,dengan bayangan sikapnya yang begitu dingin dan tidak tersentuh. Tidak,disini sebaliknya, lelaki bernama Elang itu memiliki hati tulus,mudah bergaul...