Tok tok tok
"Hoseok Hyung?". Panggil Jimin setelah sebelumnya mengetuk pintu rumah Hoseok.
Cklek
Pintu terbuka dari dalam dan menunjukan Hoseok yang tersenyum ke arah mereka.
"Kalian sudah sampai, masuklah". Ajaknya.
Jimin dan Taehyung masuk setelah Hoseok mempersilahkan mereka. "Maaf kami lama Hyung. Tadi kami pergi ke rumahnya Jungkook dulu". Beritahu Jimin.
Hoseok menatap mereka. "Dia ada di rumahnya?".
Jimin dan Taehyung menggeleng. "Tidak". Jawab mereka bersamaan.
"Ini semua salahku..". Hoseok mendudukan dirinya di sofa dan menundukan kepalanya.
Jimin dan Taehyung di buat Iba, merekapun duduk mengapit Hoseok di tengah - tengah mereka. "Jika boleh tau memangnya kalian bertengkar soal apa Hyung?". Tanya Taehyung menatap wajah Hoseok yang menunduk.
Hoseok tidak segera menjawab pertanyaan itu. Dia masih diam dengan kepala menunduk. "Hyung?". Panggil Jimin karena Hoseok tidak menjawab.
"Bisakah kalian menceritakan tentang keluarga Jungkook padaku?". Tanya Hoseok pelan. Jimin dan Taehyung saling memandang. "Apa itu alasan kalian bertengkar?". Tebak Jimin dan Hoseok mengangguk, walaupun terlihat sedikit ragu.
"Baiklah, kami bisa memberitahumu. Mungkin ini saatnya kau mengetahui tentang Jungkook".
Hoseok mengangkat kepalanya dan menatap Jimin. "Tapi dengan satu syarat".
"Apa syaratnya?".
"Kau tidak boleh memotong perkataan kami". Ujar Jimin mencubit hidung mancung Hoseok.
"Jika Jungkook mengetahuinya kau akan mati park". Sindir Taehyung dengan seringaian di bibirnya.
"Karena itu kau jangan beritahu dia dan Hyung, kau tidak usah khawatir lagi dengan Jungkook, dia pasti baik - baik saja".
"Bisakah kalian memulainya?".
"Hyung ini ternyata tidak sabaran. Baiklah aku mulai".
"Jungkook itu adalah anak satu - satunya dari pasangan Suami Istri yang menikah karena perjodohan bisnis. Waktu Ayah dan Ibu Jungkook masih muda orang tua mereka menjodohkan mereka karena perantara Bisnis. Sebenarnya Ayah dan Ibu Jungkook sudah menolak perjodohan itu karena memang mereka tidak saling mencintai. Tapi apa daya, pengaruh orang tua mereka sangat kuat pada Ayah dan Ibu Jungkook. Akhirnya dengan terpaksa mereka menikah. Tapi setelah pernikahan itu berlanjut, di antara mereka tidak ada satupun yang berusaha untuk membuka hati masing - masing. Setelah beberapa tahun menikah, akhirnya tersebar kabar bahwa Ibu Jungkook tengah mengandung. Tapi yang ku dengar dari Ibu, Ayah Jungkook bahkan tidak pernah menyentuh Sang Istri sedikitpun".
Hoseok membelalakan matanya mendengar itu. "Jadi Jungkook?".
"Hyung lupa dengan syaratnya?".
Hoseok menggeleng kemudian meminta maaf dan menyuruh Jimin melanjutkannya.
"Berbeda dengan yang Ayah Jungkook katakan, Ibu Jungkook malah terus mengatakan bahwa anak yang dia kandungnya adalah anak sang Suami. Tapi Ayah Jungkook tidak mempercayainya dan menginginkan tes DNA".
"Berbulan - bulan kemudian akhirnya Jungkook lahir, dan saat itu juga Ayah Jungkook melakukan tes DNA antara dirinya dan Jungkook".
"Dan apa yang terjadi? Ternyata tes DNA itu Positif. Itu artinya Jungkook adalah anak kandung mereka. Tapi ayah Jungkook kekeh dengan pendiriannya bahwa Jungkook bukan anaknya, ada yang salah dalam tes DNA itu. Ayah Jungkook menginginkan tes DNA lagi tapi Orang tua Ibu Jungkook menolaknya".
"Setelah Ibu Jungkook sembuh dari pasca kelahiran, dia menjadi wanita bengal. Suka ganti - ganti pasangan, tidur dengan pria lain dan pergi meninggalkan Jungkook yang masih bayi. Tidak cukup sampai di situ, Sang Suami yang mengetahui perilaku sang Istri menjadi semakin menaruh curiga bahwa Jungkook bukanlah anak kandungnya. Lalu tiba - tiba, Ayah Jungkook memilih untuk meninggalkan Korea dan pergi ke luar negri untuk mengurus perusahaan cabang milik orang tuanya, kembali meninggalkan Jungkook seperti sang Ibu". Jimin menghentikan ceritanya dan menatap Hoseok yang matanya sudah berkaca - kaca mendengar cerita Jimin. Taehyung sendiri sudah memeluk bahu Hoseok dari samping, berusaha menenangkan.
"Sejak kedua orang tuanya pergi Jungkook di rawat oleh Maid keluarganya. Kata ibuku bahkan Ayah Jungkook sempat berencana membuang Jungkook ke panti asuhan, tapi kembali itu di cegah oleh orang tua ayahnya Jungkook".
"Tapi walaupun begitu, Ayahnya Jungkook selalu mengirimnya uang tiap bulan untuk biaya hidup Jungkook di korea, walaupun dia tidak pernah bertemu Jungkook lagi sejak saat itu. Dia memilih menetap di luar negri, entahlah mungkin dia mempunyai keluarga baru di sana. Dan untuk Ibunya Jungkook tidak ada kabar lagi tentangnya, entah dia masih hidup atau tidak aku tidak mengetahuinya".
Tes
Air mata Hoseok mengalir membasahi pipinya. Sungguh, dia tidak menyangka hidup Jungkook semenyedihkan itu. Jika saja Hoseok tau lebih awal tentang hal ini dia pasti tidak akan mengatakan hal itu pada Jungkook. Dia benar - benar merasa bersalah sekarang.
"Hyung.. Jangan menangis..". Ujar Jimin menghapus air mata yang mengalir di kedua pipi Hoseok dengan jarinya, tapi itu percuma karena setiap air mata itu di hapus pasti ada juga yang kembali jatuh membasahi pipinya. Taehyung yang dari tadi memeluk Hoseok semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku.. Aku harus bertemu dengan Jungkook..". Isak Hoseok pada Jimin dan Taehyung.
"Ka.. Kalian.. Kalian harus membantuku mencarinya.. ".
"Tanpa kau mintapun kami akan membantumu Hyung".
"Jadi berhentilah menangis, ayo kita cari Jungkook".
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING [JUNGHOPE]
Fanfiction"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" - Namjoon "Tapi.. Tapi kau bilang kau.. Kau mencintaiku?" - Hoseok "Maafkan aku. Sungguh aku minta maaf hoseok-ah. Ku mohon berhentilah menangis kau membuatku tak tega untuk meninggalkanmu" - Namjoon "Jeon Jungkoo...