2 - Jantung, Normal lah!

61 13 11
                                    

"Berisik" ucap Kelvin dingin.
Lalu, Zahra pun tertunduk dengan penuturan Kelvin. Kelvin jahat, untung gue sayang, pikirnya.

***


Pelajaran pun telah berlalu, karena memang sudah waktunya istirahat kedua dan waktunya shalat Dzuhur bagi yang muslim.

"Fin, sholat yok!" ajak Zahra.

"Gue lagi halangan, Zah" jawab Refina dengan santai.

"Memang hal apa yang ngalangin lo?"

"Lo tuh bego atau gimana sih!"

"Nggak tau tuh"

"Gue lagi haid, Zahra!" kesal Refina seraya menyubit hidung mancung Zahra.

"Ish, sakit!" ringis Zahra. Sedangkan yang menyubit hanya tertawa melihat betapa merahnya hidung Zahra.

"Yaudah, gue ke masjid dulu" ucap Zahra lalu melambaikan tangan dan lambaian itu dibalas oleh Refina.

***

"Ranel, gue boleh minta tolong gak?" tanya Zahra kepada anak cewek yang rambutnya dikuncir kuda itu.

"Boleh, dua ribu." balasnya.

"Pake bayar segala! Ni tolong pegangin kaca mata gue. Jangan sampe rusak atau lecet!" ucapnya seraya memberi kacamata hitam itu kpd Ranel.

"Iya iya" jawab Ranel malas.

Setelah Zahra berwudhu, Zahra dan Ranel pun pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat.

Tiba-tiba,

BUGH

"Apa apaan sih lo!" kata pria itu kepada orang yang menabraknya dengan sedikit berteriak.

Ya, Zahra mengenali pria itu. Pria itu adalah Kelvin. Saat Kelvin lewat, ada seorang pria yang sepertinya sedang terburu buru lalu menabrak Kelvin hingga Kelvin terdorong begitu saja dan menabrak bahu Zahra. Mengapa mereka bisa bertubrukan? Karena tempat wudhu perempuan dan laki-laki bersebelahan. Dan koridor untuk memasuki masjid satu jalan. Jadi, jangan heran jika perempuan dan laki-laki berlalu lalang bersamaan.

"Yaampun, wudhu gue batal dong!" batin Zahra dengan posisi memegangi tembok karena dirinya sempat terdorong juga.

Ranel yang melihat itu pun langsung membantu Zahra dan menyuruh Zahra untuk cepat-cepat berwudhu lagi, karena terdengar suara komad dari masjid.

Sedangkan Kelvin? Kelvin hanya diam tak bergeming.

"Sana wudhu lagi Zah. Lo juga Vin! Keburu mulai nanti sholatnya. Bodo ah gue duluan" ucap Ranel tergesa-gesa seraya meninggalkan Zahra yang masih menstabilkan jantungnya karena kedua kalinya ia ditubruk orang yang disukainya.

"Makanya kalo jalan liat-liat!" sinis Kelvin.

"L-lah, kok elo yang nyalahin g-gue?"

"Iyalah. Lu biasa pake kacamata kan? Nah sekarang kan lo kagak pake kacamata, jadi siapa tau mata lo picek" lalu Kelvin pergi begitu saja.

"Sial, gue lupa kalo kaca mata gue masih dipegang Ranel. Tapi, tumben bener itu si Kelvin ngomong sepanjang itu sama gue? Lah, mana dia pake nyalahin lagi! Memang sih kita berdua kagak salah, tapi yang salah orang yang tadi nubruk Kelvin!" oceh Zahra pada diri sendiri, sampai lupa kalau ia harus berwudhu lagi.

"Astaghfirullah gue lupa buat wudhu!" kata Zahra seraya lari untuk ke tempat wudhu.

Saat Zahra tiba di masjid, rupanya sholat sudah selesai. Dan masjid pun hanya ditinggali beberapa orang saja yang masih melakukan dzikir.

AZZAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang