DELAPAN

125 9 4
                                    

Gue sekarang lagi menuju perjalanan untuk menjemput Pelangi. Jalanan cukup ramai,untung gue pakai motor jadi bisa sedikit menyalip agar cepat sampai. Karena gue yakin Pelangi udah menunggu gue di depan komplek.

Sekarang gue udah sampai di depan komplek Pelangi. Tapi batang hidung Pelangi tidak terlihat dari tadi. Gue putusin gue telepon dia aja langsung. Baru saja gue mau telepon Pelangi dia udah teriak-teriak manggil gue.

"ELANG! ELANG!"teriak dia. Gue menoleh,ternyata dia menunggu di post satpam. Gue langsung simpan handphone gue lagi disaku. Gue lirik dia dari atas sampai bawah. Kaos putih lengan panjang,celana jins warna abu-abu,sendal gunung warna hitam,rambut dikuncir kuda.
Penampilannya sederhana banget anjir,gak ada kesan mewahnya.

"Napa Lo liat-liat gue! Ada yang salah sama penampilan gue?"gue yang sadar keciduk ngeliatin dia langsung buang muka

"Em ngga,eh Bawa helm gak Lo?,"tanya gue,

"Ini,"ucap dia sambil mengacungkan helm nya di depan muka gue. Buset dah. "Lo gak liat ini helm Segede gini!"ketus dia.

"Iya,yamaap,udah ayok cepet naik!"ucap gue sambil menyalakan mesin motor.

"Lang,ini susah elah helmnya,"ucap dia heboh.

"Pala lo kegedean kali,"ucap gue cuek,gue gak menengok ke Pelangi asal ceplak aja ngomong.

"Ish ini malah helmnya kegedean dikepalai gue,ini nih sekrupannya susah Elang!"ucap Pelangi mengerang tak karuan. Gue menengok kebelakang.

"Hahaha yaelah,sini dah,"ucap gue sambil menarik tangan pelangi lembut agar lebih dekat.

"Ini nih susah,"ucap Pelangi merengek.

"Iya ini gue pasangin ah, jadi kayak sinteron-sinetron gini njir,"ucap gue sambil masangin helmnya Pelangi.

"Biar para jomblo yang liat iri elah!"ucap Pelangi sekenanya.

"Bacot lo,Lo juga jomblo anjir!" Ucap gue kesel. Kayaknya gue udah gak jaim lagi ngomong sama Pelangi,lagian dia juga gitu kok gak jaim,teriak-teriak kencang apalagi ditelepon,marah-marah gak jelas. dan masih banyak lainnya.

"Bodo amat jomblo,yang penting gue bahagia dan gak pernah galau berkepanjangan,"
ucap dia sambil naik motor gue.

"Iyain aja dah."ucap gue fast,biar cepet jalan.

Gue dan Pelangi udah ada di tempat bioskop,dan sekarang gue lagi debat gokil sama Pelangi ditempat pembelian tiket. Dia pengen horor dan gue pengen romance,bukan pengen sih cuman menghindar aja dari film Horor,hahaha.

"Horor aja!"ucap Pelangi.

"Romance aja Pelangi!!!"ucap gue greget.

"Horor aja ih elang!"pelangi mulai uring-uringan.

"Romance pokoknya titik!."ucap gue tegas.

"Bodo amat!,mbak tiket horor 2!"gue yang mendengar Pelangi ngomong gitu, langsung menatap tajam Pelangi. Dia malah melotot.

"Gak mbak romance aja!"ucap gue.

"Horor mbak!"

"Romance mbak,"

"Pokoknya horor mbak!!!"kekeuh Pelangi

"Gak ada acara horor-horor,romance aja!"ucap gue sama-sama kekeuh.

"Horor!"Pelangi melotot depan gue.

Gue balas pelototan Pelangi dengan tatapan tajam. "RO MAN CE!"ucap gue tepat didepan telinga Pelangi.

"Emm mas mbak. Yaudah belinya dua aja,"saran kasir itu. "Nah bener tuh!"Pelangi langsung setuju saran mbak kasir itu.

"Kan mbak sama mas pacaran,jadi Mas nya harus ngikutin apa yang ingin ditonton mbak. Dan mbak sama harus ngikutin apa yang ingin ditonton sama masnya."gue dengerin yang diomongin mbak itu,tiba-tiba gue sama Pelangi saling lirik.

"Kita gak pacaran mbak!"ucap gue dan Pelangi bareng. Mbak kasir itu gelagapan sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali gak gatal.

Gue melirik kebelakang. Busetdah udah pada ngantri lah gue sama Pelangi malah asik debat.
"Yaudah mbak beli 2 aja,"putus gue,dan langsung memberikan beberapa lembar uang pada mbak kasir itu, Pelangi langsung tersenyum puas.

"Ini mas tiketnya! Beda waktu ya! Setelah nonton horor baru romance,"ucap jelas mbak karyawam itu. Gue mengeryit.

"Kenapa gak romance Dulu mbak?,"tanya gue.

"Keinginan pacarnya dulu aja mas,"ucap Mbak itu sambil melirik Pelangi. Sumpah ya,ini mbak kasir minta gue lelepin kali ya,udah gue bilang gue sama Pelangi gak pacaran,malah ngeyel anjir.

"Iya mbak serah!"ucap gue sambil menerima tiket itu dan menarik Pelangi mencari tempat duduk untuk menunggu beberapa menit lagi waktu memasuki studio bioskop.

Gue melirik Pelangi dia masih senyam-senyum,"kenapa Lo senyum-senyum? Seneng Lo karena mbak kasir itu nyangka kita pacaran?"tuduh gue,sebenarnya gue itu cuman nebak aja kok.

"Ya nggak lah,gue seneng karena...nonton horor dulu wlee!"ucap dia sambil melet.

"Dih so imut,"celetuk gue.
gue keceplosan ngomong itu anjir,gak tau ini mulut kayak berani aja gitu ngomong apa aja kedia ,dia kesinggung gak ya? Kok gue jadi gak enak si.

"Alah gue emang imut kali,Lo kali muka Lo so ganteng,"ucap dia malah balik meledek nyeletuk lagi. "ya meski emang ganteng si,"gumam dia Pelan,jelas kedengerlah sama gue,gue tiba-tiba langsung senyum denger dia ngomong gitu"dasar kuncir kuda! Emang gue dari Sononya ganteng,"ucap gue sambil menarik pelan ikatan kuncir rambut Pelangi.

"Oh!"Ucap dia didepan muka gue. Anjirlah untung napasnya wangi.

"Gue titip hp bentar,mau beli popcorm sama minuman soda,"ucap dia sambil meletakan handphonenya dipaha gue.

"Gue pesen jug.. dih udah mabur aja."

"Lang,"tiba tiba Pelangi teriak manggil gue,beberapa orang melirik gue. Gue biasa aja. Gue masukin handphonenya Pelangi disaku sebelah,karena sebelahnya lagi ada handphone gue. Akhirnya,gue berjalan menghampiri Pelangi, Percaya diri aja lah,lagian gue ganteng kok,hahaha. Yamaaf.

"Apa?"ucap gue.
"Lo ambil ini punya Lo,"ucap dia sambil nyerahin minuman soda sama popcorn,gue terima ajalah.

"Ini biar gue aja yang bayar,kan tadi Lo yang bayar tiket, udah cepet itu udah masuk"ucap dia. Gue mengangguk.

Sekarang gue sama Pelangi udah duduk ditempat duduk yang seharusnya gue sama Pelangi duduki.

Baru aja duduk ya,gue sudah merinding,muka gue udah tegang,mana gelap lagi disini,udara dingin banget gila,gak ada api unggun apa?. Gini nih jadi ngelantur gini.

Ok siap,sekarang film mulai,baru saja mulai anjir gue udah ketakutan.

"Lo kenapa Lang?,"tanya Pelangi.

"Gue takut,"ucap gue Pelan.

"Yaudah,Lo jangan liat aja,Lo makan atau minum kek atau apa,"gue mengangguk-angguk dan minum soda sambil menunduk.

Suara hantunya tiba-tiba menggema di studio "anjir Pelangi,"ucap gue sambil menggenggam tangan Pelangi tanpa sadar.

"Udah Lang Lo merem aja!"ucap dia sambil menumpukan tangannya diatas tangan gue. Dan jadilah tumpuk menumpuk tangan.

"Gue takut anjir, serius,"ucap gue sekuat tenaga menahan takut.

"Bangs*t"umpat gue setelah mendengar teriakan-teriakan aneh yang ada di film.

Lega,Sekarang gue sudah terbebas dari tonton- menonton. Ada untungnya juga sih nonton romance diakhir,bisa menghilangkan ketakutan tadi gue nonton horor.

Gue sekarang berjalan keliling mall bareng Pelangi sambil merenggangkan otot-otot kekar gue,hahaha.

Cekrek..

Eh tiba-tiba gue denger ada suara kamera yang kayaknya lagi foto gue sama Pelangi dari belakang. Gue tengok kebelakang. Gak ada siapa-siapa kok.

"Napa Lang?,"
"Ga,"
"Oh."

Apdet nih. Maaf yah typo banyak,feel gak dapat ya? Yamaap. Makasih yang sudah dukung gue selama ini ya!. Salam hangat ya.
Maaf apdet tengah malam,wkwkwk.

kisah ELANG!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang