Bagian 15 - Sharing n' Caring

212 46 5
                                    

"Jadi, kau mau kemana setelah ini?" tanya Taehyung selepas kepergian Jimin.

"Entahlah, aku tidak ada rencana."

"Kau tidak pergi ke kantormu?"

"Aku mendapatkan cuti haidku hari ini. Kau bisa mengembalikanku ke kendang saja." Taehyung terkekeh mendengar jawaban Seulgi. Biasanya gadis itu akan marah jika Taehyung menyebut rumah sewanya sebagai kendang. Tapi lihatlah sepertinya dia sudah terbiasa dengan itu.

"Baiklah, bagaimana jika kau ikut aku ke kantor dulu mengambil barang. Setelah itu aku akan mengantarmu pulang."

***

Setibanya di kantor Taehyung, aku menunggu di lobby sementara Taehyung mengemasi barangnya di lantai 3. Kondisi lobby cukup ramai mengingat ini jam pulang kantor. Suasananya tak jauh berbeda dengan kantor tempatku bekerja. Kumainkan ponselku sembari menunggu Taehyung turun hingga kurasakan seseorang duduk di sofa sampingku. Kutolehkan kepalaku ke sisi kanan dan kulihat seorang wanita yang juga sedang sibuk dengan ponselnya. Pandangan kami bertemu ketika dia juga menolehkan kepalanya ke arahku. Sesaat aku tertegun, dia sangat cantik. Rambutnya hitam sepunggung. Dibiarkan tergerai dengan cukup ikal dibagian ujungnya. Wajahnya dipoles make up natural dengan lipcream berwarna pink muda yang senada dengan rok selutut yang dikenakannya. Dia nyaris tanpa cela jika tatapan matanya tidak sedingin itu. Dia berdekham dan membuyarkan lamunanku. Aku hanya tersenyum kikuk saat dia sedikit membungkuk sopan kearahku.

"Kau sedang menunggu seseorang?" tanyanya. Suaranya sungguh lembut dan kecil. Sangat feminin, sesuai dengan penampilannya. Seketika aku melihat kearah jeans ku yang sedikit robek dibagian lutut, hah, benar-benar berbanding terbalik dengannya.

"Ah, iya." Jawabku canggung.

"Siapa? Mungkin aku mengenalnya." Tanyanya lagi.

"Kim Taehyung, dari Departemen Pengembangan."

"Ah, Kim Taehyung. Sepertinya kau harus menunggunya cukup lama. Kenalkan, aku Bae Joohyun, dari departemen yang sama dengan Taehyung." Dia mengulurkan tangannya kearahku.

"Kang Seulgi." Kusambut uluran tangannya yang mengajakku berkenalan. Sepertinya dia cukup ramah, tidak sedingin yang kukira.

"Ah, apa Taehyung sedang ada urusan didalam?" tanyaku.

"Sebenarnya tidak, karena ini sudah jam pulang kantor. Tapi sepertinya ada kendala dengan proyek yang dikerjakannya. Kau tau kan tentang underpass di Myeong-dong itu?" kuanggukkan kepalaku sebagai jawaban.

"Aku tergabung dalam proyek yang sama dengannya, dan tadi rekan kami memanggilnya. Dia menutup pintu ruangannya, jadi aku tidak tau apa yang mereka bicarakan di dalam. Tapi sepertinya itu cukup serius."

"Ah, begitu." Jawabku sekenanya. Ponselku menyala, dan ada pesan masuk dari Taehyung yang mengatakan bahwa dia akan selesai setengah jam lagi.

"Apa kau akan menunggunya, Kang Seulgi-ssi? Ini sudah hampir malam." 

"Ya, aku akan menunggunya. Dia bilang akan selesai setengah jam lagi"

"Kalau begitu aku akan menemanimu. Lobby sangat sepi jika sudah malam." Tawarnya.

"Ah, tidak perlu repot-repot, Joohyun-ssi."

"Tak apa, aku juga tidak ada keperluan setelah ini." Dan setelah itu pun kami banyak mengobrol. Dia memintaku memanggilnya eonnie karena ternyata dia 3 tahun lebih tua dariku dan sudah lebih dulu bekerja disini sebelum Taehyung. Dia benar-benar orang yang ramah, tatapannya yang dingin seringkali membuat orang lain salah menilainya sebagai orang tak bersahabat. Menyenangkan mengobrol dengannya hingga tanpa kusadari Taehyung sudah berdiri didepanku.

LOVE SOMEONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang