Aku melihatnya duduk di bangku pojok dekat Bibi Oh menuangkan sup nya. Sudah ada 6 makanan yang mengepul di hadapannya. Ujung rambutnya yang terlepas dari ikatan sedikit basah. Tangannya menangkup sejajar dada dengan sumpit yang ia gigiti ujungnya. Pipi dan ujung hidungnya memerah. Apakah dia kemari saat hujan lebat tadi? Jika iya, maka terkutuklah kau, Park Jimin.
"Jadi, apa kau sudah mendapatkan kabar dari nya?" tanyaku seketika menarik kursi dihadapannya.
"Ah, Kim Taehyung" dapat kulihat dia sedikit tersentak melihatku.
"Kau melamunkan Jimin?"
"Tidak, dia sudah menelponku. Aku hanya sedang berdoa untukmu tadi, kupikir perjalanan dari kantormu kemari hanya akan memakan 10 menit. Tapi ini sudah 30 menit sejak aku menelponmu. Jadi aku berdoa agar tidak terjadi sesuatu yang buruk padamu." dia tersenyum bodoh, persis seperti Jimin.
"Tch, bukankah tadi kau mengatakan untuk tidak mengebut? Dan aku mampir mengisi bensin tadi. Aku tau, setelah ini aku harus mengantarmu kembali ke kandangmu yang cukup jauh itu, kan?"
"Hei, sudah kukatakan itu bukan kandang! Kau membuatku terlihat seperti babi kalau begitu." Dia memberenggut. Alisnya bertaut, bibirnya sedikit maju. Lagi-lagi persis seperti Jimin ketika merajuk.
"Kau tak ingin aku menyebut tempat tinggalmu sebagai kandang, tapi kau memesan 6 menu hanya untuk 2 orang. Kau harus belajar untuk konsisten, Kang."
"Tidak bisakah kau diam dan memakan sup kepitingmu saja, Kim?" aku terkekeh, dan menyendok sup kepiting panas di hadapanku.
Sup kepiting, inilah Kang Seulgi. Dia selalu mengingat dengan baik apa yang orang itu suka dan tidak suka. Dia selalu mengamati sekitarnya dengan sangat baik. Hanya beberapa kali aku dan Seulgi makan bersama. Seafood. Dia tidak pernah bisa mengajak Jimin kemari, karena kekasihnya itu bukan penikmat seafood. Pernah sekali waktu itu, dan Jimin melipir membeli tteokpokki di seberang jalan. 'Aku tidak ingin menyiksanya dengan mengajaknya kemari' ucap Seulgi saat itu.
Park Jimin bukan penikmat seafood, bukan berarti dia tidak menyukainya. Tapi keadaanlah yang membuatnya tidak bisa menikmati seafood. Tubuhnya akan terasa gatal dan panas setalah mengicip mereka barang sesuap saja. Dan akulah yang akan kembali di repotkan.
Kenapa bukan Hoseok ataupun Jungkook? Tentu saja karena Hoseok akan merespon dengan panik, dan Jungkook, Jimin takut dirawat olehnya. Jungkook suka bereksperimen dengan obat-obatan. Keinginan yang tak sampai untuk menjadi dokter katanya. Berbekal sedikit pengetahuan dari ayahnya yang bekerja di bidang farmasi, Jungkook selalu menerapkan ilmu cocoklogi obat-obatan terhadap alergi Jimin. Dan berakhirlah Park Jimin yang hanya mau dirawat olehku.
"Bagaimana persiapanmu untuk besok?" tanyanya disela aktifitasnya membuka cangkang kerang goreng mentega yang tertutup sangat rapat. Dia pasti sangat menikmatinya. Lihatlah, sudut-sudut bibirnya banyak bekas bumbu. Tangannya belepotan. Kang Seulgi dan makanan adalah hal terbaik yang perlu kau lihat ketika lapar. Dia akan membuatmu merasa kenyang.
"Apa Jimin yang mengatakannya?"
"Tentu saja, aku sudah menyiapkan hal apa saja yang ingin kuminta darimu jika kau berhasil dipromosikan besok."
"Jangan terlalu berharap, sainganku sekelas Lee Taemin."
"Hei, kau pasti bisa. Jangan kehilangan kepercayaan diri seperti itu. Itu membuatmu tampak menyedihkan. Kim Taehyung pemegang IPK tertinggi se-angkatan Teknik Sipil Seoul University, itu yang harus kau ingat." matanya menajam.
Sial,
Dia menepuk pundakku,
dengan tangan penuh sisa bumbu kerang goreng mentega nya.
"Baiklah, terimakasih dukungannya, Kang. Tapi, bisa kau singkirkan tangan amismu itu dari pundakku?"
"Owh.. hehe. Ayo pulang. Kau bayar bagianmu, dan aku bayar bagianku."
Yah. Seulgi adalah Seulgi.
Perhitungan.
Bahkan seharusnya dia mentratirku karena aku akan mengantarnya pulang setelah ini.
***
21.10
Mobil Jimin sudah terpakir rapi di garasi depan ketika aku baru saja membuka helm ku. "Aku pulang." Ucapku begitu melepas sepatu dan meletakkannya di rak samping teras depan.
"Oh, kau baru pulang, Taehyung-ah?"
Kulihat dia keluar dari kamar mandi, menggosok-gosok kepalanya dengan handuk kecil. Habis mandi, sepertinya.
"Hmm, setelah berkencan dengan kekasihmu di Kedai Seafood Bibi Oh."
Kududukkan tubuhku di samping Jungkook yang sedang memainkan ekor Yeontan yang sedang tertidur di sofa.
"Jangan mengganggunya, Jungkook-ah. Dia akan menggigitmu jika dia sampai terbangun."
"Hei Jeon Jungkook, bukankah sudah kukatakan untuk tidak membuang bungkus permenmu di lantai. Kenapa kau begitu jorok!" helaan nafas besar terdengar darinya begitu keluar dari kamar.
"Dan Tehyung, langsung letakkan kaos kaki yang habis kau pakai di keranjang kotor. Itu sangat menjijikkan jika kau meletakkannya di meja tengah."
Itu Hoseok, dia akan selalu mengomel jika tentang kebersihan. Aku bersyukur memiliki dia di rumah ini. Setidaknya, rumah sewa ini tidak benar-benar menjadi 'kandang babi' jika ada dia. Hoseok menggerutu sambil berjalan ke arah sofa yang kududuki. Melewati kamar mandi dan "Astaga Park Jimin! Sudah berapa kali kuingatkan untuk tidak keluar kamar mandi sebelum kau mengeringkan tubuhmu. Lihatlah airnya menggenang disini!"
"Ehehe, maaf, Hoseok-ah. Aku tidak akan mengulanginya." Lagi, Jimin berkata seperti itu lagi, lalu berjalan menuju dapur.
"Jangan berjalan-jalan dalam kondisi basah seperti itu, Park Jimin. Kau akan membuat seluruh lantai menjadi licin !" Suara Hoseok meninggi, dia mengacak rambutnya asal. Cukup kesal dengan kebiasaan kami yang menyalahi prinsip hidupnya yang serba bersih.
Holy Hoseok.
Seperti itu kami menyebutnya.
Jimin tertawa kencang dan segera melompat ke atas sofa.
"Jadi, apakah berkencan dengan kekasih temanmu menyenangkan, Tae?"
"Menyenangkan karena itu adalah Kedai Bibi Oh." Jawabku.
"Lihat, apa yang dia lakukan pada temanmu ini."Ucapku sembari menunjukkan baju di bagian pundak kananku yang sudah kecoklatan.
Jimin mengendusnya. Seperti Yeontan.
"Ah, kerang goreng mentega. Kang Seulgi, dia memang kekasihku." Tawanya makin kencang. Dia terpingkal hingga menggelinding ke lantai.
Kutinggalkan dia menuju kamar. Dan segara mandi untuk menghilangkan amis kerang goreng mentaga Bibi Oh dari tubuhku.
Park Jimin dan Kang Seulgi.
Mereka cocok, sama persis.
Please wait for the next part :)
Kasihan Hoseok :')
Konflik belum terjadi yah
Please comment dan vote, biar sama-sama belajar :)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SOMEONE
RomanceMereka bilang, jika kau mencintai seseorang kau akan membuka hatimu. Mereka bilang, jika kau mencintai seseorang kau akan membuat ruang untuknya. Dan ya, aku akan mengatakannya. Jika kau mencintai seseorang dan kau tidak merasa takut kehilangan di...