12 - Yolanda

40 6 7
                                    

Budayakan vomment💯
Karena jika lapak ini tanpa komenan kalian, hanya akan menjadi lapak garing. Vomment dari kalian juga salah satu penyemangat bagi author biar rajin update ❤
.
.
.
.
.

"Annyeong haseyo! Yolan imnida" seru Yolan sambil mengulurkan tangannya sebagai tanda ingin berkenalan. (Halo! Nama saya Yolan)

***

Happy Reading!❤

Zahra, Refina, dan Bella melongo saat mendengar plus melihat senyum percaya diri Yolan. Yolan memperkenalkan diri menggunakan bahasa Korea? Itulah yang membuat Zahra menjadi yakin kalau wanita yang satu mobil dengannya ini adalah kakak dari seorang Kelvin. Menyadari hal ini, Zahra tersenyum simpul.

"Loh, kok, pada diem begini?" sambung Yolan sambil menatap mereka bergantian.

Zahra, Bella, dan Refina pun langsung gelagapan dan terkekeh.

"Hehehe" tawa kaku Bella.

"Aku Azzahra. Panggil aja Zahra" jawab Zahra sembari menerima uluran tangan Yolan. "Jodohnya Jimin" sambungnya percaya diri.

"Jimin hak paten Bella, tau!" elak Bella. Zahra yang mendengar itupun hanya mendengus. Selalu saja berebut bias/idola.

"Jadi nama kalian Zahra sama Bella?" tanya Yolan sambil menatap mereka berdua.

Zahra dan Bella hanya manggut-manggut sebagai tanda jawaban.

"Ekhm" dehem Refina karena menganggap dirinya sedari tadi seperti angin, ada tetapi tidak terlihat.

Yolan menoleh ke arah suara lalu terkekeh.
"Maaf, aku kira kamu nggak ada. Namamu?"

"Refina Tatiana adiknya Refino Tatyono" balas Refina sambil melirik ke arah Fino yang sedang menyetir.

Yolan terkejut. Namanya seperti orang kembar. Namun, tak lama ia tersadar dan berdehem agar nada bicara dan raut wajahnya biasa saja. Padahal aslinya, ia bisa saja lebih heboh dibanding Fino yang joget di atas panggung kala lagu Ayu Tingting di nyanyikan.

"Oh, kamu adiknya. Aku kira Fino punya kembaran, loh!"

"Kenapa lo ngira gitu, Yol?" itu suara Fino.

"Waktu itu aku nggak sengaja liat kertas biodata kamu, No. Aku liat ada nama Refina gitu di daftar jumlah bersaudara. Kupikir kamu punya saudara kembar"

"Kita cuma adik kakak, kok. Terpaut 4 tahunan, lah" jawab Refina.

"Lagian lo punya nama, kok, nyamain mulu" cibir Fino kepada Refina.

Refina yang duduk tepat dibelakang Fino pun memajukan kepalanya untuk membisikkan sesuatu.
"TANYA AJA SAMA EMAKMU!" teriak Refina tepat di telinga Fino.

Fino yang mendapat teriakan itupun meringis karena gendang telinganya berdengung. Tak lama, ia berucap.
"Emak gue, emak lo juga kali!"

Zahra, Refina, dan Yolan sontak tertawa melihat peristiwa dua saudara sedarah itu bertengkar. Zahra juga jadi ingin mempunyai kakak. Tetapi tidak bisa. Ia anak tunggal.

"Ini macet, kok, lama banget ya?" tanya Bella entah pada siapa sambil melihat kaca mobil yang berembun karena air hujan.

"Iya jug--. ASTAGHFIRULLAH BELUM KABARIN MAMA!" seru Zahra saat menyadari bahwa saat ini sudah pukul setengah lima sore. Ia takut sang Mama khawatir.

Zahra pun langsung membuka resleting tasnya dan mengambil ponselnya. Tadinya ia ingin menghubungi mamanya, namun pulsanya sudah habis.

"Aduh, mana mama udah nelponin tiga puluh tiga kali!" cemas Zahra.

AZZAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang