CHAPTER 12

589 52 0
                                    

Sokcho, 2 Agustus 2017.

.
.
.
.

"Aku rasa dalam beberapa bulan kedepan kita akan santai,"  ucap Jimin dengan cengiran khasnya.

"Ya bulan yang selalu ditunggu-tunggu semua karyawan," tambah Joy.

"Dan sepertinya hari-hariku tambah bertambah bosan dan aku akan cepat mengantuk," sela Rosé dengan nada bicara seperti seseorang yang enggan untuk hidup.

"Kalau kau tiap hari mengantuk terus Ros."

"Ssttt laki-laki diam saja," balas Rosé.

TING!!

Sebuah bunyi cukup nyaring terdengar di dalam ruangan yang sepi. Dan sontak membuat dua kepala manusia berlawanan jenis menoleh ke arah sumber bunyi. Ponsel Rosé.

Iam author :
Halo apa kabar?


Senyuman lebar terukir di wajah gadis berpipi chubby ketika melihat seseorang yang ia rindukan mengirimi ia pesan.

Chaengmunk :
Hai, kau kemana saja??
tiba-tiba menghilang saja.

Iam author :
Aissh jawab dulu pertanyaanku 😂

Chaengmunk :
Mian aku terlalu kaget, karena tiba-tiba kau muncul setelah sekian lama.

Iam author :
Sepertinya aku selalu tiba-tiba yaa..
Tiba-tiba menghilang dan tiba-tiba muncul.
Jadi bagaimana kabarmu dan kabar disini?

Chaengmunk :
Kabarku baik-baik saja, tapi tidak untuk kabar disini.

Iam author :
Maksudmu tidak baik disini seperti apa?

Chaengmunk :
Sepi.😑

Iam author :
Coba tinggalkan komen berbau SARA atau rasis.

Chaengmunk :
Yow!!! apa kau mau membuatku terkena cyber bullying???????😡

Iam author :
Tapi ramai kan??🤣

Tanpa disadari dua sosok berlawanan jenis sejak tadi memperhatikan gadis berpipi chubby itu sedang senyum-senyum sendiri. Rasa penasaran yang amat besar pun menyelimuti dua orang tersebut.

"Hey hey Joy," bisik laki-laki disamping Joy sambil menggoyang-goyangkan sikunya ke arah lengan Joy yang kebetulan mereka duduk bersebelahan.

"Apa?" tanya Joy.

"Apa temanmu itu sudah gila?"

"Mana aku tahu, kenapa tak tanya sendiri?"

Jimin bersiap untuk berdiri dan bertanya kepada Rosé tapi tubuhnya tiba-tiba terduduk kembali karena ulah Joy yang dengan cepatnya menarik kembali baju Jimin dan membuat sang empu meringis kesakitan karena sikunya tepat mengenai sandaran kursi yang ia duduki.

"Aduh Joy! ada apa?"

"Oh maafkan aku, itu ide buruk jika kau bertanya."

Let It GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang