"Kalian ngapain disitu woy!,"teriak cewek-cewek kelas sebelah. Ya greget juga sih,gue dan Dino nekat main masuk aja ke area loker cewek,gue dan Dino hanya bIsa menggaruk tengkuk.
"Gue tanya kalian ngapain disitu?,"ketiga perempuan itu mendekat kearah gue dan Dino. "Itukan lokernya Dina?,""Gue kalau gini makin curiga kalau Lo emang yang bunuh Dina,"ceplos salah satu dari tiga cewek itu.
"BENER TUH,NGAKU AJA. UDAH SERAHIN DIRI LO AJA BIAR HIDUP LO TENANG JUGA!,"
"Hey,jangan pada nge-gas. Dia itu ganteng banget,kaya lagi,jadi kalau diajak kemana-mana yang kek ginia mah gak malu-maluin,kalian harus lembut dong sama yang kek beginian,"ucap bisik dari salah satu mereka,dia ngomong bisik kedenger woy,dan gue yakin ini cewek beda dari yang lain,dia sedikit kayak cabe diantara 2 temennya.
"Aduh Elang,maafin temen aku ya,"ucap dia sambil mengusap-ngusap rambutnya dengan gaya sexy.
"Hmm,"gumam gue.
"Loh kok Lo? Lo jangan bilang naksir sama si pembunuh ini!,"pekik temannya yang membuat Dino tiba-tiba tutup kuping dengan malasnya. Gue pengen ngakak kenceng lihat ekspresi Dino yang super duper lempeng.
"Nama gue Reni,"ucap dia sambil mengulurkan tangannya. "Elang,"gue menerima uluran tangan itu,gak enak kalau nolak,gue orangnya gak tegaan.
"Oh Elang,"ucap dia tersenyum manis. Senyumnya sih gue akuin manis,tapi bikin diabetes jadi cepet bosen haha.
Gue mencoba melepaskan tangannya dari tangan gue tapi susah. Kok berasa kebalik ya? Biasanya tuh cowok yang kayak gini. Baru aja tangan gue lepas ,tiba-tiba dia pegang pergelangan tangan gue. Sampai dia ketarik dan langsung meluk gue dan kepalanya bersandar didada bidang gue.
"Aduh,"lebay dia. Gue diam. "Kok jantung Elang dag dig dug ya?"gue melepas pelukan dia.
"Namanya juga orang hidup beg*,"ucap gue kesel dan langsung membereskan barang-barang Dina dan menguncinya kembali.
"Buruan No,"ucap gue dan pergi meninggalkan 3 cewek itu.
"Lo bener deg-degan sama itu cewek?,"Gue melirik Dino tak percaya. "Lo kira gue naksir pandangan pertama gara-gara tadi?,"tanya gue tetep gak percaya.
"Ya kali aja,"ucap dino cuek dan belok kearah pintu kelasnya. Gue melongo gak percaya lagi-lagi.Gue baru aja mau masuk kelas tiba-tiba handphone gue bunyi.
"Assalamualaikum,Halo ada apa Ma?,""Waalaikum salam?,aduh Lang ini,"ucap Mamanya tak karuan.
"Kenapa sih Mah?"gue jadi kebingungan seperti mencari alamat yang ternyata itu palsu. Alamat palsu...
"Ayah,Ayah kecelekaan,"ucap Mamahnya langsung terisak.
"HA?"gue berteriak,yang tentunya mengundang perhatian.
"Eh maaf Mah. Maaf. Elang langsung kesana,Mamah dirumah sakit mana?"Ucap gue dan langsung berlari kedalam kelas dan mengambil tas kemudia berlari lagi kearah parkiran."Rumahsakit Pelita,"gue langsung refleks matikan panggilan. Dan segera pergi kerumah sakit.
Gak lama sekitar 15 menit gue sampai,gue langsung berlari dilorong rumah sakit menuju UGD. Gue melihat Mamah gue mundar-mandir didepan ruangan langsung berlari memeluk sang Mamah.
"Elang hiks.."gue berusaha menahan air mata gue. "Elang Mamah khawatir sama Ayah,"ucap Mamah gue sambio terus menangis dipelukan gue.
"Ayah pasti baik-baik aja Mah,"ucap gue berusaha tenangin Mamah. Semua orang kalau lagi situasi gini pasti butuh sandaran,dan gue pengen jadi sandaran pertama Mamah gue karena Ayah.
"Ayah nabrak pohon sampai akhirnya begini Lang,"ucap Mamah gue yang kayaknya udah sedikit tenang dan mau cerita.
"Ayah luka di bagian kepala dan kakinya patah sebelah.",
Suara pintu terbuka. Gue dan Mamah langsung menoleh. "Keluarga pak Ryan?"
"Iya dok."
"Pak Ryan sudah bisa dipindahkan keruang inap Bu,"
"Makasih Dok,"dokter tersenyum dan berlau pergi.
"Elang,"gue sekarang udah langsung melihat kondisi Ayah.
"Apa Yah?"
"Ayah pengen bicara sama kamu,"
"Boleh Yah,"gue duduk lebih mendekat sama Ayah gue yang lagi berbaring.
"Ayah langsung aja ya keintinya. Ayah masih lemes,"gue mengangguk mantap.
"Ayah setiap waktu selalu kepikiran jodohin kamu sama anak temen Ayah dan Mamah."gue diam, perasaan gue gak enak.
"Ayah mau jodohin kamu setelah menginjak imur 17 dan naik kelas 3 SMA,"Ayah gue berucap dengan suaranya yang makin lemas.
"Ayah dari kemarin mau kenalin kamu dulu sama orangnya. Tapi Ayah gak mau kamu dicap buruk sama mertua kamu karena kamu masih terlibat tersangka,mertua kamu itu teliti,dia bakal cari tahi semuanya tentang kamu, "Ucap Ayahnya sambil terbatuk-batuk.
"Ayah yakin kamu gak salah,kamu cari bukti secepatnya,"
"Tapi Elang masih muda Yah,"Ayah gue tiba-tiba langsung batuk kenceng. Gue jadi gak karuan. "Elang akan secepatnya cari bukti Yah,"ucap gue tegas. Ayah gue langsung tersenyum yang buat gue tenang.
Gue duduk disofa. Tangan kayak pengen buka tas. Gue coba buka. "Ini ada surat Dina yang dikasih Dino,"gue tanpa pikir panjang langsung buka dan baca surat itu. Gue tatap tulisannya RAPIH BANGET NJIR.
"Untuk kalian.
Maaf.
Maaf aku selalu menghindar dari kalian.
Aku ini penyakitan. Gak baik buat dijadikan teman.Aku mengidap bipolar.Aku kadang senyum bahagia kadang murung. Aku depresi semenjak melihat langsung kematian Ayah ku yang terbunuh oleh suruhan pesaing bisnisnya.
Aku sebenernya udah coba terapi tapi pengobatan psikis itu gak murah,aku pakai uang sendiri berobatnya.
Aku gak mau panjang lebar. Aku udah gak tahan,pikiran ku pusing gak karuan.
Aku ingin segera menusuk perutku dengan pisau yang aku beli diam-diam.
Bye!
Gak nyangka gue gak nyangka. Gue langsung searching bipolae itu apa.
Bipolar adalah jenis penyakit psikologi, ciri khususnya ada perubahan mood yang ekstrim dari depresi dan mania. Kalau kita punya sahabat yang sering menangis histeris setelah itu bisa ketawa gembira, nah bisa jadi dia mengidap penyakit ini.Perubahan mood swing bipolar sangat drastis. Saat dia senang (mania), penderitanya akan bersemangat atau antusias terhadap suatu hal. Namun, saat bad mood, bisa over depresi, pesimis, putus asa, bahkan sampai ingin bunuh diri (depresi). Saat kondisi ekstrim, penderita bisa mengalami delusi dan halusinasi. Coba ingat adegan Charlie saat ingin bunuh diri, dia mengingat kembali memori tantenya yang bikin Charlie depresi.
Gue ngeri bacanya gue ngeri serius. Gue langsung buru-buru masukin itu surat dan terdiam kaget.
Apdet maaf lamaa. Lahi sibuk hehe(:
KAMU SEDANG MEMBACA
kisah ELANG!
Teen FictionElang,namanya Elang,lelaki yang sudah kalian tebak dari namanya cukup membuat buluk kuduk merinding,dengan bayangan sikapnya yang begitu dingin dan tidak tersentuh. Tidak,disini sebaliknya, lelaki bernama Elang itu memiliki hati tulus,mudah bergaul...