9 - Pernyataan Gevan

43 10 16
                                    

Jangan lupa vomment💜

Pada saat ingin mengoper bola pada Arka, namun bola itu melesat terlalu jauh, hingga—

"ADUH!"

***

Happy Reading!❤

"ADUH!" ringis Bu Jea saat kepalanya tak sengaja beradu dengan bola basket yang dilempar Gevan. "SIAPA YANG LEMPAR?!" teriak Bu Jea sambil menunjukan bola basket itu.

Semua mata pun tertuju kepada Gevan, sang ketua OSIS. Mengisyaratkan bahwa ialah yang telah melakukan hal tadi.

Bu Jea pun menghampiri Gevan dengan amarah yang sudah meletup letup.

"Kamu yang lempar ini?" tanya Bu Jea sedikit membentak.

"I-iya bu. Saya minta maaf" jawab Gevan sambil menunduk.

"Kenapa bisa kena saya?" nada bicara Bu Jea mulai merendah.

"Tadinya saya mau lempar ke Arka, tapi bolanya melesat terlalu jauh, Bu"

"Yasudah. Karena kamu jujur, sopan, dan tampan, saya maafkan" kata Bu Jea lalu dibalas sorakan anak-anak yang berada di lapangan.

"Iya. Terimakasih, Bu" jawab Gevan lalu mengambil bola basketnya lagi.

"Edan! Ternyata gak cuma gue doang yang terpesona ama kegantengan Gevan" bisik Ranel pada teman disebelahnya, Syila.

"Gantengan juga Kelvin" ucap Syila dengan sinis.

"Kelvin nakal tapi" miris Ranel.

"Kalian ngomongin apa, sih?" tanya Bella yang kebetulan ada di dekat mereka. "Tadi Bella denger, ada nama Kelvin disebut" sambungnya.

"Iya kita ngomongin mereka. Mereka ganteng ya. Makin bersyukur gue karena Tuhan udah nyiptain makhluk setampan mereka" puji Syila sambil melihat Gevan yang berkeringat saat bermain basket.

Gevan dan Kelvin adalah salah satu siswa most wanted di SMP Pelita Budi. Gevan dan Kelvin sangat tampan. Tubuhnya yang body goals dan memang sesuai untuk anak seusia mereka, alis tebal, dan hidung mancung. Mereka memilikinya. Namun bedanya, Gevan berkacamata sedangkan Kelvin tidak, dan juga Gevan anak yang baik dan pintar, sedangkan Kelvin nakal dan bisa dibilang tidak terlalu pintar kecuali pelajaran Matematika. Jika soal hitung-menghitung, Kelvin jagonya, deh.

"Kalian ini ada-ada aja! Gantengan juga Fa—" ucapan Bella terpotong saat tangannya ditarik oleh Zahra.

"Kampret! Lo kenapa malah ngobrol? Bukannya bantuin kita" dengus Zahra.

"Itu mereka lagi ngomongin Gevan sama Kelvin"

Mata Zahra membelalak lebar. Jika ada hal mengenai Kelvin, sudah pasti ia auto kepo dengan hal-hal yang menyangkut Kelvin.

"Mereka ngomongin apa?"

"Cuma bilang kalo Kelvin sama Gevan ganteng"

"Iyalah, kan cowok" jawab Zahra santai. Berusaha menutupi aura cemburu pada dirinya.

Bella pun hanya ber-oh-ria dan melanjutkan pekerjaannya.

***

"Jajan kuy!" ajak Refina pada kedua temannya.

Lalu mereka pun pergi keluar kelas untuk menuju kantin.

"Zah, gue mau ngomong" ucap Kelvin yang berdiri di ambang pintu untuk mencegat mereka.

"Mau ngomong soal apa?" tanya Zahra gugup.

"Suruh temen-temen lo ke pergi dulu"

"Iya, dah, yang mau ngedate. Awas aja kepergok Dispatch kayak hubungan Jihyo sama Kang Daniel" balas Bella sambil tertawa lalu pergi dengan Refina.

AZZAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang