"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" - Namjoon
"A.. Apa maksudmu?" - Hoseok
"Aku akan menikah dengan orang pilihan orang tuaku" - Namjoon
"Tapi.. Tapi kau bilang kau.. Kau mencintaiku?" - Hoseok
"Ya. Aku memang mencintaimu. Tapi aku tidak bisa membantah orang tuaku.. Ku mohon mengertilah" - Namjoon
Setelah mendengar keputusan Namjoon Hoseok hanya bisa menangis. Dia tidak bisa memaksakan kehendak namjoon jika namjoon ingin mengakhiri hubungannya dengan hoseok maka hoseok hanya bisa menerimanya.
Hoseok menangis semakin keras. Ini sungguh sangat menyakitkan baginya, hoseok kira dia dan namjoon akan bersama selamanya tapi ternyata Tuhan tidak menghendakinya. Hoseok sangat mencintai seorang Kim Namjoon. Dia sudah terbiasa hidup dengan Namjoon disampingnya tapi sekarang namjoon akan meninggalkannya, lalu apa yang akan hoseok lakukan tanpa namjoon.
Melihat mantan kekasihnya menangis membuat namjoon tidak tega untuk meninggalkannya. Namjoon memeluk hoseok berharap hoseok berhenti menangis tapi ternyata pikirannya salah hoseok malah menangis semakin keras.
"Maafkan aku. Sungguh aku minta maaf hoseok-ah. Ku mohon berhentilah menangis kau membuatku tak tega untuk meninggalkanmu" ucap namjoon sambil mengusap kepala hoseok yang ada di dekapannya.
Tak ada jawaban dari Hoseok dia terus menangis dan memeluk namjoon semakin erat.
Namjoon diam dengan hoseok dipelukannya. 20 menit mereka terdiam dengan posisi itu sampai tangis hoseok mereda. Hoseok mulai melepaskan pelukannya dengan namjoon.
"Aku Minta maaf. Ku Mohon jangan menangis lagi" Ucap namjoon sambil menghapus air mata Hoseok.
"Malam sudah larut. Ayo ku antar kau pulang" lanjut namjoon dengan menggandeng tangan Hoseok.
.
.
.
.
.
Setelah 30 menit mereka akhirnya sampai didepan rumah hoseok. Hoseok turun dari dalam mobil dan diikuti dengan namjoon.
"Selamat Malam" Ucap Namjoon
"Selamat Malam dan terimakasih sudah mengantarku pulang" jawab Hoseok lalu menunduk sebentar dan masuk kedalam rumahnya yang terlihat sepi. Ya sepi Hoseok hanya tinggal sendirian di Seoul karena keluarganya berada di Gwangju.
Hoseok masuk kedalam rumahnya dan langsung mendudukan dirinya di sebuah sofa. Tak ada yang hoseok lakukan dia hanya diam memandang layar tv yang mati.
Sunyi. Lalu mulai terdengar isakan isakan kecil keluar dari mulut hoseok. Dari isakan isakan kecil itu akhirnya hoseok menangis lagi. Hoseok masih belum bisa menerima semua ini. Hoseok masih sangat mencintai Namjoon. Hoseok belum siap tanpa namjoon. Dia terus menangis sampai akhirnya tertidur di sofa itu.
.
.
.
.
.
.
Waktu sudah menunjukan pukul 08.00 pagi. Tapi Hoseok masih belum bangun. Biasanya hoseok adalah orang yang rajin. Dia selalu bangun bahkan sebelum matahari menunjukan dirinya. Tapi hari ini sangat berbeda dari biasanya. Hoseok masih setia memejamkan matanya sampai suara dering ponsel terdengar dan mengganggu tidurnya.
Dengan mata masih terpejam Hoseok mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"YAK JUNG HOSEOK KAU DIMANA?! APA KAU TIDAK BERANGKAT KERJA EOH?!" Teriak Yoongi. Sahabat dari hoseok
"berisik. Kau mengganggu tidurku" ucap hoseok lalu mematikan sambungan telpon itu
Tidak lama kemudian terdengar dering ponsel lagi dan dengan malas hoseok mengangkatnya.
"YAK! AKU BELUM SELESAI BICARA!!"
"Baiklah. Lanjutkan"
"Kau kenapa? Apa kau sakit?"
"Tidak. Aku baik baik saja. Aku hanya ingin tidur"
"Aku serius jung hoseok"
"Aku juga serius Min Yoongi"
"Aku akan kerumahmu nanti"
"Terserah"
Tut.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING [JUNGHOPE]
Fanfiction"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" - Namjoon "Tapi.. Tapi kau bilang kau.. Kau mencintaiku?" - Hoseok "Maafkan aku. Sungguh aku minta maaf hoseok-ah. Ku mohon berhentilah menangis kau membuatku tak tega untuk meninggalkanmu" - Namjoon "Jeon Jungkoo...