Hoseok keluar dari ruangan pimpinan devisinya. Dia baru saja di beri ceramahan pagi setelah tertangkap terlambat masuk kantor langsung oleh pimpinannya.
'Hancur sudah reputasi-ku'. Batin Hoseok dan mulai melangkahkan kakinya ke meja kerjanya dengan berusaha mati - matian terlihat biasa saja, padahal bagian belakang masih sedikit nyeri.
Tapi sayangnya usaha itu sia - sia jika Yoongi yang melihatnya. Dia menatap Hoseok curiga. Apalagi setelah Hoseok tidak sengaja merintih, membuat kecurigaan Yoongi semakin menjadi.
"Hoseok, kau kenapa?". Tanya Yoongi saat Hoseok sudah duduk di mejanya.
"Eoh?".
"Kau kenapa?". Ulang Yoongi.
"Kenapa apanya? Aku tidak apa - apa..". Ujarnya dengan senyum yang tidak biasa menurut Yoongi.
"Kau tidak pandai berbohong Jung Hoseok".
Hoseok cemberut. "Aku terpeleset di kamar mandi..".
"Dasar ceroboh". Ejek Yoongi.
"Sudahlah, berbicara denganmu membuat pinggangku semakin sakit. Cepat bekerja".
Drrt.. Drtt.. Drrt..
Baru saja akan mulai mengerjakan pekerjaannya tiba - tiba ponsel milik Jungkook yang dibawa Hoseok bergetar. Sebenarnya Hoseok enggan untuk membawa ponsel itu karena itu adalah benda pribadi Jungkook. tapi mau bagaimana lagi, Jungkook memaksa dan sangat sulit menolak paksaan Jungkook.
Jungkook bilang Hoseok butuh ponsel agar Jungkook bisa menghubunginya. Lalu Jungkook akan menghubunginya pakai apa jika ponselnya saja ada padanya. Pikir Hoseok.
Taetae Calling
"Taehyung?". Gumam Hoseok Pelan setelah melihat siapa yang menghubunginya.
'haruskah aku menjawabnya?'. Bimbang Hoseok. Tapi kemudian dia menjawab panggilan itu.
"Hei Jeon, Apa kau bolos? Kenapa tidak mengajak kami? Kau sangat sangat tidak seru!"
"Ya benar! Kau tidak seru!!".
Belum sempat Hoseok menyapa, tapi orang di sebrang line yang ternyata adalah Taehyung lebih dulu berbicara. Hoseok bahkan sempat mendengar suara Jimin tadi.
"Yeobseo.. In-"
"Tunggu! Jeon kenapa suaramu berubah?".
"Tae i-"
"JIM! SUARA JUNGKOOK BERUBAH!!".
"Berubah bagaimana?"
"Suaranya seperti bukan suara Jungkook! Coba kau dengarkan!".
"Jungkook?". panggil Jimin.
"A.. Jimin ini ak-"
"Tuh! Kau dengar! Suara Jungkook berubah!"
"Idiot! Itu bukan suara Jungkook!! Yeobseo?".
"Yeobseo.. Jimin ini aku Hoseok.. ". Jelas Hoseok akhirnya setelah dari tadi perkataannya selalu di potong. Beruntung Hoseok termasuk orang yang sabar.
"Hoseok Hyung? Ini kau?".
"Ne, ini aku Hoseok".
"Ini Hoseok Hyung bodoh!". Ujar Jimin pada Taehyung.
"Ehh? Hoseok Hyung? Tapi tadi aku menelpon ke nomornya Jungkook". Ujar Taehyung yang dapat dengan jelas di dengar Hoseok.
"Ponselnya ada padaku. Tadi aku ingin memberitahumu, tapi kau terus memotong perkataanku". Jelas Hoseok.
"Eheehee.. Maaf Hyung.. ".
"Ne, gwaenchana. Soal Jungkook, apa dia masih belum sampai di sekolah? Dia berangkat sedikit terlambat tadi".
"Benarkah? Kalau begitu kami akan menunggunya". Itu Jimin yang berbicara.
"Eumm.. Jimin-ah.. Ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu, ini.. Tentang Jungkook". Ucapnya sedikit ragu.
"Hyung ingin bertanya apa? Tanyakan saja". Jawab Jimin.
"Hanya Jimin? Aku tidak?". Tambah Taehyung, dari suaranya terdengar sedang merajuk.
"Maaf, ku kira kau tidak mendengarkan. Aku ingin menanyakan sesuatu pada kalian berdua. Tapi tidak sekarang, bagaimana kalau kita membuat janji? Tapi jangan sampai Jungkook tau. Aku.. Tidak enak.. ".
"Janji? Kapan? Dan soal Jungkook Hyung tenang saja. Kami tidak akan memberitahukannya, benarkan Tae?".
"Benar. hyung tenang saja".
"Terimakasih. Nanti aku hubungi lagi, sekarang aku harus bekerja. Sampai jumpa". Panggilan terputus setelahnya.
Hoseok menyimpan ponselnya di atas meja dan mulai mengerjakan pekerjaannya.
.
.
.
"Menurutmu apa yang akan di tanyakan Hoseok Hyung pada kita?". Taehyung melirik Jimin.
"Entahlah, ku rasa itu sesuatu yang penting". Jawabnya.
.
.
"Kita lanjutkan materi ini di pertemuan kita berikutnya, jangan lupa pelajari di rumah". Ucap Kim Ssaem mengakhiri sesi pembelajaran.
"Ne. Ssaem". Sahut semua murid di kelas itu kecuali Jungkook, Jimin dan Taehyung.
"Selanjutnya giliran Lee Ssaem yang mengajarkan? Dia tidak masuk, tapi kalian mendapatkan tugas darinya". Beberapa murid ada yang mengeluh saat mendengar kata tugas. Padahal gurunya tidak masuk. Kenapa tugasnya harus masuk. Tidak adil. Pikir mereka.
"Ketua Murid silahkan ambil tugas itu di meja Lee Ssaem. Kerjakan sekarang dan kumpulkan kembali di mejanya". Kim Ssaem kemudian pergi dari kelas itu.
Jungkook yang dari awal pelajaran dimulai merebahkan kepalanya di meja mulai duduk tegak. Matanya sayu dan wajahnya kusut, terlihat jelas dia baru bangun tidur. Tapi itu tidak menghilangkan kadar ketampanannya sedikitpun.
"Ayo pergi". Ajaknya pada kedua sahabatnya.
Jungkook berdiri dan menenteng tasnya di ikuti kedua sahabatnya di belakang.
"Kalian mau kemana? Kita ada tugas". Seru salah satu murid yang menjabat sebagai wakil ketua murid.
Jungkook meliriknya. "kerjakan tugasku aku akan melanjutkan tidurku". Lalu pergi tanpa mau mendengar protesan dari murid itu.
"Jangan lupa tugas kami juga, pay pay". Ujar Taehyung sambil merangkul Jimin dan pergi mengikuti Jungkook.
"Kita mau kemana?". Tanya Jimin pada Jungkook.
"Rooftop?". Taehyung melirik Jungkook.
"Ruang exschool dance, aku membawa kuncinya". Putus Jungkook. Merekapun pergi ke ruang exschool dance yang memang tidak jauh dari kelas mereka.
Jungkook, Jimin dan Taehyung adalah anggota exschool dance, salah satu dari mereka memang bukan seorang ketua. Tapi Jungkook memegang satu kunci cadangannya. Alasannya karena Jungkook ingin.
Mereka masuk ke dalam ruangan itu dan menguncinya dari dalam. Jungkook lalu membaringkan tubuhnya di ujung ruangan dan mulai melanjutkan tidurnya.
Sedangkan Jimin, dia memilih untuk melatih tariannya dan Taehyung menyibukan diri dengan ponselnya di pojokan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING [JUNGHOPE]
Fanfiction"Aku ingin mengakhiri hubungan ini" - Namjoon "Tapi.. Tapi kau bilang kau.. Kau mencintaiku?" - Hoseok "Maafkan aku. Sungguh aku minta maaf hoseok-ah. Ku mohon berhentilah menangis kau membuatku tak tega untuk meninggalkanmu" - Namjoon "Jeon Jungkoo...