Budayakan vomment💯
Karena jika lapak ini tanpa komenan kalian, hanya akan menjadi lapak garing. Vomment dari kalian juga salah satu penyemangat bagi author buat update lagi❤"Buat lo" ucap Kelvin saat berhenti disamping meja Zahra seraya menyodorkan satu gelas es jeruk.
***
Happy Reading!❤
Ada gerangan apa seorang Kelvin menyapa seorang Zahra yang menurutnya tidak penting itu? Bukan hanya menyapa, tetapi ia juga memberikan minuman kesukan Zahra.
Disisi lain, Zahra juga sangat senang bagaikan diberi tiga tiket keliling Eropa walaupun nyatanya ia hanya diberi segelas es jeruk kesukaannya. Memang perlakuan yang manis.
"Lo suka es jeruk, kan?" kata Kelvin.
Zahra yang sedari tadi bengong langsung menjawab pertanyaan Kelvin dengan terbata-bata.
"T-tau d-dari mana?""Nggak perlu tau. Ambil aja" jawab Kelvin lalu pergi ke mejanya.
"Makasih" gumam Zahra pelan.
***
"BUSET, LO, ZAH!" seru Refina dengan mata berbinar. "Bisa juga lo taklukin hati Kelvin!" sambungnya.
"Padahal gue nggak nunjukin gerak-gerik apapun yang seakan-akan gue suka sama dia" jawab Zahra sambil terkekeh.
Ia merasa sangat tersentuh dengan perlakuan Kelvin tadi. Dan juga saat dia dibonceng pun Zahra masih menyimpan kenangan itu di memorinya.
Mengapa Kelvin begitu perhatian?"Biarin, dah! Yang penting si dia kayaknya udah mulai bales perasaan lo"
Zahra yang mendengar itupun hanya tersenyum kecil.
"Emangnya ada apa sih?" tanya Bella.
Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya. Mengenai perasaan Zahra, hanya Refina lah yang tau. Sebetulnya Zahra juga ingin memberi tahu Bella, tapi rasanya akan seperti menyaring air, sia-sia. Karena Bella tidak akan mengerti dan jika ia mengerti justru malah akan tak sengaja membocorkannya.
"Lo nggak tau, ya?" tanya Refina dengan wajah sebal.
"No" jawab Bella dengan logat seperti orang Inggris.
"Pokoknya nanti juga lo tau, Bel" jawab Zahra lalu menyeruput es jeruk yang diberi Kelvin tadi.
Saat ingin meminum es nya, tapi sialnya bel masuk sudah mendahului. Jadi terpaksa Zahra menyimpan es itu di tempat khusus botol minum disamping tasnya. Padahal tadi Zahra tidak ke kantin dan tidak meminum es yang sudah dianggap sebagai kekasihnya itu.
"Mau, dong" seru Bella seraya merebut es milik Zahra.
Zahra merebut es tersebut lalu menyeruputnya cepat.
"Nggak boleh!""Pelit!" kesal Bella lalu sambil memanyunkan bibirnya.
"So imut lo kayak hidung babi" ucap Zahra dan diikuti gelak tawa Refina.
"Ih kasar!" kesal Bella sambil menghentak-hentakan kakinya seperti anak kecil.
"Kakak gue lama banget, sih, jemputnya" gumam Refina seraya melihat jam tangan pink yang melingkar di tangan kirinya.
"Tau, nih. Kita sampe nunda buat pesen ojek online" keluh Zahra.
Ya. Mereka bertiga sekarang sedang di depan gerbang sekolah untuk menunggu kakak Refina menjemput. Karena Refina tidak ingin menunggu sendirian, maka ia meminta Zahra dan Bella untuk menemaninya sampai kakaknya datang. Padahal Zahra dan Bella bisa saja sih meninggalkan Refina, karena mereka kan pulang dengan abang ojek online yang selalu memberinya helm couple.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZZAVIN
Teen FictionKisah seorang gadis bernama Azzahra yang hidupnya dipenuhi oleh teka teki cinta. Suatu saat Azzahra menyukai seorang lelaki dan lelaki itu menyatakan cinta untuknya. Tetapi, Azzahra tidak yakin dengan perasaan sang kekasih terhadapnya. Akankah hubun...