Sokcho, 5 Agustus 2017.
.
.
.
.Rosé pov.
El-27. Ternyata dia sudah mempunyai dua karya dan masing-masing mempunyai banyak chap, pasti seru jika punya banyak chapter seperti ini ditambah lagi aku tak perlu menunggu ia update.
Ditemani secangkir hot moccacino membuat suasana ini semakin tenang apalagi saat-saat seperti ini, tanpa ada banyak kerjaan dan yang pasti si tebar pesona itu tak ada disini. Oh indahnya hariku.
Dalam tahun-tahun sebelumnya aku menghabiskan waktuku hanya untuk bermain game dengan adik laki-laki ku, ya walaupun posisiku berada di kantor tak ada waktu ku yang tak akan ku gunakan untuk bermain game.
Setahun yang lalu aku memang tak begitu mengenal Jisoo, aku hanya tahu bahwa dia adalah sepupu dari temanku tidak lebih.Aku sangat antusias dengan cerita yang dibuat oleh El-27 mengingat betapa bosannya aku dengan semua cerita di aplikasi ini yang hampir semua tokoh laki-lakinya yang selalu perfect dan si tokoh perempuan yang miskin dan ceroboh. Aku berharap lebih dengan cerita yang dibuat oleh El-27.
Rosé pov end.
------
Berhari-hari Rosé membaca cerita yang berjudul REMEMBER karya El-27 tapi tak pernah sekalipun ia mencoba meninggalkan komentar toh ia juga beranggapan mungkin sang author tak akan membalas komennya.
Rosé benar-benar menyukai jalan cerita yang dibuat sang author, setiap hari selalu membaca setiap chap yang ditulis olehnya.From Jisoo oppa :
Apa kau sibuk nanti malam Rosè?Sebuah notif pesan masuk ke ponsel Rosè yang ternyata pesan dari Jisoo. Rosé hanya melihat sekilas tanpa niatan membalas pesannya karena jika Rosé terlanjur fokus pada kegiatannya ia akan mengabaikan yang lain. Salah satu kebiasaan buruknya.
Entah sudah berapa lama ia tenggelam dalam dunianya dan tanpa disadari seorang laki-laki masuk dan memperhatikan Rosé yang dari tadi sibuk dengan ponselnya.
"Aaahhhh... kenapa jadi seperti ini ceritanya?? aku sudah berharap mereka selalu bersama," gumam Rosé.
Seseorang yang tadi memperhatikan Rosé dibuat bingung dengan Rosé yang kadang senyum-senyum sendiri, kadang mendengus kesal dan sekarang lihatlah ia berbicara sendiri. Ia mengendikkan bahunya melihat temannya begitu miris.
Seseorang itu adalah Jimin yang tadi tidak sengaja melewati ruangan Rosé yang pintunya setengah terbuka. Ia lantas menghampirinya karena ia melihat Rosé tersenyum sendiri, ia khawatir akan keadaan temannya yang semakin hari semakin aneh.
"Sepertinya ia bertambah parah," gumam Jimin dan berlalu pergi.
Yang dibicarakan masih belum sadar dari kegiatannya malah semakin fokus membaca part demi part di ponselnya. Tangannya sangat terampil mengetik sebuah komentar yang ia tujukan kepada sang author.
Chaengmunk comment :
Cerita mu bagus author-nim, tapi kenapa kau tega membuatnya tak bersama?Rosé tak berharap komen pertamanya akan langsung direspon oleh sang author, mengingat ia sudah sangat tertinggal jauh membaca ceritanya.
-----
Rosé memasuki kamarnya dengan berlari-lari kecil ia sudah tak sabar untuk segera bermain dengan ponselnya. Melepas kaos kaki dan jaket dengan cepat dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sial dengan over time mendadak di kantornya membuat ia pulang lebih malam dari biasanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Go
RomanceApa kau percaya laki-laki dan perempuan bisa "murni" bersahabat tanpa adanya timbul rasa cinta diantara mereka? - Roséanne Park - Entah kenapa jika berurusan denganmu membuatku mudah cembur...